Pendekatan Sepasang Mata

8 6 4
                                    

Pagi hari jam 6.30 aku mandi, melanggar prinsip hidup. Ya! Aku seorang wanita yg paling jorok, kurasa. Aku jarang mandi, kecuali ada acara atau ada kuliah. Kamarku berantakan, bahkan aku membereskan hanya hari weekend. Tapi satu yg selalu aku kerjakan, mendaftar semua hal-hal penting yang harus aku lakukan, membuat goals dan target yg harus aku capai.

Tapi percayalah hidup seperti ini sangat melelahkan, aku merasakan sesak nafas dikala targetku tidak tercapai, lelah karena merasa dikerjai waktu dan aku jarang menikmati masa mudaku seperti teman-teman ku yang lainnya.

Singkat cerita setalah mandi, aku bersiap-siap. Aku belajar di universitas swasta, dulu aku ingin belajar di luar negeri tapi karena keterbatasan ekonomi aku menundanya hingga pasca sarjana nanti, semoga keinginan ku menjadi keinginan tuhan juga.

Aku mahasiswa jurusan TI, Teknologi Informasi. Ya! Aku sangat menyukai teknologi, walau tidak terlalu pintar tapi aku suka menyelesaikan kode-kode yang error.

Aku diantar oleh ayahku menuju gedung perkuliahan. Banyak temanku disana, kami akrab satu sama lain dengan kepribadian yg bermacam-macam.

Hari ini jadwal kuliahku 7 mata kuliah, karena aku mahasiswa awal jadi jam kuliahku masih padat. Aku beranjak menuju laboratorium komputer, disana aku melihat salah satu temanku yg selalu hadir pertama kali. Namanya Ulfah, dia mahasiswi yg cantik, lumayan pintar, tapi sedikit pemalu.

"Fah!sekarang ada tugas gak?" Tanyaku mengawali percakapan pagi ini.

Dia menoleh, "kayaknya presentasi deh." jelasnya sembari mengutak-atik keyboard komputernya.

Aku mengeluarkan gawaiku dan berselancar di jurnal jadwalku. Ya! Hari ini ternyata ada jadwal presentasi, aku melupakan nya.

Ting!

Tiba-tiba bar notifikasi pesan baruku muncul, isinya pesan dari seseorang dengan nomer baru.

"Hai, kamu Rara ya? Mahasiswi TI?"

"Iya, ini dengan siapa?"

Aku tipe orang yg malas dengan orang yg baru kukenal, ada beberapa fase yg harus aku lalui dengannya. Fase Introduction, comfort and tasteless Or comfortable. Tapi karena dia tau aku mahasiswi teknik, mau tidak mau aku menyapanya balik.

Ting! Lagi

"Aku Daffa, mahasiswa teknik juga. Satu angkatan malah sama kamu"

"Oiya? Aku baru tau"

"Sudah aku kira😂"

Oke, kenapa dia tertawa? Apa disini ada yg lucu? Terserah aku membalasnya sebelum jam kuliahku dimulai.

"Iya, sorry"

"Selamat pagi!" Sapa Dosenku hari ini. Aku mengangkat kepalaku dan menatap dosen yg baru saja hadir.

"Selamat pagi pak!" Sahutku.

Ting! Ku rasa ini si Daffa lagi.

Aku menggeser bar, melihat tapi tidak ku baca.

"Dosennya udh Dateng belum?"

"Dia bilang mahasiswa Teknologi Informasi kan? Jangan-jangan kita juga satu kelas?" Batinku bertanya-tanya.

"Baru Dateng"

Akhirnya aku pun membalas pesannya. Ku alihkan perhatian ku pada dosen, melupakan si Daffa dan segala pertanyaan ku tentangnya. Aku tidak suka saat aku penasaran pada seseorang karena cenderung mengambil banyak perhatian yg harusnya tidak aku curahkan padanya.

Buku Warna WarniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang