Bab. 5

610 20 0
                                    

Setelah kejadian di dalam mobil itu, membuat ia merasakan penyesalan atas perbuatan diluar kendali itu, apalagi setelah Alex mengantar nya pulang tanpa berbicara sedikit pun dengan mita dan sekarang lebih dari seminggu ia tidak melihat Alex di tasty trail miliknya, berbagai dugaan yang mita pikir, pertama apa mungkin Alex marah karena menunduh dirinya penyuka sesama jenis, kedua mungkin kejadian itu hanya hiburan atau khilaf sesaat bagi Alex, ya mita sadar akan siapa Alex, dan sadar mita seperti apa jauh dari kata cantik seperti model model di sekitar Alex.
Arrrgghhhh...mita Mengacak ngacak rambut nya bagai orang frustasi.
Mita menatap cermin yang berada di ruangan nya.
"Jangan bodoh dengan perasaan sendiri mita, dia saja gak mungkin kayak yang lw rasain sekarang, uring- uringan gak jelas dia aja biasa aja kalem aja tuh, ya lebih baik lupakan semua, lw harus bisa seperti biasanya cuek dan dingin".

Mita mengangkat HP nya yang berdering, ia melihat nomor kontak senior waktu ia kuliah, namanya sonya.
"Ya ampun sorry kak aku lupa, iya iya ini aku segera kesana"
Mita pun merapihkan bawaan nya, hari ini dia janji bertemu seniornya itu untuk membahas catering untuk acara pernikahan nya.
Mita mengambil kunci mobil di dalam tas nya sambil berjalan kearah luar, dia tidak melihat pas dia keluar sepasang mata memperhatikan nya. Ia adalah Alex, saat ini sedang makan siang bersama nick..
"Mita kau kemana" Teriak rina
Rina mengedarkan pandangan mencari Rani yang ternyata sedang melayani pengunjung.. Alex dan si muka barbie. Mita menahan diri untuk tidak bertanya dan menghampiri alex.
"Aku akan ke hotel ritz, aku ada janji dengan seseorang, sudah ya aku buru-buru".
Huh benar saja... Fuck. Dalam hati mita merutuki dari kemarin kayak orang gila memikirkan itu homo. Dia aja bisa biasa , gw juga bisa lah.

Alex mengerutkan alisnya, bingung sikap mita sekarang. Seharusnya ia yang marah bukan dirinya.alex mengepalkan tangan nya di bawah meja, rada emosian emang si Alex cantik cantik juga. Terngiang ucapan mita dia akan pergi ke hotel.
Mau ngapain dia ke hotel dan bertemu siapa? Ingin sekali Alex bertanya pada rina, tetapi gengsi lebih besar daripada ke kepoan. Setelah sampai diruangan, Alex terus kepikiran mita "hotel ritz". Alex segera menelpon seseorang
" Richard cari tahu wanita tempo hari yang pernah aku suruh kau selidiki, hari ini dia pergi ke hotel ritz, aku ingin kau mengabarkan gerak geriknya, dan dia bertemu siapa"
Perintah Alex.
"Baik tuan" Jawab Richard.

Dari tadi Alex tidak bisa duduk menunggu kabar dari Richard, belum tuntas dering hpnya, Alex mengangkat nya " Bagaimana"
"Nona Mita memang pergi ke hotel ritz tuan, dia bertemu dengan seorang lelaki dan sekarang sedang menuju kamar 152 " Tanpa menunggu richard selesai berbicara, alex pun mematikan HP dan berangkat menyusul mita, gadis yang sudah membuat alex di mabuk kepayang, berjalan dengan amarah yang akan meledak sebentar lagi.
"Alex kau mau kemana" Tanya nick yang mengejar alex , dan alex pun tidak memperdulikan nya.
Mita tidak tahu sebentar lagi meeting nya akan berantakan karena badai marah seorang alex.
Pikiran alex hanya satu mita pasti enak enak sama cowok lain. Dia tidak akan biarkan itu terjadi .

"Untuk menu utama sudah fix ya kak sonya, hanya dessert nya yang belum fix nih, apa gak sebaiknya kakak mampir ke restaurant ku untuk taster food "
"Bagaiman beb" tanya sonya kepada pria yang menjadi calon pengantin nya nanti .
"Lebih baik kita seperti itu jadi untuk memastikan menu makanan dan dessert ya, ajak aja sekalian mamah mu dan ibuku"
"Baiklah mita, nanti aku kabarin ya kalo aku akan datang ke restaurant kamu"
"Jangan mendadak ya kak kalau mau berkunjung kan aku harus prepare masakan nya "
Mita pun berdiri , merasa sudah selesai meeting kecilnya ini.
"Baiklah kak kalau begitu akuuuu"
Brakkkk pintu kamar itu terbuka dengan keras, semua didalam kamar terdiam karena kaget karena ada orang yang menerobos dengan paksa.
Jangan di tanya mita mulut nya terbuka O, lihat siapa di depannya dengan wajah hahhhh... 👿 marah?
"Alex" Cicit mita.

Belum sempat mencerna semua ini, tangan mita diambil paksa dan diseret oleh seorang alex, cengkraman nya begitu kuat.
"Alex kau kenapa, alex lepaskan aku mita meronta sepanjang jalan, alex kau mau membawa ku kemana "
"Aku sarankan untuk kamu diam mita, atau kau akan ku perkosa disini"
"Hah gila kau alex " Mita pun pasrah atas kelakuan alex. Alex membawa mita ke lantai atas hotel yang mita tahu untuk tamu vvip.
Alex membuka pintu kamar da menguncinya.
"Untuk apa kau membawa ku kesini, kau sudah gila, aku tadi bertemu klien ku " Dengan marah mita berbicara kepada alex, ya sekalian deh lupain kekesalan nya dari kemarin,  gara-gara makhluk satu ini.

Alex mendekat dan menarik sina, mencium nya dengan rakus.. Mmmphhh.. Mmmphhh. Mmmphhh
Mita memukul dada alex ingin ia segera melepaskan ciuman kasar alex, sakit.. Itu yang mita rasakan bibirnya sedikit bengkak dan berdarah .
Hiks.. Hiks.. Hikss... Alex tersadar mendengar tangisan mita.
"Kau jahat, kau menyakiti aku hiks.. Hikss.. "
"Seharusnya aku yang marah sama kamu bodoh, kenapa kamu menghilang setelah itu, aku yang memikirkan dan merasa bersalah atas ucapan ku, dan sekarang kau kembali dengan cara seperti ini, kau ini kenapa sih " Teriak mita.
"Aku tidak suka pria menyukai pria, atau apapun itu, aku hanya ingin lekaki normal, jadi stop aku bukan wanita yang seperti itu".
Dengan nafas memburu mita mengeluarkan unek unek nya.

" Dengarkan aku, aku tahu kau pasti berpikir macam macam kepadaku.  Seharusnya aku meminta maaf dengan mu, aku tidak mempermainkan perasaan mu mit, kalau boleh jujur aku pun memanfaatkan kamu, untuk aku mencari jati diriku, apakah aku pria normal atau tidak, dan ternyata aku normal ".
Mendengar jawaban seperti itu mita merasakan sakit di hatinya, alex secara tidak langsung memanfaatkan nya. Mita tidak menyangka...
Menghirup dan melepaskan nafas, mita berusaha untuk tidak emosi lagi. .
" Jadi begitu" Mita tersenyum miris akan nasibnya ternyata hanya kelinci percobaan untuk lelaki di depan nya
"Baiklah, kau sudah tahu kan jawaban nya, kalau begitu aku ingin pulang, buka pintunya " Mita berkata dengan suara menahan nangis..
Dalam hatinya sangat sial untuk soal asmara.
"Aku antar kau pulang"
"Tidak " Aku akan pulang sendiri.
Mita memutuskan untuk tidak akan bertemu dengan alex lagi. Dia benci entah kenapa dia tidak suka diperlakukan seperti ini.

I love you pak bos cantik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang