BAB 14

4.2K 523 109
                                    

--- Belonged to the Three Mafias ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--- Belonged to the Three Mafias ---

***

Ayah Xiao Zhan pernah mengingatkan dirinya agar lebih berhati-hati pada ketiga hewan buas milik si mafia, karena mereka sangat berbahaya. Namun menurut Xiao Zhan, ketiga pemilik para kucing besar itu jauh lebih berbahaya daripada peliharaannya. Dan saat ini ia dalam posisi berbahaya.

Tubuhnya ditindih oleh orang asing dan kedua matanya ditutup.

Meskipun dengan segala macam usaha untuk melepaskan diri dari tangan kekar yang menutup kedua matanya, usaha Xiao Zhan tidak berhasil. 

"Si-siapa?" Xiao Zhan bertanya sembari mencekal pergelangan tangan orang itu dengan kedua tangannya. Kemudian  mencakar dan memukuli lengan orang itu sekuat tenaga tetapi lagi-lagi usahanya gagal. Xiao Zhan mulai panik karena tidak bisa melawan kekuatan orang itu.

"Sshh, diamlah. Kau tidak ingin aku melukaimu, 'kan?"

Ancaman dengan suara berat itu membuat tubuh Xiao Zhan membeku. Ia mencium aroma minuman alkohol yang menguar menyusup ke hidung hingga membuatnya pusing. Siapa? Siapa orang ini? Apakah dia Tuan Wangji? Atau Tuan Wangyi? Atau jangan-jangan ....

Xiao Zhan menelan ludah dengan susah payah. Ia tidak berani menyebut nama si pemilik Achilles. Entah kenapa nama itu membuat Xiao Zhan ngeri untuk mengucapkan. "Semoga orang ini bukan pemilik Achilles. Please!" Xiao Zhan berdoa di dalam hati. Tetapi, terkadang sialnya, di dalam keadaan terjepit seperti ini doanya jarang dikabulkan.

Xiao Zhan masih belum bisa membedakan suara dari ketiga mafia. Karena terkadang suara mereka terdengar mirip, bahkan intonasi bicaran pun hampir mirip ketika sedang marah. Terbukti ketika ia salah menebak Wangji sebagai saudaranya yang kejam itu.

"Tenang saja, jika kau tidak bersuara, aku tidak akan melukaimu."

Sebenarnya Xiao Zhan ragu dengan ucapan pria itu, tapi saat ini ia di posisi tidak bisa berkutik. Ia tidak ingin mengambil resiko dirinya dilukai karena melontarkan pertanyaan yang ingin diucapkan. Xiao Zhan hanya bisa patuh, dan akhirnya ia pun mengangguk pelan.

"Good."

Suara itu terdengar semakin berat dan semakin dekat. Embusan napas beraroma alkohol kembali menyerang, membuat kepalanya semakin pusing. "Sialan! Apa orang ini sedang mabuk?!" Xiao Zhan mencoba memalingkan wajah untuk menghindari aroma memabukkan yang menguar itu. Tetapi pria itu dengan cepat menahan rahangnya dengan menggunakan tangan satunya, agar tak bergerak.

Tubuh Xiao Zhan menegang ketika sesuatu yang lembut dan sedikit basah menyentuh pipinya. Bibir. Bibir pria itu menempel lembut di pipinya. "What the---" Seluruh badan Xiao Zhan langsung merinding, sampai ucapan pria itu membuatnya membeku kembali.

"Aku membencimu."

Xiao Zhan terhenyak mendengar ucapan kebencian tetapi diungkapkan dengan bisikan parau. Ia ingin menanyakan kenapa pria itu membencinya, dan apa salahnya. Akan tetapi lidahnya berubah kelu.

Belonged To The Three MafiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang