Chapter 01. Kemah

7.9K 477 8
                                    

𝔡 𝔢 𝔯 𝔫 𝔦 𝔢 𝔯   𝔞 𝔪 𝔬 𝔲 𝔯
𝐇 𝐀 𝐏 𝐏 𝐘    𝐑 𝐄 𝐀 𝐃 𝐈 𝐍 𝐆
° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Panas terik nya matahari memasuki sela sela lobang jendela pemilik kamar ini, sinar itu menyeruak masuk dan menyilaukan kedua bola mata remaja berumur 17 tahun. Dia Elvano Gibran Adiwijaya atau kerap dipanggil Vano.

Vano pun beranjak dari kasur nya dan segera ke kamar mandi tak lupa ia mengambil handuk berwarna Tosca dengan bahan lembut selembut bulu kucing.

Vano bangun lebih awal dari biasa nya, karena hari ini sekolah nya mengadakan kemah di hutan. Vano bersemangat untuk kemah, entah lah dia sangat senang untuk itu. Karena jarang jarang bisa berkumpul dengan anak anak kelas lain.

Vano pun sudah selesai dengan kegiatan mandi nya. Dan segera bersiap siap untuk pergi ke sekolah dengan baju santai nya, ya ke sekolah. Karena para anak anak dan guru-guru berkumpul di situ. Untuk menaiki bus.

Oh iya Vano sudah menyiapkan barang barang kemping nya dari kemaren silam.

Vano pun ke lantai bawah untuk sarapan pagi dulu baru berpamitan dengan orang tua nya. Yakni ayah dan bunda nya. Sang ayah bernama Reno Ardiano Adiwijaya dan sang bunda Salwa Aninda Adiwijaya.

Kedua orang tua yang Vano sangat amat sayangi.

Vano pun menuju anak tangga dan segera turun.

"Ayah.. Bunda.. Good morning" Sapa Vano yang baru saja meletakkan kaki nya di batas tangga bawah, lalu menyapa ortu nya dengan senyuman yang sangat manis.

"Good morning juga Vano" Jawab bunda Salwa yang masih menyiapkan sarapan di meja makan.

"Pagi juga" Jawab ayah Reno sudah siap dengan setelan kantor milik nya.

"Sayang, sebelum berangkat kemping nya. Sarapan dulu ya" Ucap bunda mengambil kan makanan untuk anak semata wayang nya, anak tunggal.

"Iya bun, Vano sarapan dulu" Kata Vano lalu menyuapkan sendok yang sudah berisi makanan itu ke mulut nya. Di kunyah nya dengan lambat tak perlu buru buru.

"Oh iya sayang, kamu kemping nya berapa hari?" Tanya bunda yang masih fokus dengan makanannya.

"Cuma dua hari kok bund" Jawab Vano meminum susu coklat miliknya yang sudah terseduh di cangkir.

"Nanti kamu harus berhati hati ya dek kalo berada di hutan nya, nanti kamu kenapa kenapa. Kalo udah sampe hutan baca Bismillah dulu ya" Peringat Ayah.

"Bewaiik Ayuah" Kata Vano tak jelas karena masih mengunyah makanan nya yang berada di mulut nya.

"Telen dulu dek baru ngomong"

"Hehe maaf bund"

"Lanjut makan gih"

Sarapan pagi pun sudah selesai.

Waktu nya Vano untuk berangkat ke sekolah dan menuju tempat dimana kemping nya diadakan.

...

IN SCHOOL.

Vano turun dari dari mobil milik ayah nya, dia berangkat bersama ayah nya yang kebetulan searah dengan kantor tempat ayahnya berkerja.

Dernier Amour BL [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang