Chapter 08. Ketemu Bunda

2.4K 184 3
                                    

𝔡 𝔢 𝔯 𝔫 𝔦 𝔢 𝔯  𝔞 𝔪 𝔬 𝔲 𝔯
𝐇 𝐀 𝐏 𝐏 𝐘   𝐑 𝐄 𝐀 𝐃 𝐈 𝐍 𝐆
° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °


Saat mobil mewah milik jack sudah menginjak kan ban nya di halaman milik rumah Vano, Vano pun langsung melepas pengikat pada dada bidang nya itu.

Dengan tidak ada kesabaran, Vano ia langsung berlari menuju teras rumah nya. Dan ia pun berteriak.

"HUAAAA BUNDAAAAAA!!!! VANO PULANGGGG!!!" Teriak Vano langsung masuk kedalam ruang tengah miliknya tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

"VANOOO!!! YA ALLAH HIKS VANO KAMU HIKS KEMANA AJA NAK? " Ucap bunda Vano dengan iringan isakan kecil, tak lupa bunda memeluk Sang anak kesayangan nya itu.

"Bundaaa, Vano kangen bundaa huaaaaa" Tangis sedih Vano di ceruk leher Sang bunda.

"Bunda juga nak, bunda khawatir dengan kamu"

Sang ayah melihat itu hanya tersenyum melihat anak nya kembali dengan keadaan baik baik saja.

Vano pun melepas pelukan nya, dan ia merentangkan tangan nya kepada Sang ayah yang menandakan ia ingin juga memeluk Sang ayah.

"Yahh, peluk" Ucap nya manja.

"Sini" Ujar ayah sambil memeluk anak satu satunya.

"Kesini sama siapa hm? " Tanya ayah.

Vano melepas pelukan itu, dan ia melihat sekeliling isi rumah dan tak ada satu orang pun yang ia cari, jack.

"Kemana om yah? " Tanya nya kepada Sang ayah.

"Om? " Tanya Kedua orang tua Vano bingung.

"Siapa om yang kamu maksud Vano? " Tanya bunda.

"Om bun, yang nganter Vano kesini, dan yang merawat Vano pas tersesat di hutan waktu kemah" Jawab nya bertubi-tubi.

Vano dia berlari menuju pintu utama masuk, dan ia melihat jack yang baru saja memarkirkan mobil miliknya.

"OMM AYOK MASUK, VANO CARIIN JUGA" oh god jack tidak tuli sayang ku cinta ku bayi ku.

"Jangan teriak, baby" Ucap jack sambil mendekat ke arah Vano.

"Om sih, Vano cariin di dalem kok gak ada? Ternyata masih diluar"

Kedua orang tua Vano yang masih berada diruang tengah pun mendekati Vano dan jack yang ada di teras luar rumah.

Sang bunda bertanya "siapa Vano? "

"Oh iya, ini om yang Vano maksud tadi bun" Jawab Vano, jack ia pun menyalami kedua orang tua Vano.

"Oh yaudah suruh masuk dulu"

Saat mereka sudah sampai di sofa empuk milik keluarga itu, mereka langsung mendudukkan pantat mereka ke sofa itu.

Vano sama bunda nya masih kangen kangenan, maklum lah seminggu ilang.

"Kamu kemana aja Vano? Bunda khawatir banget tau gak" Ucap bunda Vano.

"Vano juga kangen tau bun, Vano kesesat di hutan" Jawab Vano.

"Trus kenapa ada dia" Tunjuk bunda Vano ke arah jack yang masih anteng di sofa itu.

Mana mungkin Vano menceritakan yang sebenarnya, kalo ia ketemu dengan 'om' ini pas lagi acara bunuh bunuhan. Jadi dia hanya mengarangkan cerita saja.

"Oh dia om jack bun, pas Vano kesesat Vano ketemu dia jadinya Vano di bawa ke rumah dia" Kelas Vano dengan karangan nya.

"Oh ya siapa nama kamu? Dan kenapa Vano memangil mu dengan om? Kamu masih terlihat masih muda" Tanya bunda Vano bertubi-tubi.

"Nama saya jack Daniel Abraham" Jawab jack dengan sesopan mungkin.

"Tunggu, tante seperti tidak asing dengan nama marga belakang kamu? " Kata bunda Vano, ya nama itu tidak asing bagi bunda Vano. Ya seperti nama marga teman bisnis nya?

"Ya seperti yang ada di pikiran tante, saya anak dari Galvin Abraham dan shafadila Abraham"

Sudah salwa duga, dari muka saja sangat mirip dengan Galvin Sang papa dari seseorang yang bernama jack ini. Wajah Galvin yang dingin cenderung datar sama persis dengan jack, nama nya juga anak, buah jatuh tak jauh dari pohon nya, seperti itu kah sayang?

Keluarga Adiwijaya dan keluarga yang Abraham mereka ini adalah teman berbisnis, tapi yang buat keluarga Adiwijaya tidak tau adalah jack, jack jarang sekali terlihat disaat keluarga mereka yang sedang membahas tentang bisnis.

Jack juga jarang nampak di sosial media mana pun, tapi ia terkenal.

OKE BACK TO TOPIC!

"Makasih ya udah bantuin anak bunda yang kecil ini" Ucap bunda salwa dengan kekehan sambil mencubit pipi gembul Sang anak hinga berwarna kemerahan.

"Iss bunda cakit tau" Kesal nya dengan melipatkan tangan nya seperti sedang marah, dengan bibir yang di manyunkan, jack melihat itu rasa ingin memakan habis bibir mungil itu, andai saja ini di mansion jack udah di pastikan bibir itu dilahap bak makanan oleh jack.

"Uh sayang cakit ya? uuu tayang tayang anak bunda, eh tunggu" Kata bunda salwa mengantungkan perkataan nya.

"Kenapa bun? " Tanya Vano bingung.

"Leher kamu kenapa merah hm? " Tanya bunda Vano.

Vano yang di tanya seperti itu gelapan, ia harus menjawab apa, Vano pun menoleh kearah jack yang hanya senyum Sumringah. Gak ada niat untuk menolong anak kicik ini?

"An-nu bun" Jawab nya terbata bata.

"Anu apa sayang? "

"Anu digigit nyamuk, ah ya di gigit nyamuk, nyamuk nya nakal bun! " Jawab nya cepat.

"Oh benarkah? " Tanya bunda salwa memicingkan mata nya tak percaya.

"Iya bundaaa, udah ah jgn di bahas" Kesal! Itu lah yang ia rasakan, jack tak ada niat membantu menjawab nya.

Ayah Vano dan jack hanya menyimak obrolan mereka berdua yang bisa terbilang sangat lucu!!!!!!!!!..

Setelah berdiam diam jack pun membuka suara nya.

"Om, tante jack kesini bukan hanya mengantarkan Vano saja tapi jack ingin-

Mwehehe maaf di gantung hahaha

»»--⍟--««


Oke segitu dulu buat chapter hari ini

Jangan lupa vote coment and follow ya.

See you in the next chapter

Bye bye.

20/06/23

Dernier Amour BL [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang