Coretan 41

6 0 0
                                    

Ayah....

Aku ini anak prempuanmu

Anak prempuan yang berbeda dari anak lainnya

Aku ingin mengaku lemah dan pura-pura menangis tentang hari-hariku, nyatanya aku tidak bisa. Ternyata aku tidak sekuat itu untuk menunjukkan lemahku. Aku selalu baik-baik saja di hadapanmu

Ayah....

aku ini anak prempuanmu,

Anak yang paling haus timanganmu

Anak yang sedari kecil selalu rewel saat akan tidur

Anak yang selalu minta di gendong untuk melihat mobil-mobil yang lalu lalang di depan rumah kita dengan gedung-gedung tinggi dan penuh semarak lampu jalan. Aku selalu tertidur di gendonganmu dan ajaibnya saat pagi datang aku tersadar di kamarku.

Ayah....

Aku ini anak prempuanmu yang dulu punya mimpi membangunkan kamu sebuah rumah dengan taman berbunga

Aku tidak tahu apakah semesta masih baik padaku dan masih mengizinkan kita memiliki banyak waktu, walau sekarang aku selalu merasa kehabisan waktu bersamamu. Sibuk selalu jadi tameng dan alibi paling akurat untuk berjarak.

Aku tidak tahu apakah semesta masih baik padaku dan mengizinkan aku mewujudkan mimpi kita yang selalu jadi dongeng terbaik saat aku kecil.

Ayah....

Aku ini anak prempuanmu yang cengeng, jatuh dari sepeda roda empat saja bisa buat aku jadi anak paling manja.

Setelah luka-lukaku pulih aku di izinkan mengendari sepeda lagi. Aku tidak takut jatuh karena ada dirimu yang menjagaku dari belakang. Berbeda dengan saat ini.

Ayah....

Maafkan anak prempuanmu ini, jika selalu menyusahkan dan tidak pernah membuat kau bangga seperti ayah-ayah yang lain.

Maaf, aku selalu membuat masalah dan hanya berusaha jadi jagoan paling kuat di hadapanmu walau kakiku sudah penuh luka dan tidak kuat lagi berjalan.

Apa boleh aku tetap jadi putri kecilmu dan berhenti jadi dewasa? Namun, waktu tidak bisa kembali. Dunia yang selalu aku impikan sejak kecil nyatanya penuh dengan kepalsuan dan aku lelah, Boleh aku menghela napas, Yah?

Semoga semesta berpihak padaku dan memberi kita lebih banyak waktu untuk bersama. Maafkan aku yang belum bisa membuat kau bahagia dan jadi anak yang membanggakan.

Ini hanyalah secuil kata-kata resah dan rinduku untukmu. Terima kasih telah menjadi cinta pertamaku dan menjadi ayah yang sempurna untukku. Maafkan aku, Yah ... belum bisa jadi yang terbaik.

Dari anak prempuanmu yang tidak sempurna.

Berakhir Titik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang