BAB 9

5K 602 110
                                    

--- Belonged To The Three Mafias ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--- Belonged To The Three Mafias ---

***

Kedua mata Xiao Zhan terbuka secara perlahan setelah beberapa saat tertutup karena bertabrakan dengan seseorang. Jantung Xiao Zhan hampir berhenti berdetak, pupil matanya membesar sempurna menatap sosok yang berdiri di hadapan seraya mencengkeram lengannya. Si mafia. 

Xiao Zhan mengatupkan mulutnya rapat-rapat lalu melangkah mundur setelah pria itu melepaskan tangannya. Kemudian ia membungkuk berulang-ulang untuk meminta maaf kepada sosok di depannya. "Ma-maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan ak---"

"Hentikan!"

Xiao Zhan segera membungkam mulutnya lalu menegakkan tubuh mematuhi perintah pria itu.

Karena keadaan sudah malam, Xiao Zhan tak bisa membedakan wajah si mafia bersaudara. Meskipun di siang hari ia juga tetap sulit membedakannya. Xiao Zhan tidak tahu saat ini sedang berhadapan dengan siapa. Apakah pria itu Tuan Wangji? Atau Tuan Wangyi? Ataukah ....

Tubuh Xiao Zhan merinding ketakutan ketika akan menyebutkan nama Wang Yibo.

Pria di hadapannya bergeming sembari menatapnya tajam. "Apa yang kau lakukan berkeliaran malam-malam, huh?"

Xiao Zhan menelan ludah susah payah sebelum menjawab pertanyaan. "Ak-aku hendak mencari kamar koki, Tu-tuan ...."

Alis tebal si mafia menyatu dengan tatapan waspada. "Untuk apa kau mencari si koki?"

Tangan Xiao Zhan terangkat dan menyentuh perutnya yang dari tadi berbunyi. Sembari cengar-cengir ia menjawab, "Aku belum makan malam, Tuan. Aku kelaparan. Maka dari itu aku mencari koki untuk meminta dibuatkan makanan."

Sebelah alis pria itu menukik ke atas. Kemudian ia teringat bahwa Xiao Zhan pingsan cukup lama. "Kau masih ingat perutmu sendiri, tapi tidak ingat tugasmu memberi makan hewan kami?"

Cengiran di wajah Xiao  Zhan seketika menghilang. Ia kembali membungkukkan badan berkali-kali dan terus meminta maaf atas kelalaiannya. "Maafkan aku, Tuan. Aku tadi berniat memberi makan hewan-hewan itu setelah siuman. Tetapi kata Paman Lee, Anda sekalian sudah memberi mereka makan."

"Tentu saja kami memberi mereka makan. Apa kau pikir kami akan menunggumu sampai sadar dan membiarkan hewan-hewan itu kelaparan, huh?!"

Xiao Zhan langsung berlutut dan meminta ampunan saat mendengar suara pria itu semakin meninggi. "Ma-maafkan aku, Tuan. Ampun. Aku berjanji tidak akan lalai dalam bertugas." Ia mendongak sembari terus meminta pengampunan pada sosok yang berdiri menjulang tinggi di hadapannya. Diam-diam Xiao Zhan berharap pria itu adalah Tuan Wangji ataupun Tuan Wangyi, bukan Tuan Yibo.

Belonged To The Three MafiasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang