Episode 8

42 2 0
                                    


"Terkadang orang asing seperti saudara sendiri"

_Kajol: "(Anjali Sharma)"_
#Kbahi khusi kabhi gham.

🌼🌼🌼

"Seperti kita. Yang semulanya adalah orang asing yang tak saling mengenal dan mengetahui satu sama lain. Namun sekarang bagaimana? Tapi sekarang mengapa? Bisa berubah menjadi begitu dekat. Seakan akan telah terjalin suatu hubungan kedekatan emosional dan hati antara kita. Seperti hal nya, seperti hubungan antara anak dan ayah(orang tuanya). Seperti seorang ayah dan putri nya".

_Rina Attaki_

🌼🌼🌼

Happy reading ☺️

Rina masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Terlalu cepat dan tiba tiba. Mungkin ini adalah jawaban dari doa doa Rina yang selama ini di panjatkan dan sudah di Kabulkan yang berujung dengan pertemuan.

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk Rina. Karena rindu yang selama ini di pendam oleh Rina sudah terobati.

Setelah Rina berpamitan pada pak dafid Rina berjalan menuju ke lapangan untuk berolahraga dan segera membentuk barisan Karena olahraga akan segera di mulai.

"Baik mari kita berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan pemanasan. Lakukan dengan benar agar nanti tak terjadi kesalahan atau sesuatu yang tidak di inginkan tidak terjadi".
Tutur pak Yusuf yang menjadi guru olahraga baru Rina di sekolah nya setelah pak dafid.

"Selesai"

"Baik untuk olahraga hari ini adalah lari. Lari sejauh 300 meter.

"Yang lari nanti dua dua ya, atau berpasangan. Saya akan hitung waktu kalian dalam berlari. Oke, silahkan kalian pergi ke tempat yang sudah saya katakan di pertemuan sebelum nya"jelas pak Yusuf yang menjelaskan kepada anak anak tentang tempat dan jarak lari dalam agenda pembelajaran olahraga hari ini.

"Baik pak"
Jawab anak anak serempak.

Setelah instruksi yang di berikan oleh pak Yusuf, anak anak semuanya pergi ketempat yang sudah di tentukan. Mereka semua berkumpul di sana dan berlari dengan pasangan lari mereka masing masing.

"Rin, Lu lari sama gua ya, kita lari yang pertama aja. Biar cepet selesai"
Pinta Rania kepada Rina yang tidak ingin menunggu berlama lama untuk berlari.

"Oke ran. Gue juga pengen cepet cepet selesai. Terus nemuin pak dafid"

Setelah mereka semua sampai di tempat yang sudah di tentukan, dan Rina bersama Rania sudah berada di start berlari terlihat dari kejauhan pak Yusuf yang memberikan Rina dan Rania  aba aba sebelum berlari.
Lambaian tangan pak Yusuf menjadi pertanda untuk segera berlari.

"Ayo Rin!, giliran kita. itu pak Ucup udah sten bay di sana"

"Hmm iya, ayo!" Ucap Rania yang sudah bersiap dengan ancang ancang akan berlari.

1
2
3
Mulai. Hitung Rina dan Rania bersama an.

Rina dan Rania yang berlari pertama mereka saling berlomba adu kecepatan dalam larinya.
Tetapi kecepatan Rania jauh lebih cepat dari pada Rina. Jujur saja, dalam hal olahraga apa lagi berlari bukan lha kelebihan yang di miliki oleh Rina. Pantas saja jika jarak mereka terpaut agak jauh.

"Huftt.. Sampek "
Keluh Rina. Yang sudah berlari ngos ngosan untuk menyetarakan jarak nya dengan Rania dan untuk segera sampai di depan finish.

"Kalian absen berapa?" Tanya pak Yusuf menanyakan absen kepada Rina dan Rania untuk mencatat kecepatan waktu yang sudah di tempuh oleh Rina dan Rania.

My Teacher Is My Father Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang