01. Baru Pulang

195 11 1
                                    

**✿❀ ❀✿**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**✿❀ ❀✿**

"Baru pulang?"

Pada hari yang begitu melelahkan, kenapa harus mendengar vocal serak seorang lelaki yang sangat dikenalnya sekaligus ia hindari. Hari-hari damainya akan terganggu mulai sekarang oleh pemilik suara tersebut.

Dilraba mengabaikan laki-laki yang bertanya, orang itu masih sibuk menonton pertandingan bola dengan sangat serius ditemani mangkuk Jajamyeon di pangkuannya seperti memakan kripik saja. Dilraba tidak menanggapi, tas yang diselempang pada bahunya menunjukkan betapa lelahnya tubuh wanita cantik itu.

"aku rasa kau tahu aku datang hari ini" sambungnya lagi dengan mata yang tidak teralihkan dari layar televisi.

" iya, aku tahu " jawab Dilraba pelan di depan pintu kamarnya.

" lalu kenapa tidak meyiapkan makanan ntukku?" sahut Sehun menuntut kewajiban seorang istri pada Dilraba.

" masih sama, dia tetap meyebalkan! " batin Dilraba, memandangi punggung Sehun layaknya laser pada seng tebal yang harus dilobangi.

" apa semangkuk mie hitam tidak cukup di perutmu itu?Dasar perut karung."

"apa kau bilang? " Sehun berbalik, menatap Dilraba tak kalah tajam "apa kau pikir makanan instan baik untuk kesehatanku? Aku ini seorang idol terkenal. Aku sengaja tidak makan di pesawat dan di luar karena Eomma memaksa agar aku makan disini. Kurang baik apalagi aku pada Suami?"

"diamlah Sehun, aku lelah." Dilraba masuk ke dalam kamarnya dengan gebrakan keras saat pintu itu tertutup.

" wanita itu!" desis Sehun menatap pintu kayu tidak bersalah itu. Melempar mangkuk di pangkuanya ke meja kaca di depannya dengan kesal.

Dari jutaan perempuan yang ada di muka bumi ini, hanya Istrinya itu yang memiliki tatapan berbeda. Bukan sebuah tatapan memuja seperti perempuan kebanyakan saat melihat seorang Oh Sehun, tatapannya tidak bisa Sehun tebak. Anggap saja haters yang akan menjadi fans kedepannya.

Sehun mencari ponsel genggamnya di dalam tas dengan kesal, memanggil dalang dari statusnya sekarang yang sudah menikah di umurnya yang masih terbilang sangat muda. Seorang setampan dirinya ingin membina keluarga saat umur genap tiga puluh tahun dan yang terpenting bersama wanita pilihannya sendiri.

"Appa kenapa aku harus menikah dengannya?

Sehun mendengus mendengar jawaban Ayahnya yang hampir mirip seperti ancaman.

Beberapa bulan lalu, pertama kali Sehun mendengar nama Dilraba dan melihat potonya saat berkunjung kerumah keluarga Oh. Tidak ada kecurigaan sedikitpun, seorang perempuan sudah menjadi pembahasan yang lumrah, jika sudah dibahas maka beberapa waktu kemudian perempuan itu akan menghiasi layar kaca.

Satu hal yang membuat Sehun tidak mengerti jalan pikir orang terdekatnya. Orang tuanya mengatur perjodohan dirinya dengan perempuan yang baru akan debut menjadi artis di agensi keluarga sendiri. Tidak perlu berpikir, Sehun langsung menolaknya mentah-mentah sekalipun perempuan itu dari kerajaan Inggris sekalipun.

I'm PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang