CHAPTER SEBELAS : BERPISAH

12 1 0
                                    

Hi <3

Semoga yang lagi puasa, lancar ya :)

Semangatt!

and

Happy Reading <3

***

Indy tengah duduk di tepi kasur miliknya bersama seorang lelaki. Dia berusaha menghalau air matanya agar tidak turun di depan orang lain. Baginya, orang lain pun memiliki kesedihan tersendiri dan Dia tidak mau membuat orang lain terbebani dengan memperlihatkan kesedihan miliknya. Namun, lelaki tersebut mengatakan sesuatu yang justru membuat pertahanan Indy perlahan runtuh.

"Gue emang nggak tahu persis apa yang lagi Lo rasain, ndy. Tapi, berpura-pura tetap baik-baik aja juga nggak selamanya jadi pilihan yang terbaik." Ucap lelaki tersebut sembari memeluk Indy serta mengusap kepala Indy dengan penuh kasih sayang.

"Bang.."lirih Indy sembari mendongakkan kepalanya berusaha menghalau air matanya agar tidak turun membasahi kedua pipinya.

"Setelah sekian lama, akhirnya Gue dipanggil Bang lagi sama Lo, ndy" lelaki tersebut merasa terharu.

"Gue emang selalu berharap Lo bahagia, ndy. Tapi, bukan berarti Lo nggak boleh berbagi kesedihan Lo sama Gue," lanjutnya melepaskan pelukannya sembari mengusap air mata yang turun perlahan membasahi pipi Indy.

"Makasih Lo udah mau jadi sosok Abang buat Gue dari Kita kecil," ujar Indy kemudian kembali memeluk lelaki di depannya yang segera dibalas oleh lelaki di depannya.

Berat rasanya bagi Indy, harus berpisah lagi dengan lelaki di depannya. Dalam keadaan Indy yang terbilang tidak baik-baik saja, Dia sangat membutuhkan kehadiran lelaki di depannya. Namun, Indy sadar lelaki di depannya pun berhak memiliki impian dan menata masa depannya sendiri.

"Gue udah harus prepare. Gue tahu Lo cewe yang kuat. Sejak kecil, Lo selalu unggul dalam hal apapun. Tapi inget, Lo juga manusia yang berhak merasakan kesedihan, kekecewaan itu hal yang wajar." Ucap lelaki tersebut sembari mengusap kepala Indy.

Indy mengusap air matanya, menghilangkan bekas air mata yang tersisa dengan tisu. Dia tidak mau memperlihatkan kesedihannya apalagi di depan Bunda dan kedua adiknya. Dia sudah janji kepada Ayahnya untuk menjaga Bunda dan kedua adiknya. Indy mengetahui Bundanya pasti jauh lebih sedih, harus terpisah dengan Ayahnya orang yang paling dicintai oleh Bundanya. Dia mengantarkan lelaki tersebut menuju bandara. Dia menahan air matanya agar tidak turun di tempat umum. Setelah lelaki tersebut memasuki bandara dan bersiap untuk segera take off, Dia kembali memasuki mobilnya dan mendapati ponselnya berdering menandakan ada pesan.

'Nangis aja di mobil, kaca mobil Lo gelap. Nggak akan kelihatan dari luar. Ada Samyang sama susu kotak di mobil,'

Sudut bibirnya terangkat dan tersenyum, namun air matanya tetap saja jatuh membasahi pipinya. Dia memutar lagu, kemudian mulai menjalankan mobilnya. Dalam perjalanan, dia hanya bernyanyi dan melihat pengendara lainnya. Sudut bibirnya terangkat ketika di lampu merah terdapat orang yang memakai kostum Sapi dan bergoyang berusaha untuk menghibur para pengendara di lampu merah. Indy menurunkan kaca mobilnya dan memasukan selembar uang berwarna biru ke dalam kantong yang dipegang oleh orang berkostum Sapi tersebut. Orang tersebut menyatukan kedua tangannya, seolah mengatakan terimakasih. Setelah lampu sudah berganti warna menjadi hijau, Indy melambaikan tangannya yang dibalas lambaian tangan oleh orang yang memakai kostum sapi tersebut. Orang yang memakai kostum sapi berjalan dan menghampiri anak kecil yang tengah berdiri di pinggir jalan, dan membuka kostum bagian kepalanya. Terlihatlah wajah sumringah dari lelaki tua tersebut kemudian memeluk anak kecil yang menunggu nya di pinggir jalan. Kegiatan tersebut tidak luput dari penglihatan Indy, hingga anak kecil menyadari kemudian menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya membentuk sebuah love. Indy tersenyum dan melambaikan tangannya kemudian menaikkan kembali kaca mobilnya dan mulai melajukan mobilnya kembali. Dia masih sempat mendengar anak kecil berteriak 'Liat yah, Kakak cantiknya melambaikan tangan ke Aku,' hal sesederhana itu ternyata bisa membuat orang lain bahagia.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang