4. heran

1 0 0
                                    

Kepikiran gak si kalian buat ketemu sama masalalu kalian lagi setelah perpisahan yang amat dramatis kemarin wkwk

...

"Hai, apa kabar?" tanya Nathan.

"Hah?" Jawab Utari heran.

"hadeh, masih tetep budek aja bocah satu ini" ujar Nathan sembari terkekeh.

Benar, laki laki yang Utari tabrak itu Nathan, sang laki laki yang membuat onar sesaat setelah game di aula tadi.

Tanpa ba-bi-bu Utari akan berlari pergi dari hadapan Nathan, namun nyah bagaimana kaki Utari tersandung oleh kakinya sendiri, alhasil kejadian tadi pun terulang lagi, dimana tubuh Utari kembali di tangkap oleh Nathan. Utari yang sudah sangat itu itupun bergegas pergi tanpa berbicara sepatah katapun.

Setelah berhasil menjauh dari laki-laki tadi utari terus terusan menggerutu sepanjang lorong yang ia lewati.

"kenapa si harus ketemu manusia itu lagi cape banget" ucap uatari dengan kaki ia hentak hentakkan.

"Mana tadi pake acara tangkep tangkep kaya maling aja di tangkep tangkep" gerutu Utari.

Akhirnya utari memutuskan untuk menyusul Ara yang ada di kantin sekolah mereka.

"Bego banget gue ngangong ngangong depan muka tu cowok kek orang bego tau" gerutu utari sembari duduk di hadapan Ara, Ara yang tidak tau apa apa hanya menatap utari dengan tatapan aneh.

"Lo kenapa si datang-datang malah marah-marah? Brisik banget bocah" Tanya Ara dengan nada ketus.

Utari tidak menjawab ia malah memakan bekal Ara tanpa izin.

"heh woi itu bekel gue kenapa Lo makan si?" Kata Ara.

"haduh Ra gue laper bgt minta ya" jawab Utari.

Ara yang pasrah hanya mengiyakan dan merelakan bekal makan siangnya dihabiskan oleh Utari.

"Taudie gueh ketemue samae couwo yang tadji gelued samae kaek Galang" ucap Utari sembari mengunyah makanan dalam mulutnya.

"Ya terus?" Tanya Ara sembari menaikkan satu halisnya.

"Gue tadi jatoh terus malah ditangkep sama dia, kan gue malu mana muka gue planga plongo lagi" ucap Utari berterus terang.

"Terus ku baper gitu?" Tanya Ara dengan ogah.

"Gak si gue heran aja kok bisa pas ya dia nangkep gue padahal yang gue tabrak punggung dia" jelas Utari lagi.

"HAH?! yang bener aja lo, gak nyangka si Lo bakal ketemu jodoh secepatnya ini" ucap Ara dengan excited.

"Gon**k sia, yang bener aja jodoh jodoh hulu meneh" ujar utari

"Sumpah tar lo kalau mau sama Nathan gapapa, nanti ka Galang biar gue yang jagain" ucap  Ara ngasal.

"Lo tau gak si tar?" dengan nada mengintimidasi.

Mereka pun akhirnya bergibah ria dikarenakan kalimat kramat yang diucapkan ara. Setelah makanan mereka habis atau lebih tepatnya makanan Ara telah habis dan bergibah ria kesana kesini, akhirnya waktu istirahat habis setelah itu semua siswa di suruh untuk kembali berkumpul di aula.

...

S

esampainya di aula semuanya pun bergegas untuk di tempat semula. Setelah itu mereka dibagi kelompok untuk pembuatan topi MOS.

"Hari ini saya akan membagi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang, masing-masing kelompok membuat 1 buah topi dan juga papan nama, untuk warna ukuran serta tulisan di sesuaikan dalam 1 kelompok, jadi harus sama ya adik adik, apabila ada yang tidak sama sekelompok akan terkena imbasnya, paham?" Ucap kak Aksa selaku penanggung jawab

"PAHAM KAK" seru mereka semua.
 
"Minta perhatiannya, nama-nama kelompok serta anggota sudah di share di grup angkatan kalian, silahkan di cek" ucap kak Aksa kembali.

Setelah itu mereka semua pun sibuk mencari nama mereka dalam list  kelompok, sayang sekali Utari tidak sekelompok dengan ara.

"Yah ra, gue gak sekelompok sama lu" ucap Utari sedih.

"Iya nih sedih banget, tapi tenang aja ada si cia temen sekelas kita dulu" jawab Ara menenangkan utari.

"Tapi tetep aja cuman ada cia satu orang doang, mana yang lainnya asing banget namanya" gerutu Utari.

"Udah si tar cuman buat topi doang ga aneh aneh juga" ucap Ara

"Minta perhatiannya untuk warnanya, kelompok 1 warna biru, kelompok 2 warna ungu, kelompok 3 kuning, kelompok 4 hijau dan ..." Ucap kak Aksa membagi warna kepada setiap kelompok.

"Utari warna kelompok gue jelek banget masa ijo udah kaya rumput bergoyang" gerutu Ara.

"Haha terima aja tar yang penting kelompok kita deketan" ujar utari sembari tertawa.

Deg

Saat Utari sedang membaca nama-nama dalam kelompok nya, ia di kejutkan dengan 1 nama yang sangat ia kenal.

"Ini beneran dia?" Batin Utari.

...

Halo teman-teman yang saya sayangi wkwkwk otakku buntu jadi untuk part ini kurang dari semestinya

Betah betah lopyu

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang