Hallo, selamat membaca readers...
.
.
.
Jangan lupa vote dan follow, terimakasih...Selama menjabat sebagai anggota BEM-I, Rara mau tidak mau harus berbaur dengan anggota BEM-I kampus lain. Acara seminar kemarin mengundang beberapa BEM dari kampus luar dan karena itu ia juga harus berinteraksi dengan mereka.
Sebuah grup online WhatsApp dibuat untuk menampung para anggota BEM-I baik dari kampus Rara atupun dari kampus tetangga.
Ngomong-ngomong acara kemarin sukses dan mendapat apresiasi dari rektor juga para undangan. Selain tema seminar yg berkualitas juga dari persiapan acara secara matang. Tentu saja, kerja keras tidak mengkhianati hasil. Rara bahkan harus rela menginap di kampus bersama beberapa temannya demi membuat acara sukses. Dan kemarin malam seusai acara dan evaluasi bersama, Rara diantar oleh Daffa. Katanya karena Daffa sekalian mau mampir ke suatu tempat. Awalnya Rara menolak dan minta jemput ayahnya tapi ternyata sang ayah sedang sibuk bekerja jadi akhirnya Rara pun mau diantar oleh Daffa.
Hubungan mereka seperti teman-teman lainnya, kemarin ia baru sadar bahwa reporter acara seminar adalah Gisel. Teman Daffa atau mungkin lebih. Ia juga diantar oleh Daffa. Dari situ lah Rara juga semakin mengenal Gisel. Pribadi yg pemberani, tegas tapi clingy apalagi dengan Daffa.
"Daf! Nanti ikut gue yuk?"
"Daf! Temenin dong buat cara peresmian persami kampus."
"Daf! UAS kemarin tumben lu gak minta contekan?"
"Daf! Besok jemput ya?"
"Makasih Daffa!"
Ya! Dan masih banyak lagi ucapan Gisel pada Daffa. Bahkan Rara merasa ia seperti nyamuk yg tidak dianggap. Beruntung Daffa sekali-kali mengajaknya mengobrol jadi ia tidak terlalu dongkol.
"Ra! Lusa depan katanya ada acara seminar." Ucap Bagus yg sedari tadi duduk di sofa panjang.
Mereka sedang berada di kantor BEM-I, tentu saja bukan hanya berdua.
"Iya ini baru baca." Jawab Rara padahal Bagus tidak melemparinya pertanyaan.
"Kamu mau gak Ra jadi perwakilan? nanti ngajak siapa deh gitu." Ungkap Bagus.
"Lah? Bukannya biasanya kamu Gus. Kok aku? Lagian aku gak tau mau ngajak siapa." Keluh Rara. Tentu saja di bukan manusia yg suka berinteraksi. Kalau diberikan pilihan dia akan memilih bersemedi di dalam rumahnya dan marathon Drakor
"Ajak Gisel aja! Katanya dia juga butuh bahan buat redaksi Minggu depan." Ungkap Bagus lagi dengan santainya.
"Emang kamu gak bisa kesana?" Tanya Rara heran. Biasanya kalau ada acara undangan di luar kampus Bagus paling semangat untuk aktif.
"Ada urusan yg lebih penting." Jelas Bagus singkat.
"Halo guys!" Terik Selfi yg baru saja masuk ke dalam kantor.
"Hai Sel!" Sapa Rara yg sibuk dengan LPJ acara seminar kemarin.
"Pada kenapa nih? Kok seperti ada aroma-aroma pertikaian." Tanya Selfi menjatuhkan badannya di seberang Bagus.
Rara membalas tatapan Selfi yg berada didepannya dan menunjuk Bagus.
"Kenapa Gus?" Tanya Selfi, sebenarnya dia tidak mau ikut campur tapi jiwa kekepoannya tidak bisa tinggal diam.
"Ada acara di kampus sebelah, kamu bisa gak Sel?" Tanya Bagus lagi-lagi menunduk tanpa menghiraukan keberadaan Selfi.
"Bareng lu? Ogah!" Jawab Selfi, benar dia mah mana mau keluar bareng Bagus. Yg ada ribet sendiri dia, mending dia keluar bareng Doni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Warna Warni
AventuraRara, Gadis kecil yg kini beranjak dewasa. Seiring bertambahnya usia banyak pula kejadian yg terjadi dalam hidupnya. Berpisah dengan Arfin, sahabat masa kecilnya untuk selamanya. Dibandingkan dengan Lala teman seperjuangan nya. Dikhianati dan diboh...