3. Awal

1 0 0
                                    

"Oke kakak terganteng menurut Utari" setelah mengatakan itu Utari pun diam, membuat suasana semakin gaduh.

"Kak gladis dan kak galang" ucap Utari dengan pelan.

Gemuruh tepuk tangan dari para siswa, tak kalah heboh kakak-kakak OSIS pun bertepuk tangan.

"Ternyata kak galang gak geer tapi emang bener ya ges"

"Ini bisa di bilang cinta pandangan pertama gak tari?!"

"Waduh waduh masih hari pertama tapi udah di suruh ngawal perahu yang baru berlayar"

"Aihh ini mahh perahu menemukan dermaganya!!"

"TENANG TAR GUE DUKUNG 110%!!"

"Gak gak bisa tari baru juga hari pertama udah buat gue potek"

"Kiw kiw tari"

Dan masih banyak lagi guyonan yang mereka sampaikan, sampai sampai wajah Utari sudah semerah tomat karena malu.

Diantara riuh nya siswa yang menggoda Utari, ada siswa yang terang terangan menatap tak suka kepada mereka, bahkan tatapan tak sukanya terciduk oleh Galang sendiri.

"Kenapa? lu gak suka liat gue?" Tanya Galang sembari terkekeh.

"Kalau iya, kenapa?" Jawab dia tak kalah sengit.

"Aish lu ngerasa tersaingi? Cih kaya yang Lo nya cakep aja" ucap galang sembari tertawa remeh.

"Bacot, cuih mentang mentang punya jabatan baru di gituin aja gayanya udah melebihi langit kocak" ucap laki laki itu meremehkan.

Tanpa ba-bi-bu Galang yang tak terima di ejek oleh adik kelas nya pun langsung menghadiahi bogeman di sudut bibir laki laki itu.

Bugh

"Heh anj** Lo tuh gausa sok jagoan, Lo tu cuman anak kemarin sore" ujar galang sembari memundurkan langkahnya.

"Dari pada Lo so berkuasa karena jabatan, so senior, cuih ogah gue tunduk sama Lo bahkan liat Lo ada di sekolah ini aja ogah gue" ucap laki laki tadi sembari melangkah maju dan laki laki itu membalas bogeman dari galang.

Bugh

Bugh

"Lo tuh gak lebih dari sampah senioritas banget najis" ucap laki laki itu dan menekan kata sampah dalam Kalimat nya. Saat laki laki itu akan melanjutkan aksinya

"NATHAN BERENTI!!!" Teriak Utari penuh penekanan.

Yap dia adalah genathan sakala bumi atau yang lebih dikenal dengan nama Nathan, dia adalah laki laki yang saat itu berangkat bersama Ara dan mengejutkan Utari, dia juga yang selama ini menatap interaksi Utari dan Galang dengan tatapan tak suka. aneh bukan?

"Lo tuh kaya anak kecil tau gak, apa apa main tangan bocah banget" maki Utari tepat depan wajah nathan.

Setelah mengatakan itu Utari pun kembali ke dalam barisan untuk mengambil kotak p3k dalam tasnya, setelah mendapat apa yang ia cari, Utari pun langsung menghampiri galang untuk mengobati luka nya.

"Kakak gapapa? Aku obatin ya? Tapi tahan ya agak sedikit perih soalnya" ucap Utari pada Galang dan hanya diangguki oleh sang empu.

"Harusnya yang kamu belain aku bukan dia, harusnya kamu yang obatin luka aku kaya dulu, harusnya aku yang dapat perhatian itu, aku gak rela tar aku belum bisa lepas dari kamu" batin laki-laki itu

Nathan yang melihat interaksi itu hanya bisa terkekeh sembari mengelap darah di sudut bibirnya.

...

Setelah kejadian itu banyak orang yang berbisik bisik tentang keberanian Nathan melawan Galang.

"Tari Lo beneran gak ada apa-apa kan sama kak Galang" tanya Ara dengan serius.

"Gak ada" jawab Utari dengan tidak minat.

"Tapi tadi lo perhatian banget sama kak Galang, belum lagi tadi pagi Lo di kasih minum sama dia, masa gak ada apa-apa sih?" Ucap Ara dengan penasaran.

"Gue aja gatau dia, baru aja kita kenalan tadi pagi" ucap Utari

"Tapi gue yakin si kak Galang suka sama Lo, liat aja sekarang dia liatin Lo mulu dari tadi" ucap Ara sembari melihat kearah Galang, Utari yang penasaran lantas ikut menoleh, Galang pun tersenyum kecil karena ia akhirnya di lirik oleh Utari.

"Tuh kan tar apa gue bilang kak Galang tu suka sama lo, liat aja dia sekarang malah senyum senyum gitu" ujar Ara dengan heboh.

"Gue gak tau dan gak peduli" ucap Utari dengan tetep memandang lurus ke depan.

"Ah lu mah gaasik" cerca Ara tak terima pada Utari.

Tak berselang lama kak Aksa memberitahu bahwa mereka diistirahatkan, mereka boleh memakan bekal, kekantin sekolah, atau bahkan mengelilingi sekolah.

Karena Utari merupakan anak tidak bisa duduk dengan tenang asoy, ia pun memutuskan untuk mengelilingi area sekolah yang ia tempati. Baru saja keluar aula ia sudah di sambut oleh senyum hangat galang.

"Hai, Utari mau kemana?" Tanya Galang sembari tersenyum manies.

"Mau keliling kak" jawab Utari dengan kikuk.

"Saya antar ya?" Tawar galang pada utari.

"Gak usah kak, tari bisa sendiri makasih, tari duluan" Utari bergegas untuk melarikan diri.

Utari pun segera bergegas lari dari kakak kelas nya itu, karena terburu-buru Utari tak menyadari ada laki laki yang bertubuh jangkung yang sedang memunggunginya.

Bruk

Tari pun terhuyung kebelakang, untung saja laki laki tadi segera berbalik dan menggapai tubuh Utari.

Utari terbengong dengan kejadian yang sat set itu, ia terus saja memandangi wajah laki laki tadi, sampai laki laki tadi berdehem.

"Ekhem nyaman banget kayanya, sampe gamau berdiri" goda sang laki laki tadi.

"Dih apaan si nath" ucap Utari sembari menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

"Gemes banget yallah" batin Nathan

"Hai, apa kabar?"

...

Saya udah berpikir keras tapi semesta tidak merestui saya untuk buat chapter ini lebih panjang hehehe

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang