-11. 🍎❤️

1.4K 128 18
                                    

Sejak kejadian memasak kemarin—[Name] mulai muncul ambisi untuk belajar memasak lebih dalam. Tak heran jika pria itu memotivasi dirinya besar-besaran. Mungkin karena terlalu dimanja kemarin, [Name] jadinya klepek-klepek saat ke dapur. Kalo gini, dapur bakal jadi tempat favoritenya.

Dalam waktu dekat, [Name] sudah agak-agak jago membuat yang lain. Setidaknya, Gempa bisa merasakan masakan istrinya ini.

Katanya sih, "Masakan kamu enak juga ya selain sup, rasanya kayak ada ciri khas tersendiri."

"Eh, gimana tuh?"

"Iya, tiap aku makan pasti ada manis-manisnya. Tapi.. gak heran sih, yang bikin aja lebih manis."

"Kebiasaan.."

Entah mengapa, semenjak tak lama menikah, Gempa sangat suka menggombal dirinya. Saat dilihat laci atau lemari—isinya buku buku aneh, termasuk punya Solar. Jadinya saat itu [Name] langsung menyita semua buku buku tersebut, Gempa sendiri hanya nurut saja. Aslinya sih agak sedih, ya.

Lalu, hari ini dimana ia menggunakan dress yang diberikan oleh suaminya. Aduh, [Name] tak sabar untuk ke pernikahan Hali dan istrinya. Yap, Gempa beli dress itu sekalian untuk kondangan aja. Lalu, [Name] sendiri gak sabar, karena pertama kalinya dia datang sebagai istri Boboiboy Gempa.

Rasanya sangat mendebar-debarkan, [Name] jadi antusias untuk mencoba berdandan.

"Uh.. ini aku?"

Setelah mengaca di cermin, [Name] melihat dirinya sendiri. Tepatnya, melihat badut.

"Buset, kok jadi gini."

Kan, dia jadi mengingat dirinya sebelum menikah. Saat itu hari hari dimana [Name] menjadi terpuruk karena Gempa; orang yang disukainya.

Tapi kata Gempa, sih. Dia suka [Name] apa adanya, [Name] jadi ga begitu lagi. Sudah tenang dan lega untuk jadi diri sendiri. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak overthinking.

"Ku hapus dulu, deh." ujarnya, lalu mengambil micellar water untuk membersihkan seluruh make-up. Nah, jadinya wajah [Name] sudah bersih. Oh, iya. Tanpa disadari, [Name] ini wajahnya mulus sekali. Sebenarnya natural pun tak masalah, sudah seperti dipakai filter manual, padahal natural.

Aduh, [Name] jadi kepedean kalau gini. Tapi Gempa sendiri bilang dia cantik, sih. Jadi yasudah, dia percaya.

[Name] mulai berdiri dari tempat duduknya tadi, lalu berjalan keluar kamarnya. Melihat apakah Gempa sudah pulang atau belum,

"Oh, belum pulang."

Tanda kalau Gempa sudah pulang sih, biasanya terlihat dari atas luar kamar mereka. Karena Gempa pulang memakai mobilnya, jadinya kelihatan banget dari jendela.

"Yaudah, deh. Aku siapin makan dulu, mumpung udah mau malem."

Menjelang malam—[Name] mengarah ke dapur untuk menyiapkan makanannya. Sudah terbiasa jadi istri sendirian, begini nih. Tapi, kali ini beda.

"Ugh.. kok?"

Saat dirinya ingin berjalan, tiba tiba perutnya merasa sakit. Tangannya reflek memegang uluh di bagian yang terasa aneh. Kepalanya juga terasa pusing, matanya samar samar melihat.

Bruk!

—————

"Kenapa?"

"Itu, [Name].. katanya hamil."

"... Beneran?"

orang dalem. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang