Hallo hallo hai pembaca mimin yang cantul, akhirnya update ya ges
Happy reading bestie
...
"Ini beneran dia?" Batin Utari.
"Tar liat deh lu sekelompok sama yang tadi pagi berangkat sama gue" ujar Ara.
deg. Apakah Ara bisa mendengar batinnya? Mengapa dia tau aku sedang memikirkan manusia itu? Wah ara sudah tidak beres dia sudah membaca pikiranku, lalu aku harus jawab apa.
"Heh lu denger gak si gue ngomong?" Tanya Ara dengan kesal.
"Hah apa? Oh iya, gatau kebetulan aja kali ga penting juga" jawab utari dengan ogah.
"Lah bocah, eh tapi dia lumayan juga, lu gaada niatan buat deketin kan?" Tanya ara.
"Nggak tau mungkin tidak soalnya bukan type gue" jawab Utari sembari memutar matanya.
"Nanti kalau gue deketin dia, Lo bantuin gue ya" ucap Ara dengan excited.
"Oh syap syap syap" balas Ara dengan tangan naik seperti orang hormat.
"Maacih amyang lupyu" ucap Ara sembari memeluk erat Utari.
Bagaimana jika dia kembali lagi, bagaimana nanti dengan Ara, Utari tidak mau persahabatan nya hancur hanya karena laki-laki, setelah ini apa yang akan terjadi, aku bingung aku masih ingin dia tapi sahabat ku juga ingin dia.
Kalut dengan pikirannya sendiri sampai tiba saatnya kak Aksa memberi pengumuman kembali.
"Semuanya sudah melihat kalian masuk kelompok berapa?" Tanya Aksa pada semuanya.
"SUDAH!!" balas mereka serempak.
"Oke. Setelah ini silahkan kalian bergabung dengan kelompok kalian masing-masing, dan diskusikan apa yang telah saya perintahkan, diskusikan sebaik mungkin besok saya tidak ingin ada yang berbeda, salah warna, ukuran papan nama tidak sama, atau bahkan tulisan tidak sama, saya tidak mau tau bagaimana cara kalian mendiskusikan tentang semua itu, yang saya mau tau hanya kasil kerja kalian, paham" perintah kak Aksa dengan lantang.
"silahkan berkumpul dengan kelompok masing-masing" ucap kak Galang.
Saat ini Utari sedang berkumpul dengan kelompoknya, namun sedari tadi mereka semua hanya diam tidak ada yang memulai obrolan, ya pasti mereka canggung apalagi ini pertemuan pertama mereka setelah sekian lama mendekam di rumah. Akhirnya utari memutuskan untuk memulai sesi diskusi saat itu.
"Hai, gue Utari salam kenal ya, kalau ga keberatan boleh perkenalkan diri kalian" ucap tari tersenyum manis.
"Hallo semuanya gue Bagas salam kenal ya"
"Gue Fahri"
"Kenalin gue alin"
"Hai gue rozi"
"Aku Saskia panggil aja kia"
Semuanya sibuk memperkenalkan diri, sampai pada siswa terakhir yang tak kunjung memperkenalkan dirinya.
"Kamu gamau memperkenalkan diri kah?" Tanya Utari pada manusia itu.
"Males orang mereka juga udah tau nama gue doang mah" ucapnya enteng.
"Terserah, eh kita mau kerkom di rumah siapa nih?" Excited Utari.
"Masih tetep kaya anak kecil lucunya" batin Nathan.
"Kalau gue si terserah, dimana aja ayo asal jangan di rumah gue aja hehe" ucap alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakala Amerta
Teen FictionCerita tentang Utari dan Nathan yang memiliki masalalu yang cukup pahit untuk mereka. Setelah berpisah cukup lama, mereka dipertemukan lagi di salah satu sekolah ternama di kota Bandung. Disaat mereka akan kembali bersama, Utari bingung antara kemba...