_____✧༺ HAPPY READING ༻✧_____
Beomgyu membuang pandangan sembari mengelap air mata yang terjatuh begitu saja.
Ketabahan Taehyun runtuh ketika mengamati luka yang Hee-i terima, begitu banyak. Belum lagi luka pada hatinya. Mendengar isak tangis Kai membuat air matanya tak terbendung.
"Tiidaaakkk...."
"Ini tidak mungkin. Pasti ada cara untuk menyelamatkan Hee-i"
"Tenanglah, sadar Kai. Hee-i sudah tenang dipelukan yang maha kuasa" Yeonjun memeluk Kai untuk memberi ketenangan.
•••
Beberapa hari setelah kematian Hee-i, Mores mengurung diri di markas tanpa banyak kata yang keluar dari bibir mereka. Tidak ada niatan balas dendam karena Soobin yakin Hee-i tidak dibunuh.
Keesokan hari saat masih pagi, Mores sarapan tanpa Taehyun. Katanya dia bosan dan ingin mencari buah di hutan.
Taehyun datang ke markas dengan senyum mengembang. "Soobin hyung, ada berita baru"
"Berita seorang Taehyun mencuri buah pisang di kebun petani?" tanya Yeonjun dengan sinis melihat empat buah pisang berukuran besar di genggaman Taehyun.
Taehyun hanya menjawab dengan cengiran kudanya. Keempat pisang itu ditaruh didepan masing-masing member Mores.
"Ini, untuk meningkatkan kekebalan tubuh supaya tidak cepat lemas. Hehe"
"Tadi di tengah jalan aku mendengar ada crystal yang bisa menghidupkan orang yang sudah tiada. Tapi itu hanya didengar oleh indra dalamku. Mungkin orang yang mengatakan itu jauh dari tempatku berdiri tadi" adu Taehyun.
"Kita harus menemukan crystal itu!" Kai berdiri dari duduknya sambil sedikit menggebrak meja.
"Kau sangat antusias mengenai hal yang belum jelas kebenarannya. Bagaimana jika kabar itu tidak benar?" mood Yeonjun sangat buruk akhir-akhir ini sehingga menjawab perkataan Kai dengan kurang sopan. Padahal Kai masih diselimuti duka disaat yang lainnya sudah mulai menerima.
"Kita bisa mencobanya. Taehyun akan mengumpulkan lebih banyak info tentang crystal itu."
Jika keputusan yang dibuat leader sudah terucap, maka sudah tak bisa dilanggar walau oleh Yeonjun -Hyung tertua sekalipun
_____✧༺ ғʀᴀɢʀᴀɴs ༻✧_____
"Hoam, pagi yang cerah" Jay meregangkan otot-otot tubuhnya di atas tempat tidur. Dia bangun dan lekas membersihkan diri untuk kembali bersekolah.
Ting...Ting...
Ting...
Suara itu, cangkir yang dipukul dengan sendok, menandakan matahari sudah terbit. Hari ini Jay tidak peduli mereka bangun atau tidak. Dia lebih baik membuat sarapan daripada membangunkan adik besarnya.
Keenam Hansle datang ke meja makan bersama. "Selamat pagi" Sapa Heeseung dengan senyum indah, mungkin karena pagi ini terlihat cerah.
"Pagi juga Hyung" Jawab mereka serempak
Selepas sarapan, terjadilah drama. Sunghoon kehilangan jas sekolahnya.
"Ada yang melihat jas almamater-ku?" Tanya Sunghoon dengan wajah panik. Sunghoon mondar-mandir keluar-masuk kamar, membuka lemari baju, lorong ranjang hingga lemari es.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄʀʏsᴛᴀʟ ғʀᴀɢʀᴀɴs || 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍
Фэнтези(𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆) Hidup mereka sebagai remaja berstatus pelajar sangat mengerikan. Hanya karena bangsa asing yang memburu sebuah crystal. Mereka adalah Hansle, ketujuh bersaudara yang sama-sama melindungi crystal Fragrans, kemampuannya yang bisa meng...