2. Dihukum

1 0 0
                                    

Hai guys manusia ini tidak tau akan dibawa kemana alurnya, jadi agak ga jelas.

...

Sial, tidak ada yang ingin seperti ini, dimana hanya Utari dan Ara saja perempuan yang saat ini ada di barisan terpisah, selebihnya didominasi oleh pria Tak bisa dipungkiri karena pria lebih sering leha-leha dan menyepelekan waktu.


Jika saja motor Ara tidak mogok sudah dipastikan dia berangkat lebih awal dibandingkan temannya, namun apa daya tuhan berkehendak lain dan membuat skenario yang membuat motor Ara mogok dan berakhir di sini, di hukum dengan ke 6 teman barunya.

Namun berbanding terbalik dengan utari, dia sangat santai dan menyepelekan waktu. lihat saja tadi pagi, bangun kesiangan Sampai bundanya yang harus turun tangan untuk membangunkannya, kasihan sekali bunda Utari yang harus menghadapi anak yang tak jarang seenaknya dalam bertindak.

"Kalian sudah tau kan hari ini akan dilaksanakan MOS, bisa bisanya kalian telat, kalian bukan anak kecil lagi, bukan anak SMP kemarin sore, kalian harus disiplin, PAHAM!!" Ucap kakak yang ber nametag 'gusti'.

"PAHAM KAK" ucap mereka serentak.

"Bagus, sekarang kalian lari, cowok 5 keliling dan kalian berdua 4 keliling" perintahnya setelah itu ia menghampiri temannya.

"Awasi mereka gue ke aula dulu" ucap kak Gusti kepada rekannya.

"Apalagi yang kalian tunggu? Cepat laksanakan" perintahnya tegas.

Tak disuruh dua kali merekapun langsung bergegas melaksanakan hukuman mereka. Menurut utari yang jarang berolahraga, ini sangat melelahkan mana tadi dia hanya makan sedikit karena buru-buru. Tau akan telat seperti tadi sudah saja utari habiskan sarapannya dulu toh sama saja akhirnya kena hukum, tapi bila seperti itu ia akan merasa lebih siap  karena di hukum dalam keadaan perut kenyang.

Tak membutuhkan waktu lama mereka semua pun telah melaksanakan hukuman mereka, utari tidak banyak mengeluh saat lari tadi, saat lari tadi pun yang mendominasi percakapan hanya ara, sampai akhirnya mereka di persilahkan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum mereka melanjutkan acara selanjutnya.

"Capek banget gila, mau pulang lagi aja rasanya" keluh Ara sembari mengibaskan tangannya.

"Iya nih mana haus banget" saut Utari.

Tak lama dari itu kakak OSIS bernametag 'galang' yang dari awal saat mereka lari ia terus-menerus memperhatikan Utari dari kejauhan, bukan nya utari kepedean tapi tadi sempat ada laki-laki yang terang-terangan membicarakan galang yang terus saja menatap utari, ntah apa yang akan dia lakukan tapi Galang berjalan kearah mereka.

"tari itu kak galang kayanya jalan ke arah kita deh" bisik ara pada Utari.

Dan benar saja kak galang ternyata menghampiri mereka, lebih tepatnya menghampiri utari.

"Hai, tadi katanya haus nih gue kasih minum" ucap galang sembari memberikan sebotol minum pada utari.

Utari yang kaget, menatap sekitarnya tak ada yang diberi minum hanya dirinya yang diberi minum.

"Terima aja tar gue udah ga sanggup haus banget" bisik ara memaksa Utari untuk menerimanya.

"Eh, iya kak terimakasih" ucap tari kikuk sembari menerima minum tersebut.

"Gue galang, Lo?" Ucap galang sembari mengulurkan tangannya.

"em aku Utari kak, panggil aja tari" balas Utari sembari membalas uluran tangan galang.

Sakala AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang