CHAPTER TIGA : DAISY FLOWER

33 4 0
                                    

Happy reading <3

***

"Temenin begadang nonton drakor yuk, Ndy," ujar gadis berbalut piyama merah dan berbando motif macan.

"Males begadang gue, Vi," sahut gadis berbalut piyama navy bergambar panda.

"Biasanya juga begadang kan Lo, lagian besok juga jamkos, Indy!"

"Mau jamkos mau nggak sama aja, lagian nanti muka Kita tambah burik, kalau begadang terus. Emang Lo mau mata lentik lo membengkak se bola kasti? Gue mah ogah." ujar gadis berpiyama navy menyelimuti seluruh tubuhnya.

Kedua gadis tersebut tengah merebahkan dirinya di kasur milik Indy. Sahabatnya itu datang ke rumahnya untuk menginap. Katanya bosan di rumah sendiri, karena Mamahnya sedang berkunjung ke rumah Kakaknya di Yogyakarta.

"Tapi, mending muka burik karena begadang kan. Daripada muka dua?"

Keduanya tertawa. Akhirnya, Mereka membuka laptop milik Indy untuk memutar drama korea sesuai keinginan Vioni.

***

Vioni mengeluarkan motor sport milik kekasihnya yang dia bawa untuk menginap di rumah Indy, sahabatnya. Setelah sarapan, Indy dan Vioni berpamitan kepada Bunda, dan kedua adik Indy. Vioni yang jarang bertemu Ayah Indy saja merasakan kehilangan Ayah Indy, apalagi Indy sebagai anak kandungnya.

"Buruan Vioni!" teriak Indy.

Setelah Vioni berhasil mengeluarkan motor, Indy langsung saja menaiki motor sport milik Akbar, begitupun Vioni langsung menancap gas dengan kecepatan sedang.

"Bunda, Kita berangkat. Assalamualaikum," Ujar Vioni dengan keras.

Mereka melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Indy yang meminta agar Vioni tidak ngebut. Indy masih trauma saat mengingat kejadian tiga tahun yang lalu, di mana Mereka berdua hampir tertabrak truk besar, namun untungnya, Vioni membanting stir agar tidak tertabrak truk. Meskipun, mereka harus tercebur ke sungai kecil di pinggir jalan. Hitung-hitung mandi bertiga bersama motor.

Di perempatan jalan, Indy menepuk keras pundak sahabatnya. Membuat Vioni kaget bukan main, sampai dia mengerem mendadak dan menepikan motor yang mereka tumpangi.

"Ada apa sih ndy, kaget banget gue!" Vioni menatap sinis sahabatnya tanpa turun dari motor yang mereka tumpangi.

"Lo kan pake celananya Akbar, terus Akbar pake rok Lo gitu, ke sekolah?" Indy mendekatkan wajahnya ke telinga Vioni.

"Celananya Akbar kan banyak Indy sahabatku,"

"Oiya bener dia kan orang kaya yah," gumam Indy.

"Udah gitu aja?"

"Emang harus apalagi?" Indy mendekatkan wajahnya kembali ke telinga sahabatnya yang menatap depan. Nampak dari kaca spion, Sahabatnya itu tengah menahan amarah kepadanya.

"Udah diem aja Lo, pegangan. Gue mau cosplay jadi Ronaldo." Pungkas Vioni.

"Valentino Rossi!"

***

Dua gadis yang menaiki motor sport, telah sampai di parkiran SMA Vanhellta. Mereka, Indy dan Vioni. Indy segera turun dari motor yang ditumpanginya dengan raut wajah tidak bersahabat.

"Kalo mau ngajak mati, jangan sama Gue dong Vi. Gue belum wujudin cita-cita Gue, Gue belum nikah juga!" gerutunya sembari melepas helm.

"Nikah pala lu peang. Banggain dulu Ayah, Bunda sama Adik-adik Lo!" sarkas Vioni setelah melepas helmnya.

Suara lima motor sport menggema di parkiran sekolah. Salah satu di antaranya turun dari motor lalu menghampiri Vioni dan merangkul pundaknya. Dia Akbar, kekasih Vioni.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang