Chapter ini ngetiknya kayak dadakan banget, tiba" kepikiran buat naruh memori dulu di chapter ini.
Di ketik lebih dari 2500 kata.Memori" lama yang bikin kesel dan sesak ya kalau menurut aku
Oke, kalau gitu silahkan dibaca
Happy Reading
☁️☁️
Acara makan siang-- yang tidak sengaja menjadi acara bersama itu berjalan dengan semestinya. Gilang dan Nauval menyadari perubahan sikap Arkie yang tiba-tiba menjadi sedikit pendiam dan canggung. Mereka tahu pasti apa yang Arkie pikirkan.
Untung saja laki-laki itu bisa mengendalikan diri hingga menu makanan yang mereka santap habis. Arkie mengakui bahwa Gibran adalah orang yang asik dan baik, ya, itu kesan pertama yang Arkie miliki untuk Gibran.
"Bentar, bentar, ini bulan April? Bulan kelahiran lo kan, Sher?" tanya Nauval. "Gue masih inget karena barengan sama Hari Kartini."
Sherly menuntaskan dulu minumannya, "Bener banget!" dia lalu mengambil beberapa lembar undangan. "Untung lo ingetin, Val. Jadi karena sekarang mumpung lagi ngumpul gini, gue mau ngasih ini."
Mereka menerima satu lembar undangan yang Sherly berikan, itu adalah undangan ulang tahun.
"Asik ada mini party nih?" girang Nauval.
"Iya, ya namanya mini party, gue emang cuma ngundang kalian aja."
"Terua temen kantor lo?" tanya Fay yang masih membaca undangan di tangannya.
"Gue nggak ngundang mereka," kepala Sherly menggeleng pelan. "Gue maunya private aja gitu, cuma kalian aja. Jadi, tolong dateng, ya?"
Bisa mereka lihat ada tatapan penuh permohonan dari Sherly. Karena orang tua Sherly yang mungkin akan mengunjungi Sherly hanya sebentar saja, jadi dia pikir tidak ada salahnya untuk mengundang sahabat-sahabatnya, kan?
Gilang dan Nauval sudah menyanggupi mereka akan datang, begitu juga dengan Arkie.
"Terus kalian berdua?" kini Sherly masih menunggu jawaban dari Fay dan Gibran.
"Ya ampun, Sher, gue udah pasti ikut lah." kata Fay yang entah secara sadar atau tidak membuat Arkie merasa senang karena Fay ikut.
"Kalau lo, Gib?"
"Gue usahain ikut, ya, nggak janji, tapi masih diusahain."
"Gib, gue nggak mau maksa ya, karena gue tau kerjaan lo tuh bejibun. Tapi gue berharap lo dateng, oke?"
Gibran terkekeh. "Iya, iya."
Tak terasa sudah satu jam mereka berbincang-bincang. Hanya saja Fay terlihat sedikit tidak nyaman karena Arkie sesekali menatap ke arahnya, ini bukan tatapan biasanya, perempuan itu bisa merasakan tatapan yang sedikit... dingin.
Karena tuntutan waktu bekerja, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali pada pekerjaannya masing-masing. Gilang dan Nauval sudah melaju terlebih dahulu, lalu disusul Sherly setelah perempuan itu bilang pada Fay bahwa dia masih ada urusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Ex! [On Going]
RomanceFay tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mantannya setelah 6 tahun berlalu. *** Fay Aruna adalah seorang model yang popularitasnya menjulang tinggi setelah memenangkan salah satu ajang permodelan besar. Kehidupan Fay yang normal dan tenang, t...