Chapter 14. Mansion Keluarga Abraham

1.1K 143 5
                                    

𝔡 𝔢 𝔯 𝔫 𝔦 𝔢 𝔯   𝔞 𝔪 𝔬 𝔲 𝔯
𝐇 𝐀 𝐏 𝐏 𝐘   𝐑 𝐄 𝐀 𝐃 𝐈 𝐍 𝐆
° ° ° ° ° ° ° ° °

Mereka berdua sekarang berada di atas motor di tengah-tengah jalan raya yang di mana mereka berdua akan menuju mansion utama Abraham, orang tua Jack.

"Baby" Panggil Jack, Vano hanya clingak clinguk mencari keberadaan sih babi yang di katakan Jack barusan tadi. Dimana Vano juga memakai helm jadi tidak terdengar secara jelas ucapan Jack.

"Hah? Babi? Mana om?" Tanya nya, sinting Nih anak, dijalan raya penuh mobil and motor mana ada babi blok, yang ada kelindes tuh babi, kecuali jalan nya banyak hutan atau semak semak nah itu banyak wkwk.

Sih Jack lama kelamaan jadi gedeg "VANO, KALO KAMU NGANTUK PEGANGAN DI PERUT AKU AJA YA!" oke Jack udah triak masa sih Vano gak denger. Bukan modus atau apa, dia tidak ingin Vano jatuh dari motor karena tak berpegangan.

"Hah? Om ngantuk? Yaudah mingir dulu yuk! Gantian Vano yang nyetir" Jack hanya kasihan melihat Vano yang dari tadi menahan kantuk nya, Jack melihat dari kaca spion.

VANO CONGEK!!! INGIN KU TERIAK SEPERTI ITU.

Udah ah capek Jack tuh ngomong terlalu banyak.

...

Sekitar setengah jam lebih mereka menempuh jarak Mansion Jack ke Mansion utama Abraham, dan sekrang mereka berdua sudah berada di garasi besar khusus buat kendaraan Galvin ataupun yang lain nya.

"Sayang kalo mau naik motor kuping nya dibersihin dulu ya" Ujar Jack lembut di saat sudah sampai di halaman rumah Abraham ini, tak lupa ia juga melepas helm dikepala nya itu.

"Kenapa om?" Tanya Vano sembari melepas helm di kepala nya, kenapa harus kan? Orang Vano gak congek kok!

"Ya kamu di motor tadi gak nyambung di ajak ngomong" Kata nya yang dimana peristiwa tadi di motor. "Lain kali gak usah naik motor lagi ya" Lanjut Jack.

"Loh kenapa? Seru tau" Seru dari mana nya lu aja tidur karena angin jalan ono.

Jack menghiraukan ucapan Vano tadi, ia menggandeng tangan mungil itu untuk masuk kedalam mansion megah ini. "Udah diem, yok masuk" Kaki jenjang mereka masuk ke dalam pintu utama ini.

"Mama... Papa... El pulang!" Pangil nya ketika sudah berada di dalam mansion ini, Jack melihat kedua orang tua nya yang lagi duduk di sofa ruang keluarga, hanya ada orang tua nya disana.

El? Batin Vano.

Ya El, El adalah panggilan dari orang terdekat Jack, nama El mengambil dari Jack DaniEL Abraham, DaniEL.

"Inget pulang kamu El?" Ucap sang papa yang bernama Galvin Abraham, sang kepala keluarga.

"Inget lah, kan ini rumah El juga meski buat nya pake uang papa" Kata nya sembari duduk di sofa empuk itu.

"El siapa manusia lucu ini?" Tanya sang mama merasa Gemas dengan Vano yang kek orang gila.

Ah Jack hampir lupa dengan manusia mungil ini wkwk "oh iya ma pa ini Vano" Ujar nya mengenalkan Vano.

Vano hanya malu malu kucing "oh iya om tante saya Vano Gibran Adiwijaya" Ucap nya mengenalkan diri di depan orang tua Jack.

"Anak Reno sama Salwa?" Tanya papa.

"Iya Om, itu orang tua saya" Baku banget dek.

"Siapa nya El?" Tanya orang tua Jack kompak.

"Tem-" Belom selesai ia mengucapkan kata itu sudah di selah oleh Jack.

"Mine! " Selah Jack dengan bahasa sok Inggris nya itu.

"Hah?"

Hayo ini Vano nya diterima gak?

...

Masih di tempat yang sama, di ruang keluarga.

"Kau yakin El menjadikan nya kekasih mu?" Kata sang mama, Shafadilla ragu dengan perkataan Jack yang bilang kata nya Vano kekasih nya.

Dag dig dug ser, itu lah yang Vano rasa kan sekarang. Ginjal nya kek mau lepas dari dalam tubuh nya. Apa kah mama Vano gak suka diri nya? Atau apa?

Vano masih sekolah, bisa dibilang masih kecil. Sedang kan Jack ini sudah tua sudah berumur 23 tahun seperti pedofil saja, yang suka anak anak SMA.

Jack hanya menganggukkan kepala nya saja, dia yakin dengan pilihan nya ini. Hanya Vano satu satu nya yang bisa membuat hati Jack terbuka lebar seperti pintu aduh bnyak cincong kali.

Pokoknya Vano ini bisa ambil hati Jack yang kek batu ini, dari sekian cewe ataupun cowo yang berusaha deketin dia, ia tak merasa apa apa. Beda dengan klo dengan Vano sih bocil kematian ini.

"Nak kamu gak takut sama om pedofil ini?" Kata papa Jack.

Vano menahan gelak tawa nya yang ingin meledak, "rada takut om, soal nya Nyeremin masa suka anak SMA" Sindir nya.

Papa mama Jack tak bisa lagi menahan tawa nya, yang di katakan Vano ada benar nya haha. "Pffftt" Papa mama Jack tertawa.

"Kau benar nak, El ini doyan nya anak SMA" Sumpah Jack tak kuat lagi dengan pembahasan ini, muak.

"Terserah El dong, kok kalian yang sewot" Nah nah mulai julid, kata nya mafia kok gini, kadang capek aku tuh dengan tingkah kalian semua yang ada di dalam cerita ini.

"Udah udah sekarang serius!" Timpal sang papa.

Kalau niat Jack baik buat ambil hak orang tua Vano, bisa di bilang ambil kewajiban sebagai calon husband kiw kiw. Mama papa Jack bakal Ngerestuin mereka berdua.

Tapi kalau Jack main main, aduh tidak bisa membayangkan betapa sedih nya hati mungiel Vano ini. Vano masih sekolah belum lulus sekolah masih satu tahun lagi buat tamat, apakah mereka bisa menjalin hubungan ini?

Banyak rintangan yang akan mereka berdua lewatin. Banyak huru hara dalam sebuah hubungan, ada juga konflik yang akan muncul secara tiba tiba tapi tak tau itu kapan datang nya, kita tunggu saja nanti akan terjadi.

"El kalau kau serius dengan anak ini, kita berdua merestui nya" Kata papa Jack " Tapi jika kau bermain main maka tak usah kau dekati nya, kau tau? Dia masih kanak kanak" Lanjut Galvin.

"El paham pa, El tau maksud papa apa" Ucap Jack.

...

See you in the next chapter.

Written by SoniaR554.
Palembang-ogan ilir, 29-juli-2023.
1035 words.

🔫LOVE YOU ALL🔫

Dernier Amour BL [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang