chapter 十三

636 77 121
                                    

HAPPY READING

13






Matahari terbit di pantai memang begitu berbeda dari belahan bumi lainnya, itulah mengapa ia jatuh cinta pada fajar disana. Cahayanya yang membuat nostalgia juga ketenangan bagi Felix.

Ini sudah hari ketiga mereka disana dan ia tidak pernah bosan. Mereka menghabiskan liburan dengan mengitari pulau itu dan melakukan segala jenis kegiatan meski Felix selalu lewat dan yang sering aktif adalah Yujin.

"Masih betah?" Hyunjin tiba-tiba hadir dibelakangnya mengurung Felix diantara pagar beranda kamar yang mereka pesan. Pria itu kembali dari luar habis melakukan jogging katanya.

"Hmm." Felix menjawab singkat menikmati kehangatan di punggungnya.

"Hari ini Yujin mengajak untuk naik wahana air." Pria itu menjelaskan melirik Felix yang masih terpaku pada cahaya yang menyilaukan di depan mereka.

"Apa kamu masih lelah karena yang tadi malam?" Pria ia itu tidak mau memaksa tubuh Felix.

"Aku baik-baik saja. Tapi sepertinya aku tidak akan naik." Ia tidak bisa berenang.

"Kita menggunakan pelampung renang." Pria itu memberi penjelasan.

Felix berbalik. "Benarkah?"

Hyunjin mengangguk.

"Kalau begitu aku ikut, tapi setelahnya kita bermain voli pantai bagaimana?"

Hyunjin tidak pernah bermain voli pantai lagi, tidak setelah kepergian Olivia. Itu adalah olahraga kesukaan wanita itu dan ia takut jika ia semakin mengingat nya. Tapi Felix terlihat begitu menginginkannya.

"Satu lawan satu." Pemuda itu menyeringai dengan percaya diri. Hyunjin tidak bohong sekilas ia melihat Olivia di depannya bukan Felix. Mereka mengeluarkan kalimat yang sama dan juga ekspresi yang sama.

Ia membuang muka merasa bersalah.

"Hyunjin?" Felix memanggil heran.

"Baiklah." Ia menjawab cepat kemudian mencium pucuk kepalanya sebagai permintaan maaf kemudian bergegas pergi.

"Aku akan membangunkan Yujin." Ucapnya mencari alasan. Ia ingin mendinginkan kepalanya.

.....

Bukannya Felix tidak sadar, ekspresi Hyunjin berubah ketika ia meminta bermain voli pantai, pria itu terlihat berbeda dan sedikit terkejut. Ia awalnya ingin mengurungkan niatnya tapi pria itu terlanjur menjawab.

Dan disinilah mereka berdiri di lapangan voli itu setelah hampir dua jam bermain di air. Hyunjin sebenarnya sudah lemas tapi Felix terlihat semangat dan ia pasrah. Yujin sudah mengambil posisi di tengah antara net menjadi wasit duduk di kursinya.

Pantai itu pribadi dan kawasan yang mereka tempati memang sudah di sewa untuk mereka oleh ayah Hyunjin sebagai hadiah katanya jadi hanya ada mereka bertiga.

"Ada apa Tuan Hwang? Anda pucat sekali! Apa ingin menyerah sebelum kalah telak." Felix terlihat sangat percaya diri dengan kemampuannya. Tak sadarkah pemuda itu jika pria di depannya pernah ikut olah raga voli nasional semasa sekolah dulu.

Hyunjin mendengus. Felix mencoba memprovokasi. "Hei tuan muda! Aku tidak akan memberikan keringanan untukmu." Balasnya sengit.

Felix tertawa lepas, dan pemandangan itu jarang terjadi. Biasanya pemuda itu lebih suka tersenyum lebar.

Cherry Blossoms after WinterWhere stories live. Discover now