HAPPY READING
04
Felix menutup mulutnya sepanjang jalan karena mobil majikannya itu sedang melewati jalan yang begitu ia kenali, ia tidak tahu kenapa pria itu mengambil jalan ini? Matanya tidak lepas dari jalanan mencoba mencari jika saja pria itu terlihat disana dan jika ia melihatnya ia akan bersembunyi.
Ia bersyukur kalau sepertinya ia tidak akan menemui pria itu lagi tapi harapannya langsung pupus ketika mobil majikannya itu berhenti di sebuah mini market tempat ia biasa membeli rokok untuk pamannya.
Ia sempat linglung, apa pria itu sengaja menurunkannya disini? Apa Hyunjin marah karena ia marah pada Yujin? Apa ia tidak becus?
Ia terpaku.
Tapi rasanya begitu lega ketika pria itu hanya menyuruhnya membelikan sebotol mineral. Ia akan mengerjakan perintah Hyunjin dengan cepat agar menghindari bertemu dengan Paman Hajoon.
Sepanjang perjalanannya ia memikirkan alasan mengapa pria itu menurunkannya disini? Apa ini hukumannya? Ia mencoba positif dan memasuki mini market itu dan mendapat tatapan ramah dari pria penjaga kasir.
"Felix?"
Ia memang sangat sering membeli disini.
"Selamat malam, Albert." Ia menyapa kikuk.
"Sudah lama tidak melihatmu."
Ia tersenyum paksa.
"Pamanmu―"
"Aku ingin cepat Albert, seseorang menunggui." Ia tidak mau berbicara panjang lebar, akhirnya ia mengambil sebotol air minum dan beberapa snack yang familiar baginya.
Ia bersyukur karena ia tidak butuh waktu yang lama, menyerahkan uangnya dan pria bernama Albert itu membungkus belanjaannya yang tidak terlalu banyak.
Ia merasa lega hingga dadanya tiba-tiba menyempit ketika pria yang begitu ia takuti untuk bertemu kini berdiri di pintu swalayan itu dan mereka saling bertatap muka.
Ia menelan salivanya gugup.
Menunggu pria itu minggir dan mengabaikannya. Tapi ia langsung mengenal seringaian di wajah paman Hajoon, seringaian yang paling ia benci. Ia menatap mobil milik Hyunjin berharap pria itu melihat dirinya kesulitan tapi sepertinya majikannya itu memang sengaja dan menghukumnya.
'Tidak ada yang gratis di dunia ini.' kalimat itu selalu berputar di kepalanya. Mungkin Hyunjin kecewa dengan kerjanya dan mencoba mengingatkan dirinya dari mana ia berasal.
Dan Felix langsung mengakui kesalahannya.
Ia akan meminta maaf pada Yujin atau jika pria itu tidak memberi makan beberapa hari ia juga mau asalkan Hyunjin harus menyelamatkan dirinya saat ini.
Ia menunggu.
"Wow, kau terlihat jauh lebih baik." Pamannya itu mulai berbicara. "Kukira kau hidup dengan nyaman heh."
"Aku masih ada urusan paman, lain kali kita berbicara." Ia ingin pergi segera, nafasnya semakin terasa sesak.
"Kau boleh pergi, aku sedang senang hari ini, lain kali kalau aku melihatmu lagi mungkin itu akan menjadi mimpi buruk."
.....
Hyunjin menatap jalanan yang tidak begitu asing. Ia mencoba menatap ke seluruh arah.
"Bukankah jalan ini tidak asing?" Tanyanya.
YOU ARE READING
Cherry Blossoms after Winter
FanficHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Drama, Tragedy Tags: #singleparent, #agegap, #nanny, #boss-employee, #mpreg, #pastmemories, #angst, #mentalhealth Hyunjin adalah seorang single parent, membesarkan seora...