Gadis berusia 15 tahun bernama Rina Attaki. Tinggal di dalam keluarga broken home. Selama Rina tumbuh menjadi seorang gadis remaja dia selalu mencari sosok figur yang dia impikan.
Gadis yang memiliki keluarga utuh tetapi tidak mencerminkan keadaan...
Setelah Rina dan Yaya menunggu di luar, tak selang beberapa lama pak dafid keluar dari dalam balik pintu ruangan lab komputer berjalan menghampiri rina dan Yaya.
"Kalian cari saya?" Ucap pak dafid ketika sudah sampai berdiri di depan Rina dan Yaya.
"Iya pak" jawab Rina dan Yaya bersama an.
"Oh, ya udah ayo masuk" ajak pak dafid kepada Rina dan Yaya kedalam ruangan lab komputer. Rina dan Yaya Masuk Rina ke dalam mengekor di belakang pak dafid Kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di dalam.
Sebelah kanan Yaya sebelah kiri Rina dan di tengah mereka mereka berdua adalah pak dafid.
"Kenapa cari saya? Mau bicara ya sama saya atau mau bilang sesuatu?" Tanya pak dafid yang kepada Rina dan Yaya kemudian mendudukkan dirinya di kursi bersama dengan Rina dan Yaya.
"Eh iya Pak" Jawab rina jawab Rina singkat karena menunggu perkataan pak dafid selanjut nya baru menjawab nya lagi.
Tiba tiba Yaya membuka suara yang membuat Rina seakan terpojok kan. "Ini pak, katanya Rina kangen sama bapak"
"Astaghfirullah Yaya, kenapa harus bilang gitu sih. kan gue malu jadinya". Umpat Rina dalam hati yang hanya di tunjukkan dengan ekspresi terkejut kemudian menetralisir kan keterkejutan nya dengan tersenyum kikuk.
"apa Kangen sama saya?"
"Hehehe Iya pak" Jawab Rina terkekeh dengan cengengesan karena sudah tidak bisa mengelak ucapan yaya yang baru saja di katakan sejujur jujurnya tanpa ada unsur kebohongan.
"Duh Kangen ya sini sini mau peluk ga?" Ucap pak dafid yang merasa simpati dan empati dengan kedua anak yang berada di sebelah kanan dan kirinya, yang terus terang mengatakan bahwa mereka sangat merindukan nya.
Kemudian Rina dan Yaya menyandarkan tubuh nya pada dada bidang pak dafid dan melingkar kan tangan nya ke perut pak dafid kemudian pak dafid mengusap usap puncak kepala Rina dan Yaya. Seperti sedang mengemong kedua bocil padahal mereka sudah menjadi anak anak yang usianya sudah memasuki usia remaja.
Tergambar jelas momen tersebut seperti seorang ayah yang sedang memanjakan atau menenangkan putri nya yang sedang bersedih.
Dada bidang pak Dafid yang menjadi sebuah sandaran ternyaman yang di rasakan oleh Rina dan Yaya. Mereka seperti baru menemukan kekuatan dan tempat ternyaman yang sebelum nya belum pernah mereka rasakan dan temukan.
Di dalam ruangan lab komputer Rina dan Yaya banyak berbicara sama pak dafid. Sampai di titik obrolan yang menurut Rina dan Yaya sedikit tidak mereka sukai. Yaitu tentang keluarga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Topik pertama yang dibahas oleh pak dafid dan pertanyaan yang pertama kali di berikan adalah tentang keluarga atau kabar orang tua di rumah. "Gimana kabar orang tua di rumah?"