halo guys... Rara's back!
jangan lupa sebelum baca pencet vote dulu ya...
kalau udah? langsung baca aja
Malam ini Rara sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Kegiatan BEM seharian tidak ada yang membuatnya sibuk, kecuali baginda Bagus yang katanya ingin mengadakan rapat minggu depan. Rara sudah hafal tabiat Bagus jadinya ia tidak terlalu kaget dengan permintaan Bagus yang mendadak minta di buatkan memo.
Saat Rara tengah berkonsentrasi mengerjakan tugasnya, terdengar ponselnya berdering.
Drrrttttttt
Rara melirik sejenak layar ponselnya,
Daffa Is calling...
akhir-akhir ini Daffa memang sering menelfon Rara dimalam hari, saling bertukar kabar dan chattingan juga hampir tiap jam.
"Halo? kenapa Daf?" Tanya Rara sambil memakai airpods supaya bisa sambil mengerjakan tugasnya juga.
"Kamu lagi sibuk?" tanya Daffa diseberang.
Tanpa sadar Rara menganggukkan kepalanya,
"Lagi ngerjain tugas sih," terangnya pada Daffa.
"Eh kamu gak lupa kan kalau kita ada tugas minggu ini?" Sambung Rara kemudian.
"Inget kok! Udah selesai sih kemarin dikerjain bareng Gisel sekalian ngumpul bareng juga." Jelas Daffa.
Rara hanya ber-oh ria saja.
"Ya udah kalau gitu, Rara ngerjain tugas dulu ya?" Ujar Rara.
"Mau dibantuin gak?" Tanya Daffa.
"Boleh sih. Rara nanya dulu deh. Ini projectnya Rara gak ngerti Daf." Ungkap Rara.
"Gimana kalau ketemu aja. Soalnya aku gak bisa kalau bantuin nge-trace projeknya lewat telepon kayak gini." Tawar Daffa untuk membantu Rara.
"Oke boleh deh, Rara udah pusing juga." Ucap Rara menyetujui ajakan Daffa.
Setelah telepon dimatikan dan mereka sepakat untuk bertemu, Rara segera bersiap-siap. Mereka akan bertemu di cafe dekat rumah Rara karena kebetulan Daffa berada di dekat rumah Rara, alias di rumah Zayn.
Kedua orang tua Rara lagi-lagi sedang dinas keluar kota, Rara tinggal bersama art nya. Tapi kadang Ibu nya Zayn selalu mampir untuk menemani Rara.
Sekitar jam 7 sore Rara berangkat setelah dapat pesan dari Daffa kalau dia sudah berangkat juga. Seharusnya lebih dulu Rara sampai di cafe karena hanya jaraknya lebih dekat dari rumah Rara, mungkin sekitar 15 menitan.
Jangan lupa Rara belum bisa mengendarai kendaraan sendiri, jadilah ia minta Mang Udin untuk mengantarkan. Sebenarnya Daffa menawarkan diri untuk menjemputnya tapi Rara menolaknya mengingat Daffa yg harus memutar jalan hanya untuk menjemputnya.
Setelah 20 menitan karena ada kecelakaan di persimpangan jalan tadi, barulah Rara sampai di cafe. Sesuai perkiraan nya akan lebih dulu Rara sampai di cafe. Rara meminta Mang Udin untuk pulang saja, biar nanti Rara pulang dengan taksi online saja. Tadi Mang Udin sebenarnya sudah berpamitan pulang karena istrinya tengah hamil besar tapi Rara terpaksa mencegahnya.
Akhirnya Rara melesat masuk, menunggu Daffa dan sekalian memesan beberapa cemilan untuk mereka. Karena mereka akan cukup lama bersama, Rara memilih tempat duduk di lantai dua paling pojok, biar enak aja gak keganggu sama lalu lalang orang-orang atau para pelayan yg sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Warna Warni
AdventureRara, Gadis kecil yg kini beranjak dewasa. Seiring bertambahnya usia banyak pula kejadian yg terjadi dalam hidupnya. Berpisah dengan Arfin, sahabat masa kecilnya untuk selamanya. Dibandingkan dengan Lala teman seperjuangan nya. Dikhianati dan diboh...