10. Tambahan.

79 11 0
                                    

Double up!!!

Komen sama vote dong sepi banget bukunya.

Selamat membaca.

•••

Keza sudah mempertimbangkannya mungkin apa yang di katakan oleh nayla benar namun keza masih ragu, agra sekarang bagaikan air laut yang tenang membuat keza bimbang apa dia benar benar baik ke keza atau hanya pura pura saja. Semata mata ingin memuaskan apa yang dia inginkan dan apabila sudah muak serta bosan agra akan membuangnua atau malah menghancurkanya?

Katakanlah bahwa keza bodoh, tapi memangnya ada jalan lain selain menerima keinginan agra?

Agra menatap keza bingung, "tawaran apa yang kamu maksud?"

"Tentang tawaran kontrak yang ada berikan kepada saya."

Agra memerjap kaget, lalu dengan raut wajah yang senang dia memeluk tubuh kecil keza. "Kita akan segera menikah." Bisik agra dengan girang.

"Tapi saya minta satu tambahan isi kontrak!" Pinta keza.

Agra yang tadinya menyembunyikan wajahnya ke leher keza sekarang mulai memandang wajah calon istrinya dengan gerakan pelan agra menarik keza agar duduk di pangkuanya.

"Apa?" Tanya agra masih setia memandangi wajah keza.

"Jika anda selingkuh maka perceraian harus segera di laksanakan." Nafas agra tercekat mendengarnya, kemudian tersenyum. Lihatlah betapa manisnya sikap posesif dari calon istrinya ini, memang benar perempuan mana yang ingin prianya selingkuh tidak ada bukan?

Agra mengelus rambut keza  yang mulai memanjang, tangan besar agra mulai menggenggam beberapa helaian rambut keza kemudian menciumnya. "Baiklah jika itu yang kamu inginkan, sayang."

Isi kontrak

11. Tambahan dari pihak wanita : jika pihak pria selingkuh maka perceraian akan segera di laksanakan.

***

Katakanlah agra sedang gila, baru kemarin dia dan keza menandatangani kontrak hari ini agra langsung meminta liam untuk mempersiapkan pernikahannya.

Senyumnya tidaklah luntur melihat tanda tangan keza berada di samping tanda tangannya. Sepertinya agra juga harus mengganti nama kontak keza.

Menjadi Istriku♡

Agra tambah senang melihatnya lalu kembali menatap map dengan senandung kecil, tanpa sadar jika ayahnya sedari tadi melihat kelakuanya.

Deon merinding melihat anaknya yang tersenyum seperti orang gila sambil memegang map yang entah isinya apa.

"Kamu kenapa agra?" Tanya deon yang sudah tidak kuat melihat kelakuan anaknya.

"Aku akan menikah." Deon tersedak air liurnya sendiri mendengar pernyataan dari agra.

"Dengan siapa?!"

"Keza." Jawab santai agra.

"Kamu maksa keza." Tuduh deon.

"Tidak." Jawab cepat agra.

Deon menatap agra tidak percaya. "Kamu aja gila mana mungkin orang waras kaya keza mau sama kamu kalo gak di paksa."

Agra mendegus sialan juga ayahnya ini. "Setengah." Balas agra malas. Deon tersenyum remeh seperti sedang menggoda agra.

"Kamu sudah izin ke kakek kamu?"

Agra langsung menoleh kearah deon mendengar pertanyaan tadi. "Emang harus?"

"Menurut kamu?!" Emosi deon dengan isi kepala putranya sendiri.l, masa izin dari kepala keluarga dianggapnya hal sepele.

"Ck, sial!" Umpat agra kemudian mengambil kunci mobilnya lalu berjalan cepat meninggalkan kantor menuju rumah yang di tingali oleh sang kakek.

Agra masuk ke dalam rumah besar di depannya dengan tergesa gesa, melewati lorong rumah yang panjang hingga sampai di depan ruangan sang kakek, tanpa berpikir dua kali agra masuk ke dalam tanpa permisi membuka pintu secara kasar sehingga menimbulkan suara besar yang berhasil membuat kakeknya terkejut.

Juan menatap cucunya datar. "Apa yang membuat kamu datang ke sini dengan tergesa gesa, agra?" Tanyanya.

"Saya akan menikah." Kata agra to the poin.

Juan menatap agra dalam kembali terkejut dengan kelakuan sang cucu, sungguh ini sebuah kejutan yang bahkan dia sendiri pun tidak pernah berpikir akan terjadi.

"Tiba tiba?"

"Ya, dan kakek harus setuju!" Perintah agra.

"Bawa dulu dia ke hadapan ku!" Alih alih menuruti Perintah agra sang kakek malah berbalik memerintah agra.

"Tidak."

Seola tuli dengan penolakan sang cucu, juan kembali melanjutkan ucapanya. "Besok saat makan malam keluarga!"

"Tidak!" Agra tetap kekeh pada pendirianya, dia tidak ingin jika keza bertemu dengan keluarganya yang bajingan.

"Jika kamu tidak mau membawanya maka jangan harap kamu bisa mendapatkan restu dari ku agra." Juan dapat melihat sang cucu menatapnya tajam, hal tersebut membuat juan penasaran siapa perempuan yang sudah mengambil hati cucunya yang kasar dan cuek ini, atau malah agra menikahi nya atas maksud lain.

Sementara itu agra yang sedari tadi memang sudah kepang kesal hanya bisa mengumpat. 'Tidak ayahnya tidak kakeknya sama sama sialan!' Sumpah agra.

"Agra jangan bilang kamu menikah dengan cepat agar bisa mendapatkan perusahaan utama keluarga Fernandes?" Curiga juan.

"Ck, saya tidak butuh perusahaan sampah itu." Remeh agra kemudian keluar dari ruangan sang kakek.

Juan jadi semakin penasaran dengan calon istri agra, walaupun wajah cucunya tampan tapi tempramenya sangat buruk.

***

Baru saja agra masuk kedalam mobilnya, dia sudah mendapati handphone nya berdering tertera nama liam memanggilnya.

Dengan segera agra mengangkatnya, dapat agra dengar samar samar suara keributan dari tempat liam berada.

"Tuan agra, jika anda benar benar ingin pernikahan anda berlangsung dengan megah anda tidak bisa menikah besok." Agra dapat mendengar suara liam yang terdengar frustasi.

Gimana tidak stres, pagi pagi sudah di suruh untuk mengatur pesta pernikahan secara dadakan dan lebih tidak manusiawi nya lagi besok acara pernikahannya dan harus megah, gimana gak gila liam jadinya.

"Sayang sekali, aku juga tidak bisa menikah besok." Kecewa agra. Rasanya liam mau sujud syukur sambil kayang mendengarnya.

"Selesaikan dalam waktu 3 hari lagi." Baru saja liam merasa lega sampai terbang ke atas langit sedetik kemudian malah di hempaskan ke bumi.

"ITU SAMA SAJA! ASTAGA!!" Teriak liam frustrasi mempunyai boss seperti agra.

Tanpa memerdulikan asisten nya yang sudah mau mati, agra dengan santai menutup telpon den melemparkan handphonenya ke belakang dengan sembarang arah. Kemudian menjalankan mobilnya menuju apartemen keza.

Dari Camelia...

Pengen jadi boss supaya bisa kaya agra ^^

Agra Keenan FernandesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang