Chapter 20. Cie Kompak, Awas Jadian

515 43 0
                                    

𝔡 𝔢 𝔯 𝔫 𝔦 𝔢 𝔯   𝔞 𝔪 𝔬 𝔲 𝔯

𝐇 𝐀 𝐏 𝐏 𝐘    𝐑 𝐄 𝐀 𝐃 𝐈  𝐍 𝐆
° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° ° °


Hari ini Rabu dimana Vano akan bersekolah. Di pagi ini dia senyum senyum tidak jelas, mengingat kemarin Selasa ia baru saja di tembak oleh Jack.

Ya meskipun mereka berdua selalu bersama di 6 bulan ini, tapi 2 hari ini menurut Vano agak berbeda dari biasanya, seneng aja gitu. Pagi pagi dia sudah mandi, sudah pakai seragam sekolah, sekarang ia menuju kebawah untuk segera sarapan pagi.

"Dek sekolah yang bener ya. Supaya pinter, biar bisa didik anak kamu sama Jack nanti" Ujar bunda mengoda. Oh ayolah Bund anak kamu jadi salting ini.

"Apasih Bund Vano itu cowo! Dan Vano masih mau sekolah belum mau nikah. Udah ah Vano mau makan aja!" Kata nya mengalihkan pembicaraan, dia tuh gak sangup nahan maluee.

"Duh pipi nya merah merah kenapa itu?" Masih dengan godaan sang bunda.

Vano tak memperdulikan itu, ia sibuk dengan acara makan nya. Ngomong ngomong orang tua mereka sekarang udah tau hubungan mereka, karena Jack dan Vano kemarin yang ngasih tau nya, kan awal awal mereka belum pacaran.

"Hushhh udah Bund kasihan anak nya nahan malu" Ucap sang ayah sambil mengambil nasi dan menaruh nya ke dalam piring kosong itu.

"Seru tau godain anak kamu" Bunda terkekeh gak jelas.

"Udah godain nya, sekarang makan ya nanti Vano terlambat sekolah nya" Mereka bertiga makan dengan damai tanpa ada gangguan tapi belum selesai mereka makan suara ketokan pintu terdengar dari dapur.

Tokk... Tokk... Tokk...

Tiga ketokan yang mereka dengar, siapa itu?

"Bi tolong bukain pintunya ya" Pintah Salwa kepada Bibi.

"Baik Nyonya" Ujar nya sambil menaruh napan berisikan hidangan penutup, seperti roti? Susu? Ya seperti itulah kira kira ya.

Saat Bibi keluar dan membuka pintu terlihat jelas siapa didepan dirinya, Jack.

"Eh Bibi, mana Vano nya Bi?" Tanya Jack kepada pembantu di rumah ini.

"Itu Den Vano lagi sarapan Tuan" Jawab Bibi.

"Oh iya, bilangin sama Vano saya ada diluar ya Bi"

"Gak mau masuk aja Tuan? Sambil sarapan bareng sama Den Vano?" Tanya Bibi.

"Ah gak usah Bi, Jack udah sarapan kok di Apartement tadi" Tolak Jack.

"Oh yasudah kalo begitu Bibi panggil dulu Den Vano nya ya"

Bibi masuk lagi kedalam rumah dan mengarah ke dapur.

"Siapa Bi? Kok gak diajak masuk?" Tanya Bunda Salwa.

"Itu Nyonya, Tuan Jack kemari untuk menjemput Den Vano" Jawab Bibi sopan.

"Oh Calon menantu, Yah!" Goda bunda lagi.

"Cepet gih sarapan nya, nanti calon mantu bunda kelamaan nunggu kamu"

Dernier Amour BL [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang