Episode 5

61 17 28
                                    

Happy reading

🌼🌼🌼

[Di dalam kelas]

Di saat obrolan Rina bersama teman-temannya masih berlanjut, di tengah-tengah kegiatan mereka, Rina bertanya di dalam hati.

"kenapa pak Dafid gak ke sini ke sini ya? Padahal tadi kan udah bilang kalau mau dateng ke kelas." Hati Rina merasa cemas. Karena Rina tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan hati nya, akhirnya Rina memutuskan untuk berinisiatif pergi mencari keberadaan pak Dafid.

"Eh gays gue ijin dulu ya bentar, keluar kelas dulu sebentar."

"Mau kemana?" Tanya Winda yang menghentikan langkah Rina. Memegang pergelangan tangan Rina yang hendak pergi untuk mencari keberadaan pak Dafid.

"Keluar, mau nyari pak Dafid."

"Owh, iya deh." Jawab Winda sambil melepas pergelangan tangan Rina.

"Jangan lama-lama ya Rin! Takut nya nanti, sebelum lo dateng, ternyata pak Dafid udah ada di sini. Terus malah gantian nyariin lo lagi." Peringat Erzan dengan menggoda Rina.

"Iya-iya. Ah, bawel lu zan. Bisa aja." Rina beranjak pergi keluar kelas untuk mencari pak Dafid setelah menjawab ucapan Erzan. Karena dia malas untuk mencari sendiri, akhirnya Rina mengajak salah satu teman nya yaitu Yaya. Yaya Dealova namanya. Panggil saja nama pendek nya Yaya. Yaya sedang asyik menonton pertandingan antar kelas dengan anak-anak yang lain.

"Emang yah lu Rin, ganggu orang aja. Orang nonton lagi seru-seru nya loh ganggu." Rutuk Rina di dalam hati kepada dirinya sendiri .

"Yaya!" Panggil Rina yang melihat Yaya dari jarak yang tidak terlalu jauh darinya, lalu menghampiri yaya.

"Eh iya, ada apa Rin?" Tanta Yaya kepada Rina yang sudah berada di depan nya.

"Gue boleh minta tolong gak?"

"Btw mau minta tolong apa?"

"Hehe tolong temenin gue dong! Nyariin pak Dafid." Jawab Rina dengan terkekeh. Kemudian lanjut bertanya. "Lo tau ga pak Dafid ada di mana?" 

"Emm ga tau gue. Ya udah ayok gue temenin."

"Yey, makasih yah Yaya." Jawab Rina berterimakasih kepada Yaya karena sudah bersedia membantunya dan menemaninya mencari keberadaan pak Dafid.

Akhirnya Rina dan Yaya pun melangkah bersama meninggalkan tempat lapangan yang menjadi tempat pertandingan bola, untuk mencari pak Dafid. Dari ujung perpus sampai ujung aula dan mushola Rina dan Yaya mencari. Dan apa yang mereka dapatkan?

"GAK KETEMU^_^"

"Ya udah lah. Yuk Rin, kembali ke kelas aja. Siapa tau pak Dafid nya ada di sana."Ajak Yaya yang sedikit kecewa karena tidak berhasil menemukan pak Dafid padahal sudah mencari nya kemana-mana.

"Hmm Iyah." Jawab Rina dengan pasrah, karena merasa sedikit kecewa juga.

Dengan perasaan sedikit kecewa karena tidak menemukan pak Dafid akhirnya, Rina dan Yaya memutuskan untuk kembali ke kelas. Dan, betapa terkejut nya meraka, dan senang nya hati Rina melihat pak Dafid ada di dalam kelas.

"Nih guru kemana-mana di cariin, eh tau-tau nya ada di sini nih." Gerutu Rina di dalam hati dengan sedikit kesal. Setelah itu akhirnya Rina dan Yaya pun masuk menuju tempat duduk mereka masing-masing.

"Assalamualaikum." Rina dan Yaya mengucapkan salam ketika masuk ke dalam kelas.

"Waalaikumsalam." Jawab pak Dafid menjawab ucapan salam dari Rina dan Yaya.

Kemudian pak Dafid melanjutkan pidato nya yang terpotong karena kedatangan Rina dan Yaya yang telat masuk, yang sebelumnya sudah di utarakan kepada anak-anak yang ada di kelas.

"Anak-anak saya ke sini, dan ada di sini, karena ingin bertemu dan berpamitan kepada kalian semua disini. Selaku wali kelas kalian di kelas delapan. Karena saya, kemarin waktu pindah belum sempat berpamitan kepada kalian. Saya mau minta maaf kepada kalian semua, bila mana selama saya mengajar kalian dan menjadi wali kelas kalian saya melakukan kesalahan atau ada salah kata dan masih terasa di hati kalian, saya minta maaf.

Dan, tidak hanya itu pula, saya hari ini datang ke sini juga karena, saya rindu, sama kalian semua. Saya hanya ingin berpesan, kalian sekarang sudah kelas sembilan. Jadi jangan lagi seperti dulu di kelas delapan. Dengan mengulangi kesalahan yang sama. Baik, hanya itu saja yang ingin saya sampaikan kepada kalian. Saya mau pamit keluar dulu. Wassalamu'alaikum wr.wb."

"Waalaikumsalam wr.wb." Jawab semua anak-anak dengan kompak.

Sebelum pak Dafid akan beranjak keluar dari dalam kelas, Rina menyempatkan diri nya untuk bertanya kepada pak Dafid. Memastikan apakah pak Dafid  akan kembali lagi keruang kepala sekolah atau tidak.

"Pak Dafid mau keluar, pergi kemana?"

"Saya mau ke ruang lab 2."

"Kenapa? Kalau mau ke saya, cari aja kesana."

"Iya, baik pak." Jawab Rina. kemudian Pak Dafid pun keluar kelas. Dan tak lama kemudian, di susul lah Rina bersama dengan Yaya untuk menemui pak Dafid.

Rina dan Yaya keluar kelas bersama untuk menemui pak Dafid. Terlihat dari agak jauh pak Dafid berjalan menuju ruang lab 2.

Karena jarak Rina dan Yaya terpaut agak jauh, Rina dan Yaya memutuskan untuk berlari kecil mengejar pak Dafid agar bisa sampai kepada pak Dafid.

"Pak Dafid." Panggil Rina ketika jarak nya hampir dekat dengan pak Dafid.

Pak Dafid berhenti dari langkah kaki nya dan kemudian menoleh ke arah Rina.

"Iya ada apa?"

"Bapak main tinggal-tinggal aja, saya nyariin loh pak."

"Saya kan udah bilang mau ke lab."

"Kenapa mau ikut?"

"Iya, sebentar ya tunggu sini ya!" Jawab pak Dafid yang akan melangkah masuk ke dalam lab.

Rina bersama Yaya pun keluar dari dalam ruangan. menunggu nya di luar sembari mengobrol bersama. Rina dan Yaya menunggu pak Dafid yang ternyata lama. Katanya akan segera keluar tetapi tidak keluar-keluar. Akhirnya, Rina dan Yaya pun memutuskan untuk masuk kedalam menemui pak Dafid.

"Assalamualaikum." Rina dan Yaya mengucapkan salam bersamaan ketika melangkah masuk ke dalam ruangan lab komputer.

"Iya, waalaikumsalam." Jawab seorang guru laki-laki yang ada di dalam. Guru tersebut bernama Pak Udin. Pak Udin adalah guru yang mengajar sebagai Guru mata pelajaran Bahasa Jawa yang mengajar di kelas Rina dan Yaya.

"Kalian kenapa kesini, mau ngapain hmm?" Tanya pak Udin yang heran dengan kedatangan dua murid ini yang tiba-tiba saja masuk tanpa memiliki kepentingan tertentu atau alasan yang jelas.

"Eeh, enggak pak. Ini mau tanya, pak Dafid nya ada di dalam?" Tanya Rina kepada pak Udin yang mungkin pak Dafid masih ada di dalam ruangan. Yang memiliki satu ruangan tertutup dan hanya di tempati oleh beberapa guru laki-laki.

"Iya, kenapa?"

"Pak Dafid lagi sibuk ga Pak?" Tanya Rina kepada pak Udin yang ingin memastikan pak Dafid sedang sibuk atau tidak di dalam. Karena Rina ingin bertemu dengan pak Dafid.

"Engga, tunggu sebentar dulu ya! Saya panggilin."

"Emm iyah pak, kalo gitu kita tunggu di luar." Jawab Rina dan Yaya yang beranjak pergi keluar dari dalam ruang lab. Rina dan Yaya akhirnya memutuskan untuk menunggunya di luar sambil melanjutkan obrolan mereka.

Continue to next chapter>>>>

My Teacher Is My Father Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang