Tujuh 🌿

1.3K 186 31
                                    


Haiii apa kabar??🌿
Selamat membaca🌿



🌿🌿🌿🌿🌿

Misya berdiri menatap bulan yang sekarang membentuk Sabit. Sebuah bulan yang indah dengan ditemani ribuan bintang. Berharap para bintang bisa menemani di tengah sepinya malam.

Misya mengamati taburan bintang itu dengan pikiran yang terbang entah kemana. Memikirkan sikap kakaknya yang semakin hari semakin menakutkan membuat dirinya pusing.

Tidak mungkin dia terjebak hubungan insect kan? Misya menggelengkan kepala menyadari pikiran konyolnya.

"Gila aja" gumam Misya. Jangan sampai itu terjadi. Apa mungkin dirinya harus menjaga jarak dengan sang kakak?

"Ngapain?" Misya tersentak kaget ketika perutnya terasa dililit oleh sebuah pelukan. Menoleh ke belakang dengan gerakan kaku, gadis itu dapat melihat sang kakak tengah menatapnya dengan senyuman.

Lalu dengan lancang Mino mencium pipi Misya singkat. Mata Misya melebar. Kembali ke posisi awal, Misya mencoba untuk melepaskan lilitan yang kakaknya buat namun bukanya terlepas, lilitan itu malah semakin erat.

"Lepas kak." Pinta Misya masih berusaha melepaskan pelukan Mino.

Bukanya menurut, Mino semakin menjadi. Dagu pemuda itu diletakan pada bahu Misya yang terbalut piyama.

"Gak mau" tolak Mino yang kini berganti mengendus leher sang adik.

"Wangi banget" gumam pemuda itu yang masih bisa didengar Misya

Misya menelengkan kepalanya, berharap Mino menghentikan aksinya. Sayangnya yang dilakukan Misya malah membuat Mino semakin leluasa mengendus, mencium, bahkan menjilat leher jenjang gadis itu.

"Kak!!" Sentak Misya ketika merasakan sesuatu yang basah menempel di lehernya. Dengan kasar gadis itu menggigit lengan Mino yang membuat pemuda itu spontan melepaskan pelukan.

Mino meringis pelan lalu menatap Misya tajam. "Kamu nolak kakak?" Ujarnya dengan suara rendah.

Frustasi, Misya mengusap wajahnya kasar. Kakaknya itu bodoh apa bego?
"Kak, kak Mino gak lupa kan? Aku adik kakak!!" Semoga setelah ini Mino bisa sadar.

Mino terkekeh mendengar penuturan Misya. Setelah itu mata Misya membola ketika Mino dengan kasar menarik tangannya. Membawa mereka jatuh pada lantai dan posisi Misya yang berada di pangkuan Mino.

Demi apapun!!! Misya sangat takut!!

Nafas Misya tercekat ketika Mino menyingkirkan rambutnya ke samping kiri. Lalu pemuda itu kembali mengendus leher bagian kanan sang adik.

"Terus kenapa? Kenapa kalo Misya adiknya Mino?" Tanya Mino yang masih asik dengan kegiatanya.

"Kak jangan gini...." Misya berusaha bangkit dari pangkuan sang kakak. Yahhh meski itu percuma. Kungkungan Mino sangat kuat.

"Kakak sayang sama Misya" bisik Mino rendah tepat di telinga Misya. Bukanya terpesona, gadis itu merinding mendengar suara kakaknya itu.

"Kak, aku mau tidur." Ujar Misya mencoba menghentikan aksi gila Mino.

"Tidur aja." Enteng Mino. Tangan pemuda itu membawa Misya agar bersandar pada dada bidangnya.

Bukan itu yang Misya maksud!!

"Aku mau tidur di kamar." Seharusnya setelah ini Mino bisa paham.

"Oke"

Misya bernafas lega. Akhirnya bisa lepas juga. Namun sepertinya itu hanya angan-angan Misya. Karena sekarang Mino malah Mino membawa dirinya dalam gendongan pemuda itu.

"A-aku bisa sendiri kak!"

"Diem." Desis Mino

Mino meletakan Misya di ranjang dengan hati-hati. Misya fikir ini sudah selesai namun gadis itu harus menelan pil pahit ketika Mino ikut berbaring di sampingnya lalu membawa Misya ke dalam dekapannya.

"Kakak ngapain?!" Pekik Misya panik

"Tidur"

"Kakak kan punya kamar!!"

Mino menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Misya.

"Maunya sama kamu."

"Kak, jangan gini..."

"Hm?"

"Kalo Mami Papi tau, mereka bisa marah." Ujar Misya menakut-nakuti. Apa Mino tidak peka? Jika Misya sedang mengusirnya secara halus.

"Kenapa?"

Pake tanya lagi batin Misya sebal.
Lama-lama Misya risih dengan kakaknya itu.

"Kita kakak adik, kak!" Jelas Misya lantang

"Memangnya kalo kakak adik gak boleh tidur bareng?"

Misya terdiam, tidak tau harus membalas apa. Menyadari keterdiaman Misya membuat Mino tersenyum menang lalu mengeratkan rengkuhannya.

"Tidur, katanya ngantuk."

Tidak bisa!! Misya harus melakukan sesuatu.

🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi ini ada yang berbeda. Jika biasanya Misya hanya sarapan berdua dengan Mino, sekarang mereka sarapan dengan formasi lengkap.

Lupakan Mino!! Misya masih kesal dengan pemuda itu.

Misya akan menjauh sementara dari Mino. Semalam dia sudah memikirkan hal ini. Semoga saja keputusannya sudah tepat.

"Misya nanti diantar kak Mino kan?"

"Iya"

Bukan Misya yang menjawab pertanyaan Mami-nya melainkan Mino.

Misya mendengus samar. Mendadak selera makannya menghilang.

"Mi, kayaknya aku bawa bekal aja deh." Adu Misya menjauhkan piring dari jangkaunnya.

"Lohh, kenapa Sya? Masih pagi kok." Balas Asri, sang Mami.

Misya menyengir.

"aku gak lapar. Nanti malah keluar semua kalo aku paksain." Papar Misya menjelaskan.

Asri menghela nafas pasrah mendengarnya.

"Yaudah, Mami siapin dulu ya?" Misya mengangguk sebagai jawaban.

Selepas itu, Asri bangkit dari kursinya lalu berjalan menuju dapur. Tak lama Misya juga bangkit, berjalan mengikuti Mami-nya.

"Mau kemana?" Tanya Mino menghentikan langkah Misya.

Misya menghadap Mino lalu menggaruk lehernya yang tidak gatal
"Anu.... aku mau.... Ambil jajan di kulkas dapur!" Jawab Misya sedikit gugup.

Mino mengangguk menanggapi, lalu kembali fokus pada sarapannya.
Melihatnya membuat Misya bernafas lega. Kembali ia melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Selepas kepergian Misya, Aris, ayah duo M itu menatap putranya tajam.

"Jangan tergesa-gesa" ucapnya rendah yang hanya dibalas gumaman malas dari Mino.
.
.

"Mi!"

"Astagaaa!!" Asri berjengit kaget ketika sebuah suara tiba-tiba mengagetkannya.

Menoleh pada Misya, Asri menatap tajam sang anak.

"Untung jantung Mami gak turun ke ginjal!" Omelnya sembari mengacungkan pisau yang baru saja ia gunakan untuk mengiris sosis.

Misya meyengir lalu tubuh mungil itu tiba-tiba menubruk sang Mami memberi pelukan.

"Ck, awas dulu!! Katanya mau bawa bekal!"

"Mi?" Panggil Misya tanpa melepas pelukannya.

"Apa?"

"Bilang ke Papi dong, buat beliin Misya apartment."

"Hah??!"

🌿🌿🌿🌿🌿



Haiii Selamat berpetualang bersama Misya!!!
Nantikan bab selanjutnya oke??
Bahagia selalu buat kalian 🌿♥️

Peran PembantuWhere stories live. Discover now