Coretan 33

5 1 0
                                    

Di sudut ruang gelap ada seorang anak tanpa alas kaki memeluk lukanya yang sangat perih
Dia tidak tahu  mana yang pertama harus dirawat. Hatinya atau luka-luka di tubuhnya yang begitu lelah hingga terlihat sama rasa perihnya.

Pagi, siang, sampai sore dia jadi badut yang membuat semua orang tertawa
Saat pulang dan malam datang dia menangis sejadi-jadinya

Terkadang menangis dalam sunyi
Terkadang menangis saat perjalanan pulang
Terkadang menangis sampai terlelap
Terkadang menangis saat hujan turun, agar samar.
Sedangkan hujan dengan kawan terbanyak seperti meledeknya

Sudah berulang kali ingin menyerah dan lelah, tapi semesta belum ingin dia pulang, masih ingin melihatnya jadi pemenang di akhir cerita.

Di dunia ini katanya tidak ada yang kebetulan semua sudah di gariskan semesta.
Tentu tidak ada yang tidak selesai, semua akan selesai dan berakhir. Bukankah roda itu berputar?

Jika, aku jadi dia
Aku tidak mungkin sekuat itu
Mungkin saat permainan baru dimulai aku sudah kalah, tapi dia masih bertahan serta begitu pandai menyembunyikan tangis karena untuknya mereka cukup tahu semua baik-baik saja.

Hanya mencoba menjalani hidup dengan sebaik mungkin dan menikmatinya
Sisanya bagaimana semesta mengatur jalan ceritanya.
Sudah lelah bertemu dengan orang yang berbeda, tapi serupa dan terluka lagi
Sudah lelah berkorban untuk sesuatu yang sia-sia
Sudah lelah dan kecewa karena berharap dengan manusia

Proses dan pengalaman mengajarkan banyak hal tentang hidup yang ternyata begitu keras.
Sampai terbesit, ternyata jadi dewasa tidak seindah pemikiran sewaktu anak-anak, sedang waktu tidak bisa kembali.

Hanya bisa berjalan dengan tetap menikmatinya entah suka atau tidak, senang atau tidak senang.
Tertawa paling bahagia terlihat seperti teman seperjuangan nyatanya musuh dalam selimut.
Hahahaa! lucu memang macam-macam manusia.

Nyatanya pulih sendiri dan harus merawat luka-luka ini sendiri.
Siapa yang peduli dengan jatuh dan terluka, yang mereka tahu berkecukupan, dekat ketika kaya dan bahagia

Sekali lagi, peran ini sempurna, masih sama cara mainnya. Hanya berpura-pura bahagia dan Tertawa paling kencang, walau setiap malam tidak pernah baik-baik saja.
Dia percaya akan selalu ada pelangi sehabis hujan.

Berakhir Titik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang