chapter 十二

379 61 52
                                    

HAPPY READING

12






Mikyung tahu ada yang salah karena sedari datang anak dan menantunya itu tidak pernah berbicara satu sama lain di depannya seperti yang biasanya. Ia mencoba bertanya pada Hyunjin tapi mengurungkan niatnya itu ketika anaknya itu memberikan tatapan yang sama seperti dulu. Dingin dan tak ingin diganggu.

Mengapa seperti ini?

Apa terjadi sesuatu?

"Besok sudah latihan berjalan?" Ayah Hyunjin membuka percakapan di meja makan itu pada Hyunjin.

Pria itu menelan makanannya. "Iya Abeoji, tahap satu" jelasnya singkat.

Pria berambut putih itu mengangguk. "Maaf, ayah dan ibu tidak bisa menemani mu karena harus pergi ke Jerman untuk melakukan sesuatu." Akunya menyesal.

"Tidak apa, lagipula kali ini aku ingin sendirian."

Mendengar itu Felix menghentikan kunyahannya merasa jika itu adalah larangan untuknya ikut mengingat ia tidak pernah absen disisi Hyunjin ketika menjalani treatment.

"Felix akan menemanimu." Mikyung ingin menyiramkan air pada api yang terasa dari dua orang itu.

"Tidak Eomeoni, aku sendiri saja."

Dan mereka tidak bisa apapun.

.....

Felix berjalan ke arah dapur luas itu untuk mengambil air minum. Rasanya sangat sunyi dan sepi. Rumah sebesar ini tapi hanya dirinya yang ada.

Hyunjin memenuhi janjinya pergi sendirian, mertuanya sudah pergi sejak pagi. Yujin ikut ke rumah Jiwoong dan Jihoon untuk mengikuti homeschooling, maid di rumah itu sedang pergi berbelanja.

Dia benar-benar sendirian.

Drrttt drrttt

Ponselnya bergetar di atas meja makan Felix meliriknya sekilas kemudian langsung mengangkatnya tanpa memperhatikan nomor baru itu yang sebenarnya tidak asing.

"Halo,"

Ia bergerak dari posisinya ingin kembali ke kamar saja.

"Hai." Suara berat itu mengalun membuat bulu Felix berdiri.

Suara familiar yang ingin ia lupakan.

"Jake?" Ia tidak yakin.

"Darling, kau pasti kesepian sendirian."

Otomatis Felix menoleh ke kiri dan kanan. "Darimana kau tahu?!" Ia kelabakan.

Terdengar suara tawa senang yang mengganggu telinga Felix. "Aku melihatmu dengan jelas."

Ia langsung mematikan ponselnya berjalan cepat menuju kamarnya tapi sebelum itu terjadi ia mendengar bantingan pintu dari belakangnya. Ia berbalik

Felix tidak tahu kenapa ia takut sekali untuk sekedar melihatnya, tapi firasatnya tidak pernah salah dan langsung terbelalak melihat siapa gerangan disana.

Pria dengan senyum mengerikannya sedang menatapnya jahil.

"Hi Darling, aku ingin menjemput mu." Ucapnya begitu saja berjalan mendekat.

Refleks Felix sangat cepat ia langsung bejalan mundur tanpa melihat apapun dibelakangnya, dan tanpa sengaja ia menyenggol vas bunga.

Tranggg

Cherry Blossoms after WinterWhere stories live. Discover now