Bab 3. Tugas Pertama

125 14 10
                                    

.
.
.

Pagi-pagi Saga sudah terbangun oleh getaran pelan dari ponselnya. Dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya diraihnya ponsel di atas nakas itu.

Siapa sih spam pagi-pagi begini?

Serenity Paruh Waktu (56 chat)

Hah?

Matanya langsung terbuka lebar begitu mendapati ruang obrolan itu sudah banyak notifikasi.

Selamat pagi, semua. - Raka

Saya harap kalian sudah bangun dan membiasakan diri karena setiap pukul delapan pagi, saya dan Jihan akan follow up tugas pada kalian. - Raka

Ada tugas yang sudah menunggu kalian hari ini. - Raka

Saga sedikit terkejut karena ada lima daftar tugas yang di bagikan Raka.

Urgensi tugas sesuai dengan urutan yang saya bagikan. Pada wawancara kemarin, saya meminta jadwal kuliah dari kalian. Dan saya akan bagi tugasnya sesuai jadwal tersebut, karena dua di antara kalian adalah mahasiswa maka saya usahakan tidak mengganggu jadwal kuliah kalian. - Raka

Tugas urgensi pertama dan kedua di berikan pada Salsa yang bukan mahasiswa, sementara Saga mendapatkan tugas ketiga dan Tristan mendapat tugas selanjutnya.

Oh, Tristan juga masih mahasiswa?

Semua siap dan menerima tugas yang diberikan oleh Raka, Saga pun mengambil bagian tugasnya yang ternyata membuat layout flyer untuk sebuah perusahaan properti.

Nanti hasil kerjaan kalian langsung email ke saya ya. - Raka

Akan saya cek dulu sebelum saya follow up ke klien. - Raka

Setidaknya itu sebagian penting pesan dalam obrolan yang ditangkap oleh Saga, selain balasan dan pertanyaan dari teman-temannya. Dengan segenap kemalasan yang masih menguasai, Saga beranjak dari tempat tidurnya. Hari ini dia sudah harus bergerak cepat karena kuliahnya di mulai jam 9 dan sekarang sudah pukul 8. Beranjak ke kamar mandi, Saga segera membersihkan diri lalu pergi keluar untuk membeli sarapan.

***

"Ga, nanti balik kelas ikut gue nyari bahan video, yuk!" Ajak Aksel, salah satu sahabat Saga yang satu jurusan dengannya.

"Nggak bisa, sibuk gue. Nyari bahan video pasti lama tuh, ajak pacar lo aja sana," balas Saga yang sibuk memperhatikan penjelasan dosen di depan, untung saja tempat duduk mereka agak di belakang sehingga tidak terlalu terlihat jika Aksel sibuk bicara.

"Shella nggak bisa juga, dia masih ada kelas sampe sore. Emang lo mau kemana, sih? Bentaran doang, gue janji," bujuk Aksel sambil menatap Saga penuh harap.

"Nggak, lo pasti lama. Gue beneran sibuk, Bro. Ada yang harus gue kerjain."

"Lo ada tugas yang belum kelar? Lo bukannya juga butuh bahan video? Sekalian, ayo sama gue."

"Iya juga sih, gue belum nyari bahan juga."

"Berarti oke, ya?"

My Strict Senior ✅ END (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang