11. Hari terakhir mos

1 0 0
                                    

ai ai bestie cantul nya acuu

Sudah siap dengan part pendek di setiap part

Happy reading

...

"Ra, sejak kapan?"

Deg

Tolong selamatkan Utari, ia harus memberikan jawaban apa pada nathan tak mungkin ia menceritakan yang sebenarnya, nathan hanya orang asing yang tak mungkin utari terbuka padanya, oh ayolah mengapa dia harus bertanya seperti itu.

Nathan yang peka akan gelagat utari, nathan sadar atas dirinya tak mungkin ia memaksa utari untuk bicara yang sebenarnya, nathan mengambil coklat yang tadi ia beli di supermarket dan memberikan nya pada utari.

"aku gatau masalah apa yang lagi kamu hadapi, aku gatau seberat apa kamu sekarang yang terpenting jangan mudah putus asa, gapapa kamu nangis sekenceng apapun itu asal jangan terlalu larut dalam kesedihan, kalau kamu bingung harus ngelampiasin gimana atau butuh teman ngobrol cari aku, jangan anggap aku orang asing, kamu bisa pulang ke aku ra kata kamu aku rumah kamu dan pintu rumah ini akan selalu terbuka untuk ira"

"kamu makan ya coklat ini mungkin akan lebih baik jika memakan makanan favorit" Nathan mengusap lembut rambut utari.

"Makasih, aku masuk duluan" ucap utari yang segera masuk ke dalam  rumahnya.

"aku harap semuanya baik-baik saja, karena terakhir kali aku mengunjungi rumahmu, rumah itu masih utuh, rumah itu tak ada kebisingan seperti saat ini"

...

Utari tiba di dalam rumah, ia dikejutkan dengan keadaan rumah yang sudah berantakan tak tertata, vas bunga pecah, bantal sofa yang  sudah tak berada dalam posisinya, serta appa dan mamanya yang sama-sama berteriak.

"Gak ada yang harus kita pertahankan mas, jika mas menginginkan perpisahan mama akan setuju dengan hal itu" ucap mama maya

"Kamu bicara ngelantur, saya tidak akan melakukan hal serendah itu maya" tegas appa adi

"Aku juga cape kalau gini terus mas, seharusnya kita udah pisah aja dari dulu" kekeh mama maya.

"Brisik kamu lihat anak kamu, dia dengar semua omong kosong mu" appa menunjuk utari yang baru memasuki rumah.

"Oh bagus dong kalau dia denger lagipula dia udah besar, tuh liat aja kelakuan anak kamu, anak gadis jam segini baru pulang pasti dia abis pacaran gak jelas" tunjuk mama utari pada utari.

"Kamu jangan bawa anak dalam masalah ini, gak ada sangkut pautnya" bentak appa utari.

"Dasar anak perempuan kesayangan di bela terus, padahal anak kamu izinnya ke sekolah tapi pulang-pulang udah malem, sekolah mana yang pulang malem, dasar anak gak tau diri" ucap mama maya.

"Maya jaga bicara kamu, tak sepatutnya kamu bicara seperti itu" bela appa utari.

Utari yang tak sanggup dengan perdebatan orang tuanya segera beranjak pergi menuju kamarnya, utari muak dengan perdebatan orang tuanya, setiap hari ia harus mendengar perdebatan seperti itu, Utari cape, utari ingin pergi dari sini, atau tidak utari ingin mempunyai tempat untuk pulang.

Utari tak sengaja melihat ke arah jendela, ternyata nathan tak pergi dia masih di sana, berarti sejak tadi dia mendengar semua perdebatan itu termasuk yang dibicarakan oleh mama nya.

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang