6. Situasi Aneh.

124 18 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca.

•••

Seperti yang diniatkan keza tadi malam, sekarang ia melamar pekerjaan di Roel Club. Keza duduk sambil menunggu giliranya di panggil untuk di wawancarai.

Jujur kepercayaan diri keza menghilang setelah melihat itu orang ke berapa yang keluar dari ruangan tersebut dengan ekspresi wajah kecewa.

Keza takut jika dirinya tidak memenuhi standar Club ini, dan berakhir harus mencari tempat bekerja baru lagi. Dia mulai menutup matanya serta mengepalkan tanganya sebari berujar dalam hati.

'Tuhan, tolong keza kali ini jangan biarkan keza di tolak lagi, sudah cukup keza banyak mengkonsumsi mie instan. Sudah cukup, keza gak mau kena usus buntu tuhan,' doa nya.

Dia masih menutup matanya sambil menautkan kedua tangannya. Sampai orang di samping keza menepuk bahunya. Keza melihat ke samping dan berujar. "Ya?" Tanya nya.

"Giliran kamu itu." Keza yang mendengar kalimat tersebut dari orang di sampingnya langsung tersentak segera berdiri dan menuju ke ruangan yang ada di depanya untuk di wawancarai.

Jantung keza berdetak lebih kencang dari hari hari biasanya, karena merasa dia selalu di tolak saat melamar pekerjaan jadi sekarang nyalinya agak ciut.

Saat keza duduk orang di depannya memberikan senyuman kepadanya, keza hanya membalas dengan senyum kikuk.

"Nama kamu keza... magenta?" Ucap orang di depanya dengan nada yang aneh.

Nada suara ini sama seperti saat keza melamar pekerjaan di beberapa tempat sebelumnya. 'Jangan di tolak lagi, jangan di tolak lagi, jangan di tolak lagi...' ya itu lah kalimat yang di lapalkan keza di dalam hatinya.

"Baik keza. Kamu di terima." Keza yang tadinya menunduk sambil meremas roknya pun langsung mendonggak kan kepalanya sambil menatap orang di depanya.

'Dia di terima?'

"Selamat keza." Ucapnya sambil mensodorkan tanganya ke keza.

Keza menatap tangan tersebut dengan tatapan bingung. "S-saya bahkan belum di wawancarai, bagaimana bisa anda langsung menerima saya begitu saja?"

"Karena menurut saya berkas kamu terlihat meyakinkan." Kening keza mengerut. Alasan macam apa itu?

Melihat tangannya masih belum di sambut oleh keza orang tersebut berucap. "Kamu tidak ingin bekerja di sini?"

Mendengar kalimat tersebut, keza dengan cepat menyambut tangan orang di depanya sambil tersenyum. "Maaf, terima kasih karena telah menerima saya di sini."

Persetanan dengan keadaan aneh ini, keza benar benar sedang membutuhkan pekerjaan sekarang. Dan hanya Club ini yang dapat memberikanya pekerjaan itu jadi bukankah seharusnya dia merasa bersyukur akan hal itu?

Senyum orang di depanya semakin melebar ketika melihat respon dari keza. "Kamu bisa bekerja malam ini juga, tepat di jam 8 malam."

Keza menganguk, lalu sekali lagi mengucapkan kata terima kasih banyak kepada orang tadi dan keluar dari ruangan tersebut.

Dia harus pulang kerumah, membersihkan diri dan beristirahat sebentar karena masih ada banyak waktu sebelum jam kerja pertamanya di mulai.

Sementara orang di dalam ruangan tadi masih tersenyum dan segera mengambil headphonenya untuk menelpon seseorang.

"Tuan nona keza sudah kami terima." Lapornya.

"Hmm."

***

Agra Keenan FernandesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang