Bermula dari Xiao Ming, ayah Xiao Zhan, yang bekerja sebagai penjaga hewan di rumah keluarga mafia. Dia mengalami kecelakaan, dan mengharuskannya beristirahat sampai lukanya sembuh total.
Xiao Zhan akhirnya dengan terpaksa menerima permintaan dari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--- Belonged To The Three Mafias ---
***
Wangyi mencoba bersabar saat bertanya pada pemuda yang duduk di samping Wangji. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi seorang Wang Yibo yang memiliki kesabaran setipis tisu.
"Apa telingamu tuli?!" Wang Yibo hampir menerjang Zhan jikalau Wangyi tidak menghentikannya.
"Yibo, kendalikan emosimu."
Wangji yang sudah terbiasa melihat emosi Wang Yibo yang sering meledak-ledak hanya bisa diam. Menurutnya lebih aman melihat Wang Yibo yang seperti ini daripada sisi gilanya saat menguliti musuhnya.
Sekilas Wang Yibo melotot ke arah Xiao Zhan, kemudian berbalik dan berjalan menuju ke arah jendela untuk menenangkan diri. Meskipun pada akhirnya tidak membuahkan hasil.
Xiao Zhan menundukkan kepala, dipelototi seorang mafia kejam membuatnya ketakutan. Salah bicara saja pasti nyawanya bisa melayang.
Wangyi memanggil Xiao Zhan untuk mengembalikan perhatian pemuda itu kepadanya. "Zhan?"
Xiao Zhan mengangkat wajah menatap Wangyi. Menurutnya, meskipun pria itu terlihat lebih tenang, Zhan tidak bisa menghilangkan perasaan ketakutan kepada sosok itu. Terlebih lagi kepada pria bernama Wang Yibo, pikirnya seraya melirik punggung Yibo sekilas. Menurutnya di antara tiga mafia ini, hanya Wangji yang mudah didekati.
"Ya, Tuan?"
"Apakah sebelum ini kau pernah menjinakkan hewan buas?"
Xiao Zhan terdiam sesaat sebelum menggelengkan kepala dengan gerakan kaku. "Sa-saya belum pernah sekalipun menjinakkan hewan buas, Tuan."
Sebelum Wang Yibo buka suara, Wangyi terlebih dulu menyela. "Benarkah? Tetapi bagaimana caranya kau bisa menjinakkan ketiga hewan kesayangan kami?"
Xiao Zhan kembali terdiam, kemudian menoleh menatap Wangji dengan ekspresi bingung.
"Jangan menatapku, di wajahku tidak ada jawaban atas pertanyaan itu," ucap Wangji sengit.
Jawaban ketus itu membuat Xiao Zhan meringis karena merasa canggung. Padahal ia ingin bertanya pada Wangji perihal pertanyaan yang dilontarkan Wangyi kepadanya.
Karena Zhan tidak memiliki jawaban atas pertanyaan Wangyi, akhirnya ia menjawab apa adanya, "Saya juga tidak tahu, Tuan. Tiba-tiba saja mereka bersikap seperti itu kepada saya."
Jawaban Zhan membuat Wangyi terperangah, lalu menoleh menatap Wangji untuk memastikan.
Wangji mengedikkan pundak. "Yang dia katakan memang benar, ketiga hewan itu langsung terlihat akrab kepadanya. Dari tadi aku juga bingung kenapa ketiga kucing itu bisa langsung bersahabat dengannya."
"Pasti dia melakukan sesuatu kepada hewan-hewan itu!!" seru Wang Yibo. Ia tidak puas dengan jawaban yang diberikan Zhan. Menurutnya pemuda kurus itu pasti berbohong.
