Chanyeol benar-benar tak tahu harus bereaksi seperti apa ketika mendengar penjelasan Jae-Hyung. Ia bingung, ia terkejut, namun di satu sisi ia kagum dengan kegigihan Jae-Hyung yang pada akhirnya membuahkan hasil. Meskipun pada awalnya Chanyeol dibuat ragu bukan main saat mereka memutuskan mencari keberadaan Darren dengan segala keterbatasan informasi, namun ternyata Jae-Hyung berhasil menepis keraguan itu.
Jae-Hyung berkata, ia belum bisa datang ke Vancouver dalam waktu dekat ini, namun ia berjanji akan langsung ke Vancouver ketika semua urusannya sudah beres dan Darren sudah mau didekati. Dan tentang kedua orangtua Darren, apa yang sebenarnya terjadi saat itu?
"Jasad kedua orangtuanya yang tak pernah ditemukan membuatku berpikir. Apakah itu artinya masih ada kemungkinan bahwa kedua orangtuanya masihlah hidup? Tapi, mobil itu terperosok ke dalam jurang," gumam Chanyeol sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke atas meja. "Sekalipun mereka ikut terbakar bersama mobil yang mereka kendarai, bukankah seharusnya ada abu yang tersisa di sana? Sangat janggal sekali jika tak ada apa pun yang tersisa di lokasi kejadian,"
"Chan,"
"Papa,"
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"A-aku tidak melakukan apa pun."
"Lalu kertas-kertas itu?"
"Ah,"
Yizhou tersenyum, lalu ditariknya bangku kosong di samping putranya. Mereka jarang berbincang karena kesibukan masing-masing, namun ia tahu bahwa Chanyeol punya kesibukan lain di luar dari pekerjaan kantor dan sekolah musiknya, ia sudah mengetahuinya, tapi ia tetap ingin mendengarnya dari Chanyeol.
"Kudengar kau sedang menjalankan misi rahasia bersama Jae dan Selene. Apakah itu benar?"
"Misi rahasia?"
"Ya,"
"Dari mana Papa mengetahuinya?"
Tanpa ragu-ragu, Yizhou langsung melirik ke arah Tanaka yang berdiri di dekatnya. Tanaka yang merasa dilirik pun hanya bisa tertunduk.
"Maaf, Tuan Muda,"
"Sudahlah, lupakan saja," Chanyeol jelas tak bisa marah, karena marah pun adalah hal yang percuma, cepat atau lambat Yizhou pasti akan mengetahuinya. Hanya saja ia tak berharap Yizhou akan tahu sekarang. Ini terlalu cepat, dan misi itu belumlah selesai. "Memang benar, aku sedang menjalankan misi bersama Jae dan Selene, tapi itu bukan misi rahasia,"
"Lalu kenapa kau tak memberitahuku?"
"Karena aku tak yakin apakah masalah tersebut penting untuk Papa ketahui atau tidak. Masalah itu tak ada kaitannya dengan masalah perusahaan. Apa yang sedang kami cari, apa yang sedang kami selidiki, semua itu murni karena kami memang ingin mencari tahu, tak ada sangkut pautnya dengan masalah yang terjadi baru-baru ini. Aku pun ragu pada awalnya, Pa, tapi Jae terus meyakinkanku bahwa ia harus menemukan anak itu dan menyelamatkannya bagaimanapun ceritanya. Jadi... Ya, begitulah, tak ada yang istimewa dengan misiku," jelas Chanyeol.
"Apakah Jae sudah berhasil menemukannya?"
"Sudah, tapi anak itu menolak untuk ditemui,"
"Kenapa?"
"Ia takut,"
"Chan, dengar. Misimu memang takkan membawa pengaruh apa pun bagi perusahaan kita, tapi aku, aku bukan hanya seorang presdir, aku juga seorang kakek. Hidupnya bisa saja berada dalam bahaya jika Wang Jie benar ingin mengincarnya suatu saat, dan kemungkinan itu agak sedikit menggangguku karena membuatku teringat akan Yishan, anak itu, bisa saja ia seusia dengan Yishan, kan?"
"Ia lebih tua, sedikit,"
"Baiklah, tapi itu takkan mengubah kekhawatiranku. Jadi, sudah sampai mana misi kalian? Kau bilang Jae sudah berhasil menemukannya. Di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE 2 : "Flowers and Promises"
RandomKau berjanji untuk menjadi orang yang lebih kuat, kau berjanji untuk tetap bertahan sesulit apa pun keadaan yang kau hadapi, namun apakah janji itu sudah bisa kau tepati? Bisakah kau menepati janji itu dan mengabulkannya agar orang yang diam-diam se...