Mencoba Ikhlas

1.5K 99 47
                                    

Assalamualaikum apa kabar

Happy reading

Tandai typo

"Atribut terbaik yang bisa dimiliki seorang mukmin adalah sifat memaafkan."
Hasan al-Basri

Beberapa menit setelah makan mereka hanya terdiam dan masih berada di meja makan, Bi Siti memang ada di rumah tapi putri ingin masak sendiri, piring di meja sudah dibersihkan bi Siti

Tak lama sebuah suara mengalihkan perhatian keduanya

"Assalamualaikum" ucapnya

"Waalaikumsalam" putri dan Alvi datang menghampiri

"Mamah" lirih Alvi

Winda langsung menghampiri keduanya

"Nak Putri"

Putri hanya menatap Winda Engan untuk berbicara

"Mamah boleh bicara sama kamu?"

"Saya mau pergi ke rumah sakit"

"Tap--"

Sebelum Winda menyelesaikan ucapannya Putri berlalu pergi ke kamar, Alvi yang melihat mamah nya bersedih segeralah menghampiri

"Mah sabar ya"

"Iya sayang"

"Aku akan coba ngomong sama putri biar dia mau dengerin mamah"

Winda mengangguk

Tak lama Putri keluar dari kamarnya dengan sudah memakai setelan jas dokter nya.

"Nak mamah mau bicara sama kamu" Winda memohon

"Saya mau pergi" nada dingin Putri

"Sebentar saja nak...mamah mohon sebentar saja"

"Saya sudah telat"

"Kasih mamah waktu untuk menjelaskan nak hanya sebentar"

Alvi yang melihat mamah nya terus memohon akhirnya ikut angkat bicara

"Zaujati setidaknya kamu dengarkan dulu penjelasan mamah"

"Saya kan bilang tadi saya sudah telat!"

"Sebentar aja Zaujati, kamu dengarkan mamah dulu"

"Maaf saya nggak suka dipaksa permisi"

Bruk....

Putri ingin kembali melangkah tapi tiba-tiba sebuah tangan menahan kaki nya.

Winda terduduk di lantai berlutut di hadapan Putri dengan air mata yang begitu deras, putri yang menerima perlakuan seperti itu kaget.

"Nak hiks...hiks dengarkan mamah hiks mamah mau menjelaskan semuanya"

"Ma--h apa yang mamah lakukan" Alvi tekejud melihat apa yang dilakukan mamah nya

"Biarin Al hiks...hiks kalau cara ini bisa membuat Putri mendengar kan mamah, maka mamah akan melakukan nya"

"Tapi mah, mamah nggak perlu berlutut seperti ini mah" Alvi semakin tak tega

"Nggak papa Al"

"Mah ayo berdiri" Alvi memegang bahu mamah nya untuk membantu nya berdiri

"Nggak Al"

"Mah ayo mah"

"Nggak Al!! Mamah bilang nggak!"

Putri masih diam tak berkutik

Putri ingin memaafkan tapi entah kenapa melihat wajah Winda membuat nya sulit untuk memaafkan walaupun putri belum mendengar cerita dan penjelasan Winda.

Apa Salahku Zaujati? (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang