Chap'39

9.6K 575 232
                                    

Landza menghentikan tangannya yang akan mendorong pintu ruangan Leo saat Indra pendengarannya berhasil menangkap suara tangisan seseorang dari arah dalam

Dengan perlahan pemuda itu mendorong pintu di hadapannya dan sontak saja ia langsung mengerutkan keningnya saat bersitatap dengan wajah jengah Leo

Dan ya saat dirinya akan berangkat dari Markas tadi, Geon menghubunginya bahwa Leo sudah sadar dengan keadaan yang mulai stabil

Landza melangkah mendekati para sahabatnya dan saat sudah disamping Geon, ia langsung menanyakan perihal apa yang membuat Bima kembali menangis.

Namun dengan wajah datarnya Geon menggedikan bahu acuh dan menatap malas Bima sekilas sebelum memutuskan untuk ikut terduduk di samping Gavin

Landza menolehkan kepalanya kearah samping dan sontak menggelengkan kepala nya saat melihat Gavin memakan camilan dengan santai sembari memperhatikan Bima yang tengah menangis. Seolah pemandangan itu adalah hal yang menyenangkan dan sangat menghibur

Kembali menatap Bima "Kenapa lagi Bima?" tanya nya yang dibalas segukan menangis dari pemuda itu

Leo yang setengah terbaring itupun menimpali ucapan Landza ."Iya Lo ngapa si Bim? udahan napa nangis nya" jengahnya

"Hikss... Lo mah hiks... gua panik liat Lo teriak terus hiks darah nya keluar-keluar terus hiks..." Bima menjelaskan dengan berusaha menghentikan tangisannya

Mendengar Bima yang menjelaskan dengan suara yang bergetar karena menahan tangis, sedikit membuat Leo tidak tega melihatnya.

Dengan badan yang masih lemas Leo mencondongkan tubuhnya kearah depan berusaha membawa tubuh bergetar Bima ke dalam pelukannya.

Mengabaikan rasa sakit pada bagian perutnya ia tetap mendekap Bima ."Sstt udah udah gua kan gak papa" ucapnya dengan mengusap punggung Bima

Mendengar ucapan Leo bukannya merasa tenang Bima malah semakin tersedu dan air matanya mengalir sedikit membuat baju Leo basah. "Hikss... Lo mah hah jangan bilang gitu anjir huaaaa"

Dengan sabar walaupun kesabaran Leo sebenarnya hanya setipis benang ia tetap mengusap punggung Bima berusaha menenangkannya

Landza dan Geon menghembuskan nafas kasarnya saat mendengar tangisan Bima. Hei sahabatnya yang paling muda diantara mereka itu memang memiliki sifat sedikit kekanak-kanakan dan cengeng alias gampang banget nangisnya.

Gavin yang sedari tadi memakan camilan itu menghentikan gerakan tangannya yang akan memasukan camilan kedalam mulutnya "Cengeng banget Lo" celetuknya kemudian kembali memakan camilan nya tanpa merasa salah

Sontak ketiga temannya langsung menatap ia tajam seolah mengatakan 'Diem Lo! sampe tambah nangis gua gorok'

Dengan susah Gavin menelan habis sisa makanannya dan mendelik kearah samping "Ngapain Lo ikutan natap tajam gua gitu hah?!"

Mendengar nada sarkas keluar dari mulut pemuda disampingnya, Geon sedikit melembutkan tatapannya walaupun masih dengan wajah yang datar

Bima menjauhkan badan nya dari Leo dan menatap tajam Gavin "Diem Lo Gapin!"

Gavin mengernyit heran "Ape sih? orang gua diem kok" sinisnya

"Ya tadi ngapain ngatain gua cengeng hah? Lo gak ngerasain aja!!" sewotnya

"Lah emang Lo cengeng kok" balas Gavin tak mau merasa kalah

Bima melototkan matanya "Kalo Lo jadi gua pasti nangis ya sialan" kesalnya bahkan ia sampai berdiri dari duduknya

Ia gak mau kalah dan ikut berdiri dengan kesal "Halah lebahmfff" Ucapannya tidak terselesaikan karena Geon yang langsung menarik tangannya hingga terduduk kembali dan membungkam mulutnya

AGLAXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang