Ayo cek ombak dulu
Happy Reading
☁️☁️
Fay memasuki gedung tinggi yang langsung di sapa oleh beberapa pegawai di sana, dari kejauhan ia sudah melihat Wena yang tersenyum kepadanya. Aduh, Fay jadi deg-degan seiring langkahnya menuju Wena.
"Selamat siang, Kak Fay."
"Selamat siang, Wena."
"Selamat datang, ya, Kak Fay. Karena Kak Fay sekarang adalah model di bawah naungan agensi kami, Kak Fay bakal sering-sering dateng kesini, jadi anggap aja sebagai rumah kedua."
Sedikit lega karena Wena membuat Fay tidak canggung. Gimana pun juga ini pertama kalinya Fay ditawari oleh agensi, secara langsung pula.
"Terima kasih banyak, saya jadi terharu deh. Sejak tadi staf di sini ramah-ramah banget, mereka nyambut saya dengan baik." jujur Fay.
Wena jadi mikir, gimana orang-orang nggak nyambut Fay? Ini seorang Fay Aruna, bro.
"Kak Fay kan emang banyak yang suka, jadi nggak heran staf di sini juga excited waktu mereka tau kalau Kak Fay bakal ke sini." suara kikikan dari Wena mengundang tawa kecil Fay.
"Kamu bisa aja."
"Oh iya, kak. Mau langsung ke ruang pemotretan aja?"
"Saya sih nurut aja, ya."
"Oke, kalau gitu kita langsung aja, ya? Kan Kak Fay juga harus make up. Tenang, nggak akan lama kok, soalnya make up-nya dibuat senatural mungkin buat kita upload di instagram nanti."
"Boleh boleh."
Selanjutnya mereka memasuki ruang make up. Wena banyak mengenalkan Fay pada para staf di sana, tak terkecuali ke make up artist dan calon asisten pribadinya.
"Kak Fay, kenalin ini make up artist di agensi kami, Kak Cia."
"Hallo, Kak Cia, saya Fay, salam kenal ya."
Fay dan Cia langsung berjabat tangan. Cia yang memang mengagumi Fay langsung terpana. Lihat kulih wajah Fay yang sempurna, membuat Cia bersorak gembira dalam hati.
"Hallo, Kak Fay, saya Cia. Aduh, ternyata di foto sama di aslinya lebih cantikan aslinya ya, ah jadi nggak sabar buat make up-in Kak Fay."
Kalau boleh jujur, Fay sangat suka semua orang di sini. Humble, baik, ya ampun ini mah agensi idaman Fay banget!
"Kak Cia bisa aja. Saya jadi salting nih."
Mereka tertawa, termasuk perempuan di sebelah Cia.
"Kalau yang ini namanya Sivia, dia yang bakal jadi asisten pribadi Kak Fay. Sivia ini juga baru di rekrut loh, kak. Semoga kalian bisa saling bekerja sama ya."
Perempuan di sebelah Cia yang tak lain adalah Sivia itu tersenyum lembut. "Saya Sivia, Kak Fay. Senang bisa kerja sama Kak Fay."
"Makasih ya, Sivia. Mohon bantuannya."
"Oke, karena udah perkenalan semua, Kak Fay bisa make up. Nanti kalau udah bisa temuin saya langsung ya." Wena sekali lagi memberikan senyuman terbaiknya yang langsung diangguki oleh Fay. "Untuk Sivia kamu bisa nunggu bareng saya."
Akhirnya semuanya melakukan tugas masing-masing hingga Fay selesai dan memulai pemotretan. Berkat kerja sama yang baik, pemotretan Fay berjalan dengan lancar. Visual Fay yang emang nggak kaleng-kaleng itu mengundang banyak pujian.
Semua staf bernapas lega di saat pemotretan terakhir, mereka saling mengucapkan terima kasih untuk hari ini.
"Wah! Kak Fay beneran secantik itu ya ternyata. Gila kalau kayak gini bakal bikin gempar social media. Tembus berapa likes ya nanti fotonya?" gumam Cia. Terbesit rasa bangga pada dirinya sendiri karena ia mampu mengendalikan diri supaya tidak grogi saat memoles make up di wajah Fay.
"Ih Kak Fay beneran keren! Abis ini foto Kak Fay langsung kita upload ya." ujar Wena.
"Kalian nggak mau pilih dulu fotonya?" peringat Fay.
"Ini milih sambil merem juga nggak bakal nyesel, kak. Cantik semua."
Lagi, lagi Fay hanya mampu tersenyum mendengar pujian itu. Selesai dengan tugasnya, Sivia baru mendekati Fay. Meski sedikit canggung, Sivia sangat berharap ia bisa menjadi asisten yang baik untuk Fay.
"Kak Fay, saya izin minta nomor Kak Fay ya. Kan sekarang saya kerja sama Kak Fay, jadi biar lebih enak hubunginnya."
"Oh iya, Siv, boleh." jari jemari Fay mulai menari di atas layar ponsel Sivia.
Ketika semua tengah fokus berkemas, tiba-tiba suara langkah kaki terdengar baru memasuki ruangan. Wena mendongak, memastikan itu benar-benar bosnya, dan tebakannya benar.
"Kak, ini pemilik agensi kita."
Karena Fay mendengar hal itu, ia langsung tersenyum tanpa melihat dulu siapa yang Wena perkenalkan. Senyuman manis Fay mengembang, hingga saat matanya menatap sosok itu perlahan senyuman Fay luntur.
What the-?? Kok bisa?
"Perkenalkan, beliau Pak Arkie Tenggara."
Keduanya saling menatap, dengan kekejutan masing-masing, tak lagi mendengarkan Wena. Jadi Fay akan bekerja di bawah naungan agensi milik Arkie? Mantan kekasihnya itu?
Ya ampun! Dunia kok sempit amat sih?!
Sepertinya meski sama-sama terkejut, ada perbedaan reaksi di keduanya. Fay dengan kekesalannya dan Arkie dengan kebahagiannya.
"Halo, Fay. Saya harap kamu bisa betah di agensi saya."
Karena saya seneng bisa ketemu kamu lagi.
Arkie sepertinya lupa untuk mengatur ekspresinya setelah mengucapkan kalimat terakhir itu. Ia tersenyum sekarang, melihat Fay yang tumbuh menjadi seorang perempuan yang bahkan makin bertambah cantik.
"Te-terima kasih. Mohon bimbingannya."
Enggak! Nggak mau! Fay pengen pulang!
Fay hanya bisa menggigit bibir dalamnya. Apa sih dosa yang Fay lakuin sampai-sampai dia harus ketemu si Arkie itu? Benar-benar bencana bagi Fay!
__________
Kasian si Fay 😂
Disini ada yang merasa dunia sempit ngga sih gara" ketemu mantan?Jangan lupa vote dan komennya ya
Masih pada kuat puasa kan? Semangat ya guys! 💙Best regards,
Alysjour
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Ex! [On Going]
RomanceFay tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mantannya setelah 6 tahun berlalu. *** Fay Aruna adalah seorang model yang popularitasnya menjulang tinggi setelah memenangkan salah satu ajang permodelan besar. Kehidupan Fay yang normal dan tenang, t...