Coretan 26

8 2 0
                                    

Hai tuan rindu
Apa kabar?
Masih berkawan pada sepikah?
Masih menanti sang pemilik hati yang salah?

Ternyata tuan rinduku begitu pandai bersandiwara
Selalu berpura-pura bahagia
Bahkan masih pura-pura menjadi tempat teduh dan tenang
Walau jelas yang kau peluk adalah luka

Aku sama denganmu, sama bodohnya menanti yang tak pasti
Menanti rindu yang tak tahu milik siapa
Tapi aku sedikit pandai dibandingkan kamu
Setidaknya aku tahu rinduku ini milik siapa
Tapi kamu tak kunjung sadar ruang kosong di hatiku adalah milikmu.

Aku tahu luka hatimu tidak mudah. kamu bangkit lagi, patah lagi, hancur lagi, dan aku mati-matian menguatkanmu untuk sekali lagi bangkit, sedangkan kau mati-matian melukai hatiku yang membantumu untuk pulih. Tanpa kau sadari. Sekonyol itu memang.

Tak perlu khawatir, aku baik-baik saja. Hanya terluka kecil.

Ikutilah kemana suara hati yang selalu membuatmu penasaran dan tersesat.

Kalau lelah kamu tahukan alamat hati ku?
Masih sama.

Jika kamu selalu tersesat, sudahi saja, dan menetaplah
Aku masih berada di tempat yang sama saat kamu meninggalkan aku.

Berakhir Titik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang