Masak?

1.3K 100 105
                                    

Assalamualaikum apa kabar hari ini?
Semoga selalu sehat

Happy reading guys 😘

Tandai typo

"aku akan berusaha meluluhkan hatimu zaujati Sampai rasa benci itu hilang dan berubah menjadi sebuah cinta dan sayang"

Alvi Adi Winata

Putri memakirkan mobilnya di halaman rumah, setelah dari panti asuhan Putri langsung pulang karena hari hampir larut malam, sungguh dia menghabiskan banyak waktu untuk anak-anak panti.
Putri turun dari mobil lalu membuka pintu rumah.

Terdapat dua orang di ruang tamu yang seperti nya sudah menunggu Putri sedari tadi.

"Assalamualaikum" salam Putri

"Waalaikumsalam nak"

"Waalaikumsalam" balas Alvi

Putri tak memperdulikan kedua orang tersebut dan hanya berlalu pergi setelah mengucapkan salam.

"Nak Putri tunggu" panggil Winda

"Saya capek mau istirahat" putri cuek

"Sebentar saja nak dengarkan apa yang mau mamah ucapkan" Winda menghampiri Putri agar semakin dekat

"Tidak ada lagi yang perlu diucapkan dan dijelaskan" nada datar putri semakin dingin

"Zaujati setidaknya kamu dengarkan dulu apa yang mau mamah katakan" suara Alvi begitu teduh

"Saya kan sudah bilang tadi tidak ada yang perlu diucapkan dan dijelaskan!" Suara satu oktaf keluar dari mulut putri

Putri tak perduli dan berlalu pergi, entah mengapa dia ingin memaafkan tapi melihat wajah Winda dan Alvi rasa benci itu kembali muncul, Putri seolah lupa dengan semua nasihat yang Mita ucapkan padanya.

Di kamar Putri

Setelah masuk putri membersihkan diri lalu menjalankan kewajiban sholat nya, saat ini dia berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Ya Allah begitu sulit untuk ku memaafkan"

"Hatiku ingin mengakhiri semua ini tapi menggapa saat bertemu dengan Tante Winda rasa benci itu muncul kembali"

"Saat mengingat bunda begitu hancur seolah aku tak mau memaafkan siapapun yang membuat bundaku setiap hari menangis"

"Hiks...hiks aku harus apa?" Air mata putri kembali membanjiri pipi nya

Beberapa menit menangis akhirnya tangisan putri berhenti tergantikan oleh rasa lelah dan matanya kini terpejam sempurna.

Di Ruang Tamu

Alvi mendekap tubuh sang mamah untuk sedikit meredakan kesedihan wanita yang ia sayang tersebut

"Mah udah ya jangan nangis lagi..."

"Al nggak suka lihat mamah nangis kayak gini" lanjut Alvi

"Iya, tapi mamah mau menjelaskan ke putri nak..."

"Alvi tahu mah tapi putri masih nggak mau" Alvi menghela nafas
"Besok aja ya kita bicara lagi sama dia"

"Iya sayang" mereka melerai pelukan nya

Apa Salahku Zaujati? (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang