delapan 🌿

1.2K 158 12
                                    


Haiii apa kabar???
Selamat membaca 🌿🌿



🌿🌿🌿🌿🌿

"Semangat belajarnya"

Cup

Mino mengecup singkat pipi Misya sebelum gadis itu keluar dari mobil. Misya hanya tersenyum singkat lalu tanpa sepatah katapun dia membuka pintu dan keluar dari mobil yang dikendarai sang kakak.

Sebelum mobil itu menjauh, Mino sempat melambaikan tangan kepada Misya dengan senyum manisnya. Dan lagi-lagi Misya hanya tersenyum singkat tanpa perlu repot-repot membalasnya. Bagaimanapun juga Misya harus menjaga jarak terlebih dahulu dari Mino.

Selepas kepergian mobil Mino, Misya mengusap kasar pipi yang tadi dikecup oleh sang kakak. Serasa kurang, gadis itu mengeluarkan tisu basah dari tasnya lalu mengusap pipinya kembali dengan benda itu.

Kenapa Misya merasa kecupan itu masih meninggalkan bekas? Padahal pipinya sudah panas.

Misya berjalan memasuki gerbang masih dengan mengusap pipi menggunakan tisu basah yang mulai mengering.

"Kenapa lo?"

Misya tersentak kaget mendengar suara dari arah belakang. Menoleh ke sumber suara, dia dapat menemukan Brian menatapnya intens dengan salah satu tangan yang dimasukan ke dalam saku dan tangan lainnya mencangklong tas di bahu kiri.

Seketika Misya membuang tisu kotor dari tangannya lalu berlari kecil mendekati sang mantan.

Ingat!! Ini masih dalam tahap berpura-pura. Bahkan jika perlu Misya akan selalu berpura-pura sampai Brian membencinya.

"Brian...." Panggil Misya dengan suara mendayu-dayu. Tangannya meraih lengan Brian sebagai pegangan lalu menggoyangkannya pelan

Anehnya cowok itu biasa saja dengan tingkah Misya tak sedikitpun merasa terganggu.

"Kamu udah sarapan?" Tanya Misya menatap Brian dengan sedikit mendongak. Misya sempat tertegun ketika ternyata Brian juga tengah menatapnya.

"Penting banget buat lo tau?"

Mendengarnya membuat Misya memonyongkan mulutnya.

"Yaa iyalah..!! Aku kan sayang sama kamu"

"Kita udah mantan btw"

Misya berdecak sebal. "Makanya ayok balikan!!" Brian memutar bola matanya malas.

"Males" jawab cowok itu. Lalu dengan pelan ia melepaskan tangan Misya yang bergelayut di lengannya.

"Maksud kamu males nolak?" Misya mengekori Brian yang sudah kembali berjalan.

"Males pacaran sama cewek pendek kayak lo."

Misya mencebik. Kenapa harus bawa-bawa fisik coba? Misya tahu raga ini memang pendek, aslinya juga ia pendek. Tapi kenapa harus diperjelas?

"Padahal kalo kamu mau tau ya, cewek pendek itu awet muda, imut, gemesin--

"Cebol" sela Brian yang membuat mata Misya melebar seketika.

"Ihhh!!!"

"Akhhhh!! Sakit bego!!" Ringis Brian ketika merasakan cibitan di pinggangnya.

"Rasain!! Gak mau tau!! Pokoknya aku ngambek sama kamu!!" Semprot Misya lalu berjalan lebih cepat meninggalkan Brian yang menatap gadis itu aneh.

"Lahh bodo amat."

Sedangkan Misya berjalan dengan misah-misuh tidak jelas. Bibirnya sejak tadi berkomat-kamit tidak jelas.

"Mau ngelawan?"

Peran PembantuWhere stories live. Discover now