1. Bertemu

4 0 0
                                    

Pagi hari di rumah minimalis yang terdapat di tengah kota Bandung, terdengar suara teriakan ibu muda yang sangat nyaring, itu disebabkan karena anak gadis nya tidak kunjung bangun.

"IRAA!! BANGUN UDAH JAM BERAPA INI, GA INGET INI HARI PERTAMA MASUK SEKOLA HAH!!" Teriak ibu Maya.

Utari tak menyahuti teriakan sang ibu, ia langsung saja berlari kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tak membutuhkan waktu lama, wanita yang bernama lengkap kaira Utari triani, yang akrab dipanggil Ira oleh orang-orang terdekat nya telah selesai melaksanakan ritual mandinya, tak membutuhkan waktu lama, ia pun segera turun untuk sarapan.

"Morning bunda cantikk, morning semuanya" sapanya dengan riang.

"Udah cepet makan sarapan kamu udah siang ini" ucap bunda mengingat kan.

Setelah itu utari menikmati sarapannya dengan nikmat, sampai sampai ia lupa bahwa hari ia akan melaksanakan MOS di sekolah barunya.

"Omaygat adek lupa, ayah ayo cepet berangkat" ucap utari sembari terburu buru mengunyah roti di dalam mulutnya.

"Iya ayo sayang, ayah tunggu di luar" ucap ayah sembari meninggalkan putrinya.

"Bunda adek berangkat, assalamualaikum" utari pamit kepada bunda sembari menyalami tangan bunda dan bergegas menyusul ayahnya.

"Waalaikumsallam, hati hati ya" jawab bunda nya.

...

Tak membutuhkan waktu lama utari pun sampai di depan sekolah barunya.

"Ayah adek berangkat, assalamualaikum" pamit utari sembari menyalami tangan sang ayah

"Waalaikumsallam semangat anak ayah" balas ayah sembali mengecup kening Utari

Utari pun segera bergegas keluar, namun sepertinya Dewi Fortuna sedang tak berpihak padanya, karena sesaat ia turun berbarengan dengan gerbang sekolah tertutup.

Begitulah kebiasaan Utari, selalu menyepelekan waktu, tidak di siplin waktu, serta banyak berleha-leha. Tak bisa dipungkiri itu karena kebiasaan utari semasa libur kemarin hanya bermalas-malasan, jadilah dia seperti ini tak tau waktu.

Dengan keberanian Utari yang hanya seujung kuku jari, ia nekat meminta kepada satpam untuk membukakan pintu gerbang untuknya, namun naas sia sia saja utari mengumpulkan keberanian nya karena satpam tersebut pun kekeh tidak mau membukanya.

"Udah lah neng nanti tunggu anak osis baru saya bukakan, sabar" ucap satpam memberitahu.

Setelah itu ia berdiri di depan gerbang berharap ada orang yang bisa membantu mereka masuk. Yap yang telat tidak hanya dia, ada anak anak lain juga yang sama terlambat dengannya, utari terus saja menoleh ke kanan dan ke kiri seakan mencari bantuan. namun naas, tidak ada harapan untuk masuk lebih cepat karena di sekeliling nya saat ini hanya murid-murid yang sama dengan nya yang akan melaksanakan mpls, utari sudah pupus harapan rasanya ia ingin pulang saja, namun tak lama dari itu.

Deg

Sial, Utari mematung karena ia dikejutkan dengan kedatangan pria dan wanita yang sangat ia kenali, utari merasakan gejolak dalam batin setiap kali ia mengingat pria itu. Sekian lama utari bergelut dengan ego, sampai ia tak menyadari kini wanita tadi sudah berdiri di sampingnya.

Utari masih ingat, sejak hari itu dia tidak pernah lagi bertemu dengan pria itu, namun hari ini Utari tak menyangka akan bertemu kembali dengan pria itu, pria yang sudah lama utari hindari dan apa hari ini? sungguh dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.

"Utari, kamu telat?" Tanya wanita tadi.

Yap, Ira lebih di kenal dengan nama Utari di kalangan temen-temen nya, hanya keluarga nya saja yang memanggil dia dengan nama Ira.

"Iya aku bangun kesiangan hehe, kamu kok bisa kesiangan biasanya dateng paling pagi?" Tanya utari sembari terkekeh.

"Motorku mogok untung saja ada dia, jadi aku nebeng soalnya dia searah eh ternyata kita satu sekolah" ucap Ara sembari menunjuk kepada laki-laki itu.

Dia sahabat dekat Utari sejak duduk di bangku SMP, nama lengkap dia Naura thalita atau lebih akrab di sapa Ara.

Mereka pun menunggu instruksi dari kakak-kakak panitia MOS, namun tiba tiba saja laki-laki tadi maju ke depan, ntah apa yang ia bicarakan dengan satpam itu, tiba tiba saja satpam tersebut mempersilahkan mereka untuk masuk, aneh bukan?.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan mereka semua pun langsung berbondong-bondong masuk, akhirnya Utari dan Ara bernafas lega.

"Akhirnya bisa masuk juga ya tar?" Ucap Ara pada utari.

"Iya untung banget tadi ada cowo itu, eh tapi tadi dia ngomong apa ya sampe kita diizinin masuk?" Tanya utari dengan penasaran.

"Iya ya, gue juga penas-" ucapan Ara terpotong oleh suara nyaring ntah milik siapa.

"KALIAN BERTUJUH CEPAT LARI MENGHADAP SAYA!!" teriak kakak OSIS yang tadi memotong ucapan Ara.

Iya mereka tidak hanya bertiga, masih ada banyak anak yang senasib dengan mereka, ntah karena jauh, ntah pula karena bangun kesiangan ataupun apalah.

Tak mengulur waktu lagi merekapun segera bergegas menghampiri kakak OSIS tersebut, karena mereka tidak ingin membuat masalah di hari pertama MOS.

...

Pasti kalian bingung tentang nama panggilan, sorry ya guys tapi itu udah jadi nama panggilan nya, yang jelas Utari dan Ira itu satu orang cuman beda tempat beda nama aja hehehee

Lopyu semoga betah

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang