"Bukankah aku terlalu baik pada wanita rubah itu? "Sehun tak henti bergumam sejak bangun di pagi hari dan mendapat tugas memasak sarapan pagi. "Dia hanya menyediakan roti untuk sarapan dan menyembunyikan resep sup ayam saat aku makan. Tapi aku. " Sehun tersenyum manis melihat karyanya di dalam mangkoksaji "bubur bergizi yang penuh vitamin karya Oh Sehun" Dia bahkan menahan diri untuk tidak bertepuk tangan hanya karena semangkok bubur instan.
"Heyy Vivi... " Seekor anjing berwarna putih mendekat sambil menggoyang ekornya. Sehun mengambil makanan khusus hewan itu dan memberi makan peliharaan kesayangannya.
"Dia pasti merasa aku sangat baik hati karena merawatnya" Pikir Sehun. Membuka pintu yang disambut wajah pucat Dilraba di atas ranjang.
"Apa tidak apa-apa? Kita ke rumah sakit saja untuk pemeriksaan!" Pintar Sehun untuk kesekian kalinya.
"Aku bilang tidak perlu. Aku mau tidur sana keluar!" Tidak peduli dengan keperdulian Sehun padanya. Dia hanya ingin tidur untuk penyembuhan.
Kemarin dia membuat rencana untuk membunuh laki-laki itu tapi sekarang malah sebaliknya dengan Sehun merawatnya dengan sangat baik sejak pagi tadi.
" Dilraba kau terlihat sakit parah" Sehun meremas rambutnya sendiri. Dari sudut penglihatannya Dilraba terlihat seperti orang sekarat dengan keluar masuk kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya belum lagi terus mengeluh kalo kepalanya pusing.
" Ini sudah biasa.. Jangan bilang kau khawatir padaku" Mual dan pusing di pagi hari memang sangat wajar dialami oleh wanita hamil, Dilraba sendiri sudah merasakannya sejak di China kemarin tapi tidak pernah berpikir jika itu termasuk tanda kehamilan dan soal rasa sakitnya entah kenapa hari ini terasa berlipat ganda.
"Aku khawatir pada anakku!" Jawab Sehun. Dia benar-benar ingin membawa Dilraba ke rumah sakit sekarang juga.
"Jika begitu bawakan sarapan! Aku lapar"
Sehun mnenggeleng sambil melipat tangan di depan dada "Aku bukan pesuruhmu! Tidak mau."
"Anakmu yang lapar bukan aku...AAKKHH! Oh Sehun sudahku bilang jangan bawa anjing sialan itu ke kamarku!!" Dilraba hampir saja menendang gumpalan putih itu saat tiba-tiba melompat ke atas ranjangnya, tapi untung saja Sehun lebih dulu menggendongnya.
"Jika kau tidak tahu Kamar ini memang milik Vivi sebelum kau datang sebagai tamu. Jangan pernah mencoba menyakitinya sedikit pun!!" Sehun berkata tegas. Mengelus Vivi dengan perhatian.
Dilraba hampir membuka mulut mendengarkannya. Secara tidak langsung Sehun baru saja menjelaskan jika drajatnya di rumah ini masih lebih rendah dari pada anjing putih itu. Apa-apaan laki-laki itu memberikan kamar pribadi untuk seekor anjing.
"Ikut denganku sayang... Wanita rubah itu bisa memakanmu" Sehun berbalik menuju pintu dengan membawa Vivi ikut serta.
Sebelum Sehun membuka pintu untuk keluar mengambil makanan. Dilraba kembali berlari masuk kamar mandi merasakan isi perutnya kembali bergejolak untuk dikeluarkan. Lupakan urusan makanan, Sehun ikut masuk ke kamar mandi hanya untuk memberikan pijitan pada tengkuk wanita hamil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Pregnant
Fanfiction{I'm Pregnant} Menceritakan sebuah pernikahan yang terjadi di antara ldol terkenal dengan Artis yang baru debut dalam Dunia Entertaiment. Mereka membohongi publik dan orang terdekat mereka layaknya sedang berperan drama. Pada awalnya semua berjalan...