7. rumah nathan

0 0 0
                                    

sebenarnya saya malas buat cerita ini tapi kaya gue ga bisa lepas dari sosok laki-laki itu.

...

Setelah melewati perjalan yang cukup panjang dan canggung, akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah nathan. Nathan langsung memarkirkan motornya di halaman rumahnya, utari pun bergegas turun dan bergabung dengan teman-teman barunya.

"Kalian beli barang-barang dimana dah?" Tanya kia

"Iya tuh. gila kalian, kita sampe mau susul kalian" sambung Fahri

"Sorry guys tadi di jalannya ada sedikit kendala" jawab utari sembari menunjuk deretan giginya

"Kendala apatuchh?" Goda sarah

"Biasalah anak muda" jawab Nathan yang datang dan segera duduk di samping utari

"Udah-udah mending kita cepet-cepet buat tugasnya nanti keburu sore" ucap Utari mengalihkan topik

"ngalihin topik yagesya"

"udah udah, gue bakalan bikin kelompok kecil supaya cepet selesai, yang potong tali biar gue sama fahri, yang ngukur kardus ber 3 silahkan siapa aja, terus yang nulis cukup 2 orang aja yang satu nulis nama terus yang satunya nulis asal sekolah, selebihnya sesuaikan aja ya" perintah Utari

"Kenapa Lo gak sama gue aja, gue gak setuju Lo cmn berdua sama fahri" ujar nathan tak terima

"Terserah Lo aja, kata gue juga yang lainnya sesuaikan, Lo kalau mau ikut gue ya silahkan" final Utari

utari sudah muak dengan kelakuan nathan yang seenaknya saja, tadi pun di jalan rasanya hanya dia saja yang menumpangi motor itu. Belanja saja dia memaksa ingin dengan utari, di jalan ugal-ugalan seperti jalananya sepi saja, dan sekarang apa? Dia memaksa ingin sekelompok kecil dengan utari, sungguh utari muak dengan sikap Nathan yang seperti itu.

Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, begitupun Utari, Nathan, dan fahri. Mereka memotong tali dengan ukuran yang sama tapi Nathan tak mau kerjasama dengan Fahri, ia ngotot ingin bekerjasama hanya dengan Utari.

"Fahri pegangin yang kenceng biar rapih"

"Lo yang aja yang gak bisa ngegunting"

"Enak aja Lo kalau ngomong, Lo nya aja megangin nya gak bener"

"Heh anak ngen sini biar gue yang gunting Lo yang pegangin"

"Ogah, mending Lo yang ngukur aja sono, biar gua sama Utari yang potong"

"Dih najis lu aja yang ngukur sama"

"Heh Lo jang-"

"bacot!!" kributan mereka terhenti sesaat setelah Utari membentak mereka

"Sini nath biar gue sama fahri aja yang potong, lu ngukur aja nih" ucap utari sembari memberikan penggaris dan merebut gunting dari tangan Nathan.

"Tuh kan kata gue juga Lo tuh emang tugasnya ngukur doang nath" ledek Fahri yang mendapatkan tatapan tajam dari Nathan

"Fahri pegangin yang bener dong" tegur Utari

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang