Lima🌿

1.5K 209 10
                                    


Haiii apa kabar???
Selamat membaca 🌿🌿


🌿🌿🌿🌿🌿

Misya berdiri di depan cermin mengamati tubuhnya yang menggunakan outfit olahraga.

Sekarang hari Sabtu, jadi Misya mengajak Mino untuk jogging di alun-alun kota.

"Perasaan, gue gak pendek-pendek banget deh." gumam gadis itu masih meneliti tubuhnya pada cermin.

Mendekati cermin Misya membuka mulutnya dan menampilkan ekspresi konyol.

"Gue juga gak jelek-jelek amat." ujarnya lalu tersenyum manis.

"Tuhh!!! Cantik gini!!"

Terlalu asik dengan dunianya sendiri, Misya tidak sadar jika pintu kamar yang setengah terbuka itu berdecit pelan, dengan kaki jenjangnya Mino masuk ke dalam kamar Misya. Bersedekap dada dan menyenderkan punggungnya pada dinding, pemuda itu mengamati setiap gerak-gerik adiknya.

Puas mengamati tingkah random adiknya, Mino berjalan mendekati Misya.

"Misya kan emang cantik." bisiknya pelan tepat di samping gadis itu.

Misya terdiam ketika suara bariton kakaknya menggelitik indra pendengarnya.

Mino terkekeh geli melihat ekspresi adiknya melewati cermin. Sangat menggemaskan pikiranya.

Tangan kekar pemuda itu bergerak mengusap surai hitam sang adik.

"Udah siap?"

Misya tersenyum paksa lalu mengangguk kaku. Entahlah semakin kesini dia merasa tidak nyaman berada di dekat Mino.
Apa Misya yang dulu juga mengalami hal yang serupa?

"Ayo..!!" Mino memberikan tangannya untuk Misya genggam, Misya bingung antara menerima uluran tangan itu atau menolak

Tapi kan tetap saja, Mino tidak suka penolakan.

Akhirnya gadis itu hanya bisa tersenyum manis sembari menatap Mino yang ternyata juga tengah menatapnya.

"Kayak anak kecil tau kak, pake gandengan tangan segala." ujarnya menolak halus.

Mino menghela nafas jengah lalu meraih tangan Misya yang lebih kecil itu.

"Menurut kakak, Misya tetap menjadi anak kecil. Adik kecil kesayangannya kakak." Terang Mino lalu membawa tangan gadis itu untuk dicium penuh lembut.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Capek?" tanya Mino ketika mendapati adiknya duduk berselonjor dengan nafas yang memburu.

"Ba---ngetttt....hosh...hosh..." jawab Misya dengan nada tersendat-sendat.

Mino terkekeh. Ikut duduk di samping adiknya, Mino mengelap keringat di pelipis Misya menggunakan telapak tangannya.

"Kak, haus..." adu Misya. Tangan kirinya membuat gesture mengibas-ibas agar mendapatkan angin.

Mino tersenyum lembut. Mino suka ketika Misya menggantungkan diri kepada dirinya. Pemuda itu merasa berguna sebagai.....kakak?

Mino tersenyum miring dengan pikirannya.

"Misya mau minum apa?" tanya Mino lembut.

"Emmmm," Misya membuat gesture berpikir.

Kira-kira disini ada cendol gak ya?

"Kak minum cendol kayaknya enak deh."

"Cendol?"

"Hu'um!! Itulohh minuman bewarna hijau yang dicampur santan sama gula jawa cair!!" jelas Misya

Mino terkekeh, lagi-lagi tangannya mengusap surai hitam Misya. Misya heran kenapa Mino suka sekali mengobrak-abrik rambutnya?

Peran PembantuWhere stories live. Discover now