Pandangan jhope tertuju pada wajahku, saat ingin bibir kami akan bertemu, tiba-tiba ada suara derap kaki mendekat aku segera mendorong jhope sampai dia terjatuh.
(Maafkan Yoona ya bang jay🥺)
Segera aku menyuruh jhope untuk bersembunyi.
Aku mengintip di balik pintu yang sedari tadi terbuka kulihat Jimin mendekat, saat ku hendak menutup pintu Jimin menahannya.
"Ada apa?" Tanya ku.
"Tidak, hanya saja..." Saat Jimin melangkah mendekatiku tiba-tiba seokjin datang.
"Sedang apa kalian?" Tanya seokjin.
"Tidak Hyung, Yoona sedikit mabuk jadi aku membawakan ini" melihatkan satu botol obat pengar dan memberikannya padaku lalu pergi.
Dari kejauhan Jimin melihatku saat mata kami bertemu Jimin mengedipkan matanya.
Aku hanya menggeleng kan kepalaku.
"Kamu mabuk Yoona?" Seokjin mendekatiku.
"Tidak kak, aku hanya minum sedikit"
"Mari Kakak antar masuk kamar kamu pasti pusing"
"Andwae!!" Cegah ku cepat.
"Kenapa? Kakak ingin memastikan kamu tidur"
"Tidak perlu, bukannya kakak juga mabuk? Mending kakak tidur ya, aku juga akan tidur, jangan menghawatirkan aku ok" aku mendorong seokjin yang selangkah lagi masuk kamarku.
"Wae?"
Aku diam dan tetap mendorong seokjin agar tetap keluar.
"Aku akan tidur kak cepatlah pergi"
Seokjin pun menatapku lekat.
"Kak!!!"
"Baiklah, kakak pergi tapi kamu tidur"
"Iya" sambil mengangguk.
Setelah aku berhasil mendorong seokjin segera aku menutup pintu kamarku dan mengatur nafas.
"Jay, kau di mana?" Bisik ku pelan mencari jhope agar suara tidak terdengar ke luar.
Tapi tak ada jawaban dari jhope.
Saat ku melangkah tiba-tiba lengan kekar melingkar di perutku sontak aku kaget segera ku membalikan badanku tapi aku tersandung dan menarik jhope sehingga jatuh tepat di atas ku.
Tatapan kami saling beradu ku lihat bibirnya yang yang seksi dengan tahi lalat kecil di atas bibirnya cukup membuat ku menelan saliva.
"Kenapa menatapku seperti itu?" Jhope bertanya dengan posisi masih di atas ku.
"Ti-dak" gugup ku memalingkan wajah tapi di tahan oleh jhope.
Jhope mengecup bibirku ringan, Aku kaget bukan main, tapi jhope kembali melumat bibirku lembut dan aku membalasnya.
Terasa bibir jhope tersenyum saat kami bercumbu. Decap suara ciuman menghiasi kamarku, ciumannya beralih ke leher dan belakang telingaku yang membuat darahku berdesir merasakan sensasi yang tak pernah ku rasakan.
Seketika aku kaget saat tangan jhope meremas buah dadaku.
Aku segera mendorong dada bidang jhope.
"Wae?" Tanya jhope.
Tidak ada jawaban dariku.
"Aku akan ke kamar mandi dulu" segera aku berlari memasuki kamar mandi.
Jhope duduk di tepi tempat tidur melihat ekspresi wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Fanfictiondari awal pandangan pertama sampai saat ini cintanya tak pernah pudar.