Chapter 3, Sorry

86 64 63
                                    

Siang hari yang melelahkan, Pak Tommy sedang sibuk mencoret papan tulis dengan angka-angka. Haidane, di bangku paling depan merasa tidak fokus karena ia melihat ponselnya memiliki notifikasi.

Tak tahan dengan notifikasi, ia pun membuka ponselnya dan melihat aplikasi telepon hijau atau whatsaap miliknya. Haidane melihat bundanya, Haira, mengirimkan sebuah pesan. Tentu saja Haidane langsung membalas pesan dari sang bunda meskipun di tengah pelajaran.

 Tentu saja Haidane langsung membalas pesan dari sang bunda meskipun di tengah pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haidane menaikkan alisnya bingung. Tumben sekali siang-siang begini bundanya ingin dibelikan roti, karena biasanya, di siang hari seperti ini bundanya selalu ingin dibelikan minuman dingin.

 Tumben sekali siang-siang begini bundanya ingin dibelikan roti, karena biasanya, di siang hari seperti ini bundanya selalu ingin dibelikan minuman dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MEMORABLE (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang