Empat🌿

1.8K 237 13
                                    


Haiiii apa kabari??🌿
Selamat membaca 🌿🌿



"Aduh...jalannya mana sih ini..!!" Misya berjalan dengan tumpukan buku berada di tangannya membuat gadis itu susah melihat jalan.

"Dasar Bu Aliya..!! Mikir dong..!! Ini buku banyak banget, gue disuruh ngambil tanpa bala bantuan. Dikira gue Dewi Durga apa yang punya tangan delapan."

Bibir Misya mencebik kesal.
"Berat lagi kayak rindunya Dilan ke Milea..!!"

Gadis itu sibuk mendumel di sepanjang jalan hingga tak memperhatikan jika di depannya ada selokan.

"Awas aja ya, semoga hari Bu Aliya lemburr terus. Biar tau ras---

Dughh

"Kyaa!!!"

Misya jatuh terjerembab. Salah satu kakinya masuk ke dalam selokan yang tidak berisi air. Betisnya menabrak pinggiran selokan. Bukunya berserakan. Ya Tuhan rasanya Misya mau nangis.

Untung saja di sekitar tempat itu sepi, jadi tidak ada yang melihat dan membuat Misya malu.

"Sakit bangett lagi," ringis Misya mengelus kakinya yang sepertinya akan bengkak.

Sedang meratapi nasibnya tiba-tiba Misya mendapati uluran tangan di hadapannya. Sontak gadis itu mendongak lalu menemukan cowok tinggi putih dengan rahang tegas yang matanya dihiasi kacamata.

"Ganteng banget," gumam Misya terpesona tanpa sadar.

Keduanya bertatapan dalam seperkian detik.

"Gakpapa?"

"Eh??" Misya tersadar dari lamunannya lalu meringis malu

"Hehe... gakpapa. Cuma lecet dikit." Misya menerima uluran tangan itu lalu menepi.

Setelahnya cowok asing itu berjongkok dan memunguti buku-buku yang berhamburan.

"Makasih!" Ujar Misya yang cowok itu balas dengan senyuman hingga membentuk bulan sabit di sudut matanya.

"Lain kali hati-hati." Ujar cowok itu memberikan separuh buku yang baru dipungutnya.

Misya menerima buku itu dengan tersenyum canggung.

"Bisa jalan kan?" Tanya cowok itu meneliti kaki Misya.

"Bisa kok..!! Lecet doang belum lumpuh."

"Oke." cowok itu berjalan mendahului Misya membuat gadis itu terbengong bingung. Merasa tidak ada pergerakan dari Misya membuat cowok itu menoleh ke belakang.

"Ayo..!!"

"Hah!!?"

"Gue bantu."

"O--Ohhh.. iyaaa hehe..." sedikit pincang Misya mengikuti cowok itu terkadang dirinya akan meringis sakit.

"Beneran gakpapa?" Tanya cowok itu memastikan. Misya mengangguk sebagai jawaban.

"Nama lo?" Lagi-lagi cowok itu membuka topik.

"Misya" jawab Misya seadanya.

"Oh"

What!! Oh doang? Dia gak mau ngenalin diri?

"Kalo...nama lo?" Akhirnya Misya bertanya balik.

"Juna"

"Ohh junaa.."

Setelah itu tidak ada percakapan lagi sampai mereka sampai di kelasnya Misya.

Melihat kedatangan juna membuat banyak murid kelas heran. Apalagi ketika melihat cara berjalan Misya yang pincang.

Peran PembantuWhere stories live. Discover now