BAB 10

4.2K 578 108
                                    

--- Belonged To The Three Mafias ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--- Belonged To The Three Mafias ---

***

Entah kesialan atau hanya kebodohan semata yang menimpa Xiao Zhan saat ini. Lagi-lagi ia membuat masalah dengan menduduki kursi milik mafia yang menurutnya sangat menakutkan. Tubuh Xiao Zhan membeku ketika mendengar suara berat dan terdengar seperti mengintimidasi itu. Perlahan ia menoleh ke belakang lalu mendongak ke atas, ia mendapati si mafia yang paling ingin ia hindari tengah berdiri sambil menatapnya tajam. Jantungnya hampir berhenti berdetak saat menatap ekspresi mengerikan di wajah pria itu. Buru-buru Xiao Zhan berdiri dan membungkuk meminta maaf kepada Wang Yibo.

"Ma-maafkan aku, Tuan, maafkan aku. A-aku tidak tahu kalau tempat ini adalah tempat duduk Anda." Xiao Zhan merutuki atas kebodohannya mempercayai ucapan Wangji untuk menduduki kursi itu.

Dari tempat duduknya, terlihat Wangji sedang menundukkan kepala menyembunyikan tawa yang ditahan. Kapan lagi mendapatkan hiburan lucu di saat sarapan pagi seperti ini. Melihat Xiao Zhan ketakutan selalu menjadi hiburan istimewa.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di kursi ini?!" bentak Wang Yibo hingga membuat seisi ruangan menjadi hening mencekam. Beberapa pelayan yang berada di ruangan itu seketika menundukkan kepala, tidak ada yang berani menjawab atau bergerak sedikit pun.

Begitu juga dengan Xiao Zhan, ia tidak berani bergerak dari posisinya yang masih membungkuk. Keringat dingin bermunculan, jantungnya berdetak tak beraturan karena ketakutan. Rasa takut itu hampir membuatnya sulit bernapas. Dan lebih parahnya ia hampir mengompol. Namun ia masih menahannya meski sangat sulit. "Sial, seharusnya memang aku tidak berada di ruangan ini bersama mereka. Tapi ...."

"Ma-maafkan a-aku, Tuan," ucapnya lirih.

"Yibo, akulah yang memerintahkan Zhan untuk sarapan bersama kita, dan aku juga yang menyuruh Zhan untuk duduk di kursi itu," Wangji menjelaskan.

Tatapan Wang Yibo beralih dari Xiao Zhan ke arah Wangji. Wajahnya menggelap dipenuhi dengan kemarahan. "Apa kau sudah gila?" desisnya tajam.

Wangji mengedikkan pundaknya tak acuh. "Tenang saja, aku masih waras, Yibo," jawabnya santai.

Wang Yibo menahan diri untuk tidak menghajar kakaknya itu. "Jangan seenaknya mengundang orang asing di ruangan ini!"

Tubuh Xiao Zhan berjengit karena keget mendengar bentakan keras Wang Yibo. Matanya terpejam, mulutnya komat kamit membaca doa-doa yang sulit, berharap nyawanya aman.

"Dia bukan orang asing, Yibo. Dia putra Xiao Ming," Wangji menegaskan.

"Bagiku mereka tetaplah orang asing!"

Sementara keduanya bersitegang, Wangyi hanya diam menikmati secangkir kopi tanpa ada niat untuk melerai mereka berdua. Bahkan ia tidak berniat untuk menolong Xiao Zhan.

Belonged To The Three MafiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang