First Love 1

79 9 14
                                    

Aku kembali setelah sekian lama pergi dari kota Seoul, di mana tempat masa kecilku tumbuh, di mana kebahagian dan rasa pahit itu menyerang, saat kedua orangtuaku meninggal karena kecelakaan.

kini aku tinggal besama tanteku dan pamanku di Faris dan sekarang aku kembali ke kota ini menemui kakakku, 5 tahun yang lalu dia pulang lebih awal ke seoul untuk menjadi penerus menjalankan bisnis menggantikan Appa.

"Kak, tidak perlu menjemputku, aku bisa kesana sendiri dengan taxi, tante sudah kirim alamatnya kok"

"Mana mungkin kakak tidak menjemputmu, sudah lama kakak tidak melihat adik kesayangan kakak"

"Kakak sangat merindukanmu, Bagaimana sekarang apa masih sama adik yang sangat imut dan bawel" Tawa lepas terdengar di sebrang sana.

"Bukannya kakak sibuk?"

"Tidak sibuk sama sekali, tunggu di sana, kakak akan segera sampai"

"Baiklah kak, aku tutup ya"

"Tunggu! "

"Apa lagi"

"See U muaaacchh"

"Astaga kak"

"Tunggu kakak, jangan kemana-mana"

"Iya aku mengerti" Segera aku mematikan sambungan telepon ku.

Kakakku sungguh posesif terhadapku, mungkin merasa tanggung jawabnya beralih kepadanya setelah orang tua kami meninggal.

Aku berjalan menunduk tengah memasukan ponselku ke dalam tas, tidak sengaja aku menabrak seseorang.

Bruk

"ahhh"

"maafkan aku" Aku menunduk meminta maaf.

Terlihat yang ku tabrak adalah seorang laki-laki, dia hanya mengangguk sambil memegang handphone ditelinga nya dan berlalu pergi tanpa dia sadari ada sebuah barang yang terjatuh, aku segera mengejar dan memberikan benda yang terjatuh itu.

"Permisi, maaf anda menjatuhkan ini" Ucapku.

Aku mengulurkan tangan memberikan barang itu, dan melihat laki-laki itu, dia bisa di bilang tipe ideal semua wanita, meski wajahnya di tutupi dengan masker dan kupluk yang senada dengan mantelnya.

"Astaga, aku menjatuhkannya, terimakasih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga, aku menjatuhkannya, terimakasih"

"Aku sungguh berterimakasih" Ucapnya.

"hah? kmu tidak apa-apa? " Dia begitu kaget melihatku.

"Aku baik-baik saja" Jawabku.

"Itu hidungmu berdarah"

Aku segera menutup hidung mendongkakkan kepala ke atas.

"ah sial kenapa ini terjadi" gumamku.

Segera aku mencari saputangan di sakuku dan tas kecilku, tapi lelaki itu menyodorkan saputangannya, aku langsung mengambilnya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang